• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Format Euro 2020 Dianggap Tak Adil, Tak Akan Dipakai Lagi di Masa Depan

ABP1112Avatar border
TS
ABP1112
Format Euro 2020 Dianggap Tak Adil, Tak Akan Dipakai Lagi di Masa Depan
Apakah gansis puas dengan format Euro 2020 yang tidak diselenggarakan di satu negara?


Dok. The Athletic

Atau justru gansis lebih suka dengan Euro yang digelar di satu negara?

Kalau gansis tidak puas dengan format Euro 2020 berarti kalian satu pemikiran dengan Presiden UEFA Aleksander Ceferin.

Menurut orang nomor satu di UEFA itu format Euro 2020 yang digelar di banyak negara sangat tidak adil.



Ketidakadilan yang dia maksud adalah ada negara yang harus melakukan perjalanan 10 ribu km untuk bertanding, sementara di sisi lain ada negara yang hanya perlu menempuh 1000 km untuk bertanding.

"Saya tak akan mendukung ini lagi. Dalam penerapannya tak tepat karena ada beberapa tim yang harus melakukan perjalanan lebih dari 10 ribu km, sementara yang alain hanya menempuh seribu km," kata Ceferin.

Ceferin pun mencontohkan Italia yang harus menempuh perjalanan udara selama empat setengah jam untuk bertanding di Baku, Hungaria.



Menurut Ceferin kondisi itu tak hanya merugikan tim tapi juga para penggemar.

Ditambah lagi situasi pandemi Covid-19 membuat para fans kesulitan untuk mendukung negara mereka.

Untuk diketahui, Euro 2020 digelar di 11 negara berbeda, yaitu di Inggris, Jerman, Hungaria, Skotlandia, Denmark, Italia, Azerbaijan, Rusia, Spanyol, Rumania, dan Belanda.

Dan negara-negara tersebut, hanya Inggris yang mendapat keuntungan karena dari enam pertandingan yang sudah mereka jalani hanya satu kali mereka harus menempuh perjalanan jauh, yaitu di perempat final saat mereka bertanding melawan Ukraina di Roma, Italia.



Selebihnya? Inggris tampil di tanah sendiri dan itu mendapat sindiran dari banyak orang.

Bahkan laga final pada Minggu (11/7) atau Senin (12/7) dini hari waktu Indonesia juga akan digelar di Stadiun Wembley yang merupakan kandang Inggris.

Jadi secara total Inggris enam kali tampil di kandang dari tujuh pertandingan yag mereka jalani.

Kondisi tersebut membuat banyak orang menyebut Euro 2020 memang dirancang sedemikian rupa agar Inggris bisa keluar sebagai juara.



Bahkan kapten Italia Giorgio Chiellini melontarkan sindiran dengan mengatakan bahwa dia tak heran Inggris berhasil melaju ke final karena mereka memainkan hampir semua pertandingan di kandang.

Dengan semua kontroversi itu, Ceferin pun memastikan bahwa format Euro 2020 tak akan digunakan di kompetisi Piala Eropa selanjutnya.

"Itu ide yang menarik tapi sulit untuk diterapkan, dan saya tak berpikir kami akan melakukannya lagi," kata dia.

Nah, gansis setuju dengan pemikiran Presiden UEFA ini?

SUMBER
0
2.9K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
SportsKASKUS Official
23.1KThread11.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.