Right to the poin ya dengan analogi yang ane sampaikan ya gan,

what if :

Berdasarkan kejadian sebelumnya, let say kita kena trauma untuk menjalankan sebuah komitmen berhubungan (status). Betul, ane mengakui ini kesalahan sendiri tidak membenarkan dengan keadaan kita yang masih belum bisa healing dari masa lalu menjadi alasan untuk dekat dengan banyak perempuan.

Tetapi, sudah terlanjur dan katakan lah belakangan ini sedang dekat dengan lebih dari 1 perempuan. Ane sadar ini semakin salah, dan sudah ada keinginan berubah yaitu dengan,

Berani memilih dan tegas siapa yang akan menjadi my beloved one. Dengan begini ane wajib tegas ke salah satu bahwa kita sudah tidak bisa melanjutkan kembali hubungan ini.

Keadaanya, sekarang sudah ane jelaskan ke ybs bahwa seperti ini. Tetapi dia kecewa sekali dan merasa sakit hati. Ane mengerti, tetapi secara logika kita belum memiliki status hanya sebatas teman dekat (karena ane masih di keadaan trauma untuk yakin berkomitmen)

Pertanyaan nya adalah, ane mau tau opini agan semua disini apakah langkah baru yang ane ambil ini salah? ane tau dan sadar bahwa langkah sebelumnya sangat tidak benar dan ane berharap dengan keberanian ini menjadi langkah perbaikan dari langkah yang sebelumnya.

Pure, niat ane tidak ingin menyakiti tetapi ingin tegas terhadap diri sendiri dan inilah jalan yang ane tempuh

terimakasih ya untuk agan dan sis yang sudah kasih opini bahkan masukan nya jika berkenan