Hai agan dan sista, tau gak kalau tanggal 21 Juni kemaren adalah hari ayah sedunia. Sosok seorang ayah memang lebih dikenal sebagai seorang lelaki hebat yang mempunyai tugas berat yaitu sebagai tulang punggung keluarga.

Bukan berarti, sosok ibu juga tidak bisa sekuat ayah sebagai tulang punggung keluarga. Saat ini sudah sering kita jumpai baik dari keluarga ekonomi menengah kebawah hingga menengah keatas yang mana baik daru peran ayah ataupun ibu bekerja sama dalam bekerja untuk menambah pemasukan keluarga.

Bahkan tak jarang kita temui ada sosok ibu yang sangat hebat dimana ia merupakan single parent perempuan dengan kewajiban menghidupi anak-anaknya. Jauh dari istilah diskriminasi "perempuan itu lemah (tidak sekuat laki-laki)". Sosok ibu sebagai single parent adalah seorang wanita hebat dan membuktikan bahwa istilah diskriminasi diatas adalah sebuah kesalahan.

Pada thread kali ini penulis akan membagikan cerita sosok single parent wanita #ThePowerofSingleParent yang sangat menginspirasi penulis. Single parent wanita ini adalah ibu dari kekasih penulis, sebut saja namanya "Nancy".




Membesarkan Seorang Anak Perempuan Sejak 2012

Tahun 2012 adalah awal kisah tante Nancy berperan sebagai Single parent. Kematian alm. Suaminya meninggalkan tante Nancy bersama seorang anak perempuannya "Alifia" karena penyakit yang dideritanya.

Disaat kematian ayahnya, Alifia waktu itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tante Nancy adalah seorang ibu rumah tangga yang fokus dalam merawat anak dan keluarganya (tidak bekerja). Sehingga, Alm. Suami tante Nancy merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga. Hingga pada kematiannya tentunya membuat perubahan yang besar pada keluarga tante Nancy, keluarga lainnya berada jauh dari kota tempat tinggal tante Nancy di Jember, hal itu tentunya membuat tante Nancy harus menjadi wanita produktif tanpa mengharap bantuan keluarganya.

Tante Nancy mengawali karirnya pada sebuah cv dibidang perjalanan (travel). Namun, karena dirasa hasilnya kurang cukup untuk membiayai kehidupannya dengan Alifia, akhirnya tante Nancy membuat usaha sampingan yaitu menjual sarang burung Walet.

Beberapa tahun berlalu, ntah karena apa, akhirnya tante Nancy melakukan perubahan dan menjadi seorang karyawan di gudang pabrik makanan jagung. Jam kerja tante Nancy di pabrik jagung tersebut sangatlah panjang, bahkan jika dihitung dari aktivitas lain di pagi hari, jam aktivitas harian tante Nancy sangatlah padat. Mulai dari pergi ke pasar saat shubu hari, menyiapkan makanan dan mengantar Alifia ke sekolah, hingga pada 07.30-16.30 tante Nancy pergi bekerja, jam yang padat ini membuat tak heran jika setah bada isya tante Nancy selalu langsung istirahat, bahkan tak jarang dalam seminggu bisa memanggil tukang pijat lebih dari 2x. Meskipun demikian, tante Nancy tetap melakukannya dengan iklash semata-mata untuk membesarkan putri kesayangannya.

Membahagiakan Putrinya Adalah Prioritas

Ibu mana yang tidak sayang pada anaknya, setiap ibu pasti menyayangi anaknya. Begitupun dengan tante Nancy, pada setiap weekend tante Nancy jarang meluangkan waktunya untuk beristirahat, ia lebih memilih untuk bermain bersama Alifia, baik itu berwisata ataupun melakukan aktivitas keluarga bersama dirumahnya.

Pernah dalam suatu ketika, Alifia mengajak ibunya untuk pergi ke salah satu air terjun di Jember yang aksesnya sangat sulit (Air Terjun Dewi Rengganis), sebelumnya tante Nancy bukanlah sosok yang terlalu suka dengan wisata alam yang membutuhkan perjuangan ekstra, namun kala itu tante Nancy tetap tegar dan teguh dalam memperioritaskan keinginan Alifia untuk pergi kesana. Lebih uniknya lagi, karena waktu itu aku dan Alifia masih berpacaran dan aku sering melakukan kegiatan outdoor akhirnya tante Nancy juga mengajakku dalam perjalannya dengan maksud mengajak aku liburan bersamanya dan anaknya sebagai pacarku hehehe sekalian untuk menjaga mereka di perjalanan outdoor itu.





Berjuang Melawan Kanker Payudara

Meskipun terlihat sebagau sosok yang kuat dan selalu bahagia, dibalik itu tante Nancy adalah wanita hebat yang berjuang melawan kanker payudara yang di deritanya. Kanker itu sudah lama ada pada tante Nancy tak lama dari kematian alm. Suaminya. Bahkan kini kanker yang dimiliki tante Nancy sudah mencapai Stadium IV bahkan tante Nancy sudah melakukan kemotrapi.

Semenjak masuk dalam stadium IV, tante Nancy dan Alifia berpindah ke tempat yang lebih dekat dengan keluarganya yang lain, terutama untuk agar mereka dapat membantu pemeriksaan rutin mingguan tante Nancy. Pasca kemotrapi, aktivitas tante Nancy masih terlihat tidak jauh berbeda daru sebelumnya, khususnya dalam menjalani hari bersama Alifia seperti mengantar dan menjemputnya sekolah dan les.

Simpulan

Tante Nancy bagi penulis adalah sosok asli tokoh wanita (ibu) yang sangat hebat terutama dalam menjaga anaknya. Sosok yang biasanya penulis temui di film-film atau cerita buku, tante Nancy adalah gambaran sebenarnya yang penulis ketauhi.

Arti perjuangan penulis temui dan menjadi inspirasi penulis dari tante Nancy. Tak peduli seberapapun sulitnya masalah yang dikira pada awalnya, sosom tante Nancy membalasnya dengan membuktikan tidak ada kemustahilan selama kita ada kemauan, harapan dan tindakan.