Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sintamustikaAvatar border
TS
sintamustika
Mariana Dengan Masa Kelamnya

Quote:

Mariana, sebetulnya punya masa kecil yang begitu bahagia. Ia punya bapak ibu yang saling cinta, tante (adik kandung ibu Mariana) yang begitu menyayanginya dan om (adik kandung Ibu) yang begitu perhatian dengannya.

Di usia 3 tahun, mbak Ana harus rela ditinggal orang tuanya merantau ke Surabaya, Untuk mencari nafkah dan membahagiakannya. Dirumahnya cukup ramai, ada nenek, kakek, om, tante bahkan mbah buyutnya masih ada (Mbak Ana tinggal bersama keluarga dari ibunya). Ia merasa begitu bahagia meski ditinggal kedua orang tuanya, karena masih ada orang terkasih lain dalam hidupnya.

Setiap pagi ia menjalani aktifitas, menemani neneknya berjualan nasi pecel dan gorengan di depan rumahnya. Begitu seterusnya...

Hingga suatu hari, orang yang paling memperhatikannya harus pergi merantau mencari pekerjaan. Kala itu mbak Ana sudah TK, ia merasa sangat kehilangan

"om, kapan pulang ?" (sambil menangis sesenggukan memeluk omnya)

(Omnya tertawa kecil)"loalah nduk, berangkat aja belum kok sudah tanya kapan pulang?"

(Sambil memandangi keponakannya, om memeberikan pesan singkat untuk Mariana) "nduk gak boleh nakal lo ya, yang nurut sama nenek. Apalagi sama mbah buyut, kasian sudah sepuh jangan dikerjai terus ya"

(Ana hanya terdiam dan menganggukkan kepalanya)


Hari hari dilalui Ana tanpa omnya, ia masih mengirim kabar lewat surat dan sesekali pergi ke Wartel untuk telepon.

3 tahun berselang, Ana juga harus rela tantenya menikah dengan seorang pria. Dimana ia akan ditinggal kembali oleh orang terkasihnya.

"tante berarti nanti pindah rumah? Terus sekolahku gimana?"

(Tante tersenyum ke arah Ana) "lah ada mbah kakung, nanti dianterin naik sepeda ontel toh Ana"

"Aku moh dianter kakung, ngayunnya lama" (sambil menggerutu, mengerucutkan bibirnya)


Setahun berselang, ia akhirnya memiliki teman bermain di keluarganya. Namanya Uwais, anak tantenya. Ana sendiri sering mengunjungi tantenya setelah memiliki anak, karena tak ada yang membantu menjaga adiknya.

Sewaktu menjaga adiknya, Ana tertidur namun belum begitu pulas. Baru saja ia tertidur Ana merasa ada seseorang yang meraba perutnya, lalu naik terus keatas hingga ke payudaranya. Ana kaget, namun ia masih belum berani membuka matanya. Namun ia yakin, tangan tersebut adalah tangan laki laki dewasa. Disana hanya ada 1 laki laki dewasa, yaitu suami dari tantenya. Ana mulai takut dan merasa curiga.

Seminggu berselang, kejadian tersebut kembali terulang. Kali ini Ana sudah tak tahan dan memalingkan badannya, namun omnya lebih berani menyentuh badan Ana yang lain.

Sejak saat itu, ia tak berani mengunjungi tantenya tanpa ada nenek disampingnya. Ia bahkan trauma melihat omnya, bahkan saat suami tante mengunjunginya, ia mencoba terus menghindar.

Quote:


Aku kembali mengingat kejadian dimasa kecil, hidupku sudah mulai tak tenang. Aku berusaha mencari celah supaya tak selalu terjerumus dalam kegelisahan.

Ana merasa lega, karena sewaktu dititipkan omnya sedang berada diluar kota. Kegelisahannya cukup membuat ia tak bisa tidur setiap malam, tantenya juga berubah menjadi monster setelah ia beranjak dewasa.

Tantenya ini, selalu marah setiap kali ada orang yang melakukan kesalahan didepan matanya. Padahal dulu, sewaktu Ana kecil ia amat menyayangi Ana.

Kembali ke sekolah, Ana mulai mencari kegiatan ekstrakulikuler yang cocok untuknya. Akhirnya Memilih masuk ke Seni Teater, dan disana ia bertemu dengan orang yang selama ini sangat dikaguminya. Ana begitu bersemangat, sampai ia kembali ke kehidupan tanpa ada beban dalam fikirannya.

"Ana, ngapain senyum senyum sediri? Kesambet kamu?"(ucap Nanda, laki laki yang begitu diidolakan Ana)

"ehh, engga kok Nanda. . ."(jawab Ana tersipu malu)


Setiap 2 hari sekali, Ana merasa ia tak hanya mengidolakan Nanda! Namun juga mulai jatuh cinta terhadapnya.

Sepertinya Nanda mulai menyadari, kalu Ana sering memperhatikannya.

Quote:


Ana begitu bersemangat, ia yakin akan menang dan raih posisi pemeran utama. Begitu pula dengan Nanda yang mulai mengagumi Ana, mengharap menjadi pasangannya.

Kembali saat Ana menimang anaknya, ia tersadar bahwa sedari tadi Ana melamun dan kembali ke masa kelamnya dulu. Suaminya datang dengan muka kusut, dan tak ramah saat menatap Ana.

Ana tersadar, semalam mereka bertengkar dan belum merasa baikkan. Bahkan Ana mencoba meredam amarahnya, berusaha meminta maaf lalu beranjak ke dapur membuatkan suaminya secangkir kopi.


"mas, aku minta maaf ya. Maaf aku egois"(sambil menunduk, menunjukkan penyesalannya)

(Sambil menghela nafas panjang, suaminya memeluk Ana)"wes nggausah diingat, anggap semalem ngga ada apa apa"


Quote:


Terima kasih sudah mampir di thread kali ini, be positif be smart!

Referensi Pribadi
Gambar Google
Ilustrasi pelecehan anak
Diubah oleh sintamustika 05-07-2021 01:20
aryanti.storyAvatar border
bukhoriganAvatar border
anton2019827Avatar border
anton2019827 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.