Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

whitehatsAvatar border
TS
whitehats
Protokol Isolasi Mandiri untuk Anak Positif Covid-19
Protokol Isolasi Mandiri untuk Anak Positif Covid-19

Cara penanganan anak positif Covid-19 (Unsplash/Kelly Sikkema) 

Penulis Inten Esti Pratiwi | Editor Inten Esti Pratiwi 



KOMPAS.com - Covid-19 menyerang siapa saja termasuk bayi dan balita. Hal ini menjadi momok tersendiri bagi para orang tua. Karena masih banyak masyarakat yang belum mengerti penanganan Covid-19 yang menjangkiti bayi dan anak-anak. Kepanikan orang tua, adalah musuh utama dalam penanganan Covid-19. Karena panik bisa membuat orang tua justru tak bisa fokus memantau gejala dan kondisi kesehatan anak-anaknya dengan benar. 

Selain itu, kepanikan juga bisa membuat orang tua tak bisa melakukan penanganan yang tepat, sehingga bisa membuka celah perburukan terjadi tanpa bisa dicegah atau dicermati sedari dini. Menurut dr. K.S Denta, Msc, Sp.A, di masa pandemi seperti sekarang ini para orang tua yang memiliki bayi dan balita harus lebih cermat dalam memperhatikan kondisi kesehatan buah hatinya. Terlebih jika anak ada kontak fisik dengan penderita positif Covid-19, atau anak habis bepergian dan berbaur di sebuah kerumunan.

Memantau kondisi anak 


Memantau kondisi anak harus dilakukan dari pagi hingga pagi lagi. Cermati berbagai gejala yang ada, seperti sakit perut, mual, demam, juga batuk pilek. "Jika ada gejala menjangkiti anak, ditambah anak memiliki riwayat kontak fisik dengan pasien Covid, maka harus segera dilakukan swab," begitu ujar dokter spesialis anak dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta ini kepada Kompas.com, Minggu (11/07/2021) petang. Ketika hasil swab keluar dan anak positif Covid-19, yang harus dilakukan oleh orang tua adalah tetap tenang, kemudian melapor ke Satgas Covid atau faskes terdekat.  
Orang tua juga bisa berkonsultasi di layanan telekonsultasi resmi yang disediakan oleh Kemenkes. Melalui layanan ini orang tua bisa bisa meminta arahan penanganan yang baik dan benar, juga bisa meminta pendampingan untuk memantau kondisi anak dari waktu ke waktu. "Karena Covid tak seperti penyakit lain yang bisa diperkirakan lajunya gejala dengan pasti. Anak yang positif Covid, bisa baik-baik saja di pagi hari namun tiba-tiba memburuk di sore hari. Jadi pantauan harian adalah hal vital yang harus terus dilakukan," ujar K.S Denta.

Protokol isolasi mandiri untuk anak-anak

Ketika dokter menyarankan anak dengan Covid-19 untuk isolasi mandiri di dalam rumah, maka segera tentukan siapa yang bertugas mengasuh anak dari waktu ke waktu. Tentukan satu orang saja, jangan berganti-ganti orang agar potensi penularan tak meluas kemana-mana. Selain menyediakan asupan makanan, pengasuh anak ini harus melakukan monitoring harian anak dari pagi, siang, sore hingga malam. Lakukan cek suhu dan saturasi rutin setiap pagi dan malam, cermati perubahan gejala yang ada, dan buat rencana jika kedaruratan terjadi. Seperti menentukan akan membawa anak ke rumah sakit mana jika terjadi perburukan. 
Berikut ini adalah perburukan atau tanda bahaya yang harus diwaspadai: 

Quote:


Cara mendongkrak imun anak 
Obat-obatan yang harus disiapkan untuk menangani anak dengan Covid-19 cukup obat terapi suportif seperti penurun panas, vitamin C, zinc dan vitamin D.  Obat-obatan lain seperti antivirus dan antibiotik tak perlu diberikan jika tak ada gejala yang memperparah kondisi anak. "Antivirus dan antibiotik diberikan sesuai saran dari dokter. Jangan memberikan obat secara sembarangan tanpa pengawasan dokter," ujar K.S Denta. Untuk mendongkrak imun anak, berikan ASI secara rutin. Kemudian beri makanan berkuah seperti sup, soto, atau rawon.  
Makanan berkuah selain tinggi gizi, juga bisa memberikan asupan cairan yang menghindarkan anak dari dehidrasi. Jangan lupa juga untuk memberikan protein yang cukup seperti dari daging-dagingan. Juga rempah-rempah yang bisa ditambahkan ke dalam sayuran, yang bermanfaat sebagai anti inflamasi. Setelah masa isolasi mandiri selesai, cermati apakah ada gejala long Covid pada anak. Seperti anak mudah capek atau konsentrasi dan fokus yang berkurang. Jika ada gejala ini, segera konsultasikan kepada pihak medis.

Semoga bisa jadi informasi membantu GanSis


Sumber Informasi disini


0
809
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & ParentingKASKUS Official
4.1KThread5KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.