Sejak Piala Eropa digelar tahun 1960, ada catatan menarik soal duel adu penalti untuk menentukan siapa pemenangnya. Adalah wajar bila mencantumkan nama tim nasional Inggris dan Belanda.



Ada berapa negara yang harus menjalani duel adu penalti selama tampil di Piala Eropa? Ini mereka: Kroasia (2008), Rep. Ceska (1976, 1980, 1996), Denmark (1984, 1992), Inggris (1996 2x, 2004, 2012), Prancis (1996 2x), Jerman (1976, 1996, 2016), Italia (1980, 2000, 2008, 2012, 2016), Belanda (1992, 1996, 2000, 2004), Polandia (2016 2x), Portugal (2004, 2012, 2016), Spanyol (1984, 1996, 2008), Swedia 2004), Swiss (2016), dan Turki (2008). 

Berikut pembagiannya biar jelas:
5 - Italia
4 - Inggris, Belanda, Spanyol
3 - Cekoslovakia/Rep. Ceska, Jerman (Barat), Portugal
2 - Denmark, Prancis, Polandia
1 - Kroasia, Swedia, Swiss, Turki.

Nah, di Kaptenpedia kali ini, sorotan ada pada dua negara, yakni Inggris dan Belanda. Kenapa? Karena dari 4 kali proses drama adu penalti yang dialami di kejuaraan Piala Eropa ini, keduanya menelan 3 kekalahan.

Inggris dan Adu Penalti
* Perempat final 1996: Inggris vs Spanyol 0-0 (4-2) - menang
* Semifinal 1996: Inggris vs Jerman 1-1 (5-6)
* Perempat final 2004: Inggris vs Portugal 2-2 (5-6)
* Perempat final 2012: Inggris vs Italia 0-0 (2-4)




Belanda dan Adu Penalti
* Semifinal 1992: Belanda vs Denmark 2-2 (4-5)
* Perempat final 1996: Belanda vs Prancis 0-0 (4-5)
* Semifinal 2000: Belanda vs Italia 0-0 (1-3)
* Perempat final 2004: Belanda vs Swedia 0-0 (5-4) - menang




Spanyol juga sama, 4 kali melakoni duel adu penalti. Hanya, hasilnya kebalikan dari Belanda dan Inggris itu. Cuma sekali Spanyol gagal melaju setelah drama penalti, yaitu ketika kalah dari Inggris di perempat final Euro 1996.

Sepertinya, Inggris dan Belanda memang gak cocok untuk duel adu penalti kalau sudah berlaga di sebuah turnamen besar. Masak sih gak latihan? Bukannya selalu ada sesi latihan penalti sekaligus menguji kiper mereka?

Pastilah seluruh pelatih timnas di kedua negara sadar betapa pentingnya latihan penalti. Tapi, mungkin soal mental dan keyakinan jadi faktor yang gak bisa dilatih di lapangan.