AKURAT.CO, Politik dan politisasi agama telah membelah dan memisah-misahkan anak bangsa ini. Tapi, kata pengamat politik Rustam Ibrahim, olahraga, seni, dan budaya dapat mempersatukan kembali.

"Politisasi agama cenderung melahirkan pemimpin otoriter. Kenapa? Agama memang mengajarkan Tuhan Yang Maha Esa, yang kekuasaan Tuhan itu bersifat mutlak. Politisi yang punya keinginan otoriter bisa memanfaatkan pendukung2nya yang fanatik untuk itu," ujarnya.

"Walaupun kaum intoleran dikasih ruang saat jaman pemerintahan sebelumnya, tpi pemerintahan Presiden Jokowi sepertinya masih membiarkan. Buktinya masih banyak kebohongan dan intoleransi di medsos. Tapi kita harus hargai jasa Presiden Jokowi selama ini telah merawat persatuan sekaligus memberikan jaminan berekspresi seluasnya, tak boleh kita anggap remeh usaha beliau," katanya.

Rustam Ibrahim berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki kebijakan dalam rangka merekatkan persatuan.

"Akankah Presiden @jokowi punya kebijakan dalam memajukan olahraga, seni dan budaya yang beragam?" kata dia.

Gagasan keseragaman akan melahirkan kekuasaan yang totaliter, tetapi gagasan keberagaman akan melahirkan kekuasaan yang demokrasi-pluralis (pluralist democracy).

Rustam mengingatkan bukan keseragaman yang mempersatukan bangsa Indonesia, tapi keberagaman. []

[url]https://akuraS E N S O Rrustam-bukan-keseragaman-yang-mempersatukan-bangsa-indonesia-tapi-keberagaman[/url]