Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

marilyn88Avatar border
TS
marilyn88
Kisah Inspiratif Mencari Ilmu: Bertaruh Nyawa Demi Sekolah
Dalam kondisi pandemi sekarang ini sebagian besar orang-orang mengandalkan teknologi modern seperti ponsel pintar dan laptop untuk belajar dari rumah. Namun hingga beberapa waktu lalu masih ada sebagian orang yang harus berjuang ekstra keras demi mencari ilmu.

Tak sekedar menempuh jarak sangat jauh, mereka sampai harus bertarung dengan kondisi alam hingga nyawa menjadi taruhannya. Sementara dibelahan Bumi lain, ada orang yang bisa sukses dengan segala perjuangannya. Seperti kisah inspiratif mereka dalam mencari ilmu.

1. Bertaruh Nyawa Demi Sekolah

Kisah Inspiratif Mencari Ilmu: Bertaruh Nyawa Demi Sekolah

Sebagai salah satu negara maju di Asia, ternyata China punya cerita miris tentang pelajar yang ingin bersekolah. Pada tahun 2016 lalu ada belasan anak di desa Atule'er, Provinsi Sichuan yang harus bertaruh nyawa menuruni bukit terjal setinggi 800 meter demi menuntut ilmu di sekolah terdekat. Salah satu anak yang ikut dalam rombongan diketahui baru berusia 6 tahun.

Terlihat akses jalannya hanya tanah berbatu dan juga tangga berbentuk rangkaian akar pohon, kayu, serta sedikit tali dan besi saja. Para pelajar terpaksa menjalani aksi nekat ini, dikarenakan tidak adanya akses lain lagi selain tangga yang disebut penduduk setempat sebagai tangga langit. Faktanya dalam kurun waktu setahun sebelumnya 8 orang dinyatakan meninggal dunia, setelah terjatuh dari tebing mengerikan ini.

Tapi lihatlah perjuangan mereka dalam mencari ilmu, mereka seakan tidak gentar dan tetap bersemangat untuk belajar. Sejak kejadian ini viral, akhirnya pemerintah setempat membangun tangga besi yang lebih kokoh demi memastikan keselamatan penduduk desa.

2. Bersekolah Dalam Kondisi Suhu -53°C

Kisah Inspiratif Mencari Ilmu: Bertaruh Nyawa Demi Sekolah

Di Siberia pelajar harus berperang melawan rasa dingin luar biasa untuk bersekolah. Bayangkan saja para siswa di desa Oymyakon, Yakutia ini harus tetap menimba ilmu meski suhu udara turun hingga lebih dari -53°C. Satu-satunya sekolah dipedesaan ini hanya akan tutup jika suhu turun di bawah -52°C. Tapi bagi anak-anak berusia lebih dari 11 tahun, mereka harus lebih tabah karena hanya akan libur jika suhu turun di bawah -56°C.

Dari rekaman penduduk setempat, terlihat perjuangan mereka saat bersiap sejak hari masih gelap. Khususnya pada bulan Desember, karena matahari baru terbit sekitar jam 10 pagi. Sedangkan sekolah dimulai pada jam 9 pagi ketika suhu masih sangat rendah.

3. Ceo Berusia 14 Tahun Berbagi Cerita

Kisah Inspiratif Mencari Ilmu: Bertaruh Nyawa Demi Sekolah

Kalian masih inget enggak apa yang kamu lakukan saat berusia 14 tahun? Yang pasti bersekolah dan main sama teman. Seorang anak 14 tahun bernama Taylor Rosenthal menjadi sorotan dunia karena menjadi CEO atau Chief Excecutive Officer. Pelajar ini mendirikan sebuah perusahaan yang memproduksi mesin penjualan atau vending machine, barang-barang pertolongan pertama pada kecelakaan, atau P3K yang bernama Recmed pada tahun 2016 lalu.

Ide pendirian perusahaan ini tercetus setelah melihat teman-temannya terluka saat bermain baseball dan mereka kesulitan karena harus berjalan jauh demi membeli plester. Sejak diluncurkan, Recmed telah menghimpun dana lebih dari $100.000 atau sekitar Rp.1,4 Miliar yang berasal dari para investor. Hasilnya perusahaan start-up ini langsung dibanjiri pesanan.

Salah satu pelanggannya adalah sebuah taman bermain di Amerika yang langsung memesan 100 mesin penjualan otomatis ini. Ternyata perusahaan-perusahaan besar melirik ide bisnis Rosenthal dan secara mengejutkan, membeli Recmed senilai $30 Juta atau lebih dari Rp.400 Miliar. Hebatnya remaja penggemar baseball ini mempunyai mental bisnis yang bisa dibilang sudah sangat matang. Alih-alih menerima penawaran menggiurkan tersebut, ia justru menolaknya karena masih ingin mengembangkan perusahaannya.

4. Anak Penjual Gorengan Yang Lulus S2 Di Skotlandia

Kisah Inspiratif Mencari Ilmu: Bertaruh Nyawa Demi Sekolah

Bisa merantau ke negeri asing sembari menimba ilmu menjadi pengalaman tak terlupakan, kisah perjuangan pria Boyolali bernama Angga Fauzan menempuh pendidikan di luar negeri tak semulus yang dibayangkan. Sedari kecil, ia harus melalui berbagai macam pengalaman. Berprofesi sebagai pengrajin tembaga dan penjual gorengan keliling kampung, orang tua Angga hidup pas-pasan.

Nahas, karena kondisi keluarganya, dia harus mengalami perundungan dari teman-temannya. Meski demikian, ia tak patah arang. Saat menginjak SMA, ia berhasil menyabet 14 prestasi kejuaraan dari kompetisi menggambar, pidato, dan majalah dinding. Ia bermimpi bersekolah setinggi mungkin, hingga akhirnya bisa berkuliah berkat beasiswa di Perguruan Tinggi Negeri di Bandung.

Demi menyambung hidup sekaligus menimba ilmu, Angga melakukan beragam pekerjaan. Hasilnya setelah lulus kuliah, ia bisa melanjutkan studi S2 di The University of Edinburgh di Skotlandia. Ia lulus dari jurusan design and digital media berkat program beasiswa. Pepatah mengatakan, kejarlah ilmu walau sampai ke negeri China.

Oleh karena itulah, banyak hal yang bisa dilakukan seseorang untuk mencari ilmu. Meski kondisi penuh keterbatasan, hal itu tak menghalangi mereka untuk gigih belajar meraih cita-cita.





0
740
2
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.