Masalah ini terjadi pada sahabat dan orang-orang terdekat saya yang saya sendiri juga tidak bisa memberikan penjelasan dan jawaban yang tepat pada mereka dan mereka mencari tau sendiri kenapa BPUM tak bisa cair pada pelaku KUR?

Sebagai pedagang rumahan dan masuk dalam kategori kaki lima, ada beberapa orang teman saya bercerita pada saya, sebab dia merasa heran,kenapa ya? Orang-orang susah seperti dia tidak dapat mencairkan BPUM yang pada dasarnya dia tercatat sebagai penerima bantuan tersebut.

Sebelumnya dia juga sudah tau,apa syarat dan orang-orang yang memenuhi persyaratan itu lah yang bisa mencairkan bantuan tersebut.

Dia tau ada syarat yang harus di lengkapi dan apa saja yang bisa menyebabkan bantuan tersebut tidak bisa di cairkan, tak tau kenapa dia menjelaskan,dan jika di pikir ada benarnya juga.

Teman saya ini terdaftar sebagai penerima BPUM, apa yang tertulis, langsung ia lengkapi dan berharap pencairan bisa cepat dan tidak bertele-tele.

Sebelumnya dia tidak tau jika penerima KUR tidak bisa mencairkan bantuan tersebut karena ia merasa jika itu syaratnya, saat di cek di situs resminya pasti tidak terdaftar sebagai penerima BPUM.

Karena ia tertulis sebagai penerima,ia pun langsung pergi ke Bank terdekat dan mengajukan pencairan dengan mengisi formulir dan melengkapi segala syarat yang di butuhkan.

Setelah tau apa saja yang harus dipenuhi,beberapa hari setelah itu ia datang lagi ke Bank dan semua sudah beres, disuruh menunggu dan pada akhirnya giliran ia di panggil untuk pencairan,ehh malah tak bisa dan di katakan masih ada sangkutan KUR.

Dia sebenarnya tak kecewa tapi ia ingin membuktikan saja karena katanya,ada beberapa temannya masih tersangkut KUR juga tidak dapat,tapi juga tak tertulis sebagai penerima bantuan,ia cuma heran kenapa ia terdaftar,makanya ia ingin datang langsung dan bisa bertanya kenapa pelaku KUR tidak bisa mencairkan bantuan tersebut padahal mereka kan juga orang susah dan pelaku pedagang kecil yang benar-benar butuh bantuan.

Saat di tanya dan ia cari tau kenapa bisa seperti itu syaratnya,ia mendapatkan jawaban jika mereka yang menerima KUR dia anggap mampu,karena bisa meminjam banyak dan itu akan di bayar tiap bulannya,makanya mereka sebagai pelaku KUR tidak bisa menerima BPUM karena di anggap mampu.

Hmmm..mendengar jawaban itu, saya berfikir,pada umumnya pedagang pasti memiliki KUR dan jarang sekali yang tidak melakukan hal tersebut,ada banyak teman saya,10 dari mereka,cuma 2 orang yang tidak pakai KUR,dan terbukti jika KUR adalah jalan mereka untuk membuka usaha dan bisa terbantu dengan bantuan KUR tersebut.

Nah,yang saya ingin tanyakan,itu kan pinjaman,yang harus di bayar tiap bulannya dengan bunga yang rendah,dan ini bukan merupakan bantuan gratis layaknya BPUM yang hadir saat pandemi ini melanda dunia,khususnya Indonesia.

Semua pedagang besar dan kecil,apapun itu,mengalami usaha yang jauh merosot hingga saat ini,sampai-sampai pelaku KUR tidak bisa tepat waktu dan nunggak di buatnya untuk membayar cicilan mereka,malah banyak loh,mereka yang dapat malah orang-orang yang tak punya usaha,alias mampu,bisa dapat dan cair loh,dengan melampirkan foto usaha dadakan,alias numpang foto di usaha orang lain

Harap di maklumi,mereka pelaku KUR ini kan cuma mengharapkan mendapatkan penghasilan dari usaha mereka yang di bangun dari bantuan KUR yang harus di bayar tiap bulannya.

Yang saya merasa heran,kok mereka ini yang malah tak menjadi target dari bantuan gratis BPUM ini?

KUR kan harus di bayar,bukan gratis,sedangkan BPUM kan gratis,tapi kenapa ya mereka-mereka ini tidak bisa mencairkan bantuan tersebut,apapun itu alasan mereka,tapiii..yaaa,,saya juga berfikir,alangkah bagusnya,mereka yang manjadi pelaku KUR juga bisa mendapatkan bantuan gratis BPUM ini.

Untuk agan dan sista sekalian, minta penjelasannya dong yang bisa bikin saya mengerti lagi,kenapa orang-orang pelaku KUR malah tidak bisa mencairkan dana bantuan mereka?..atas penjelasan agan dan sista yang lebih bisa dan tau apa penjelasan yang tepat,saya ucapkan terima kasih banyak ya