Tata Cara Pelaksanaan Ritual Rokat Pandhaba

Dalam masyarakat Madura kita mengenal beberapa budaya rokat termasuk tradisi Rokat Tasse.

Selain Rokat Tasse ada tradisi yang turun temurun yaitu
Rokat Panḍhaba. Rokat pandhaba merupakan ritual tradisi pada kehidupan masyarakat Madura yang diadakan untuk orang panḍhaba, yaitu anak yang kelahirannya identik dengan pandawa.

Dalam mitos Madura, orang yang termasuk dalam kategori Panḍhaba diyakini bahwa dalam perjalanan kehidupannya akan memperoleh kesialan atau kemalangan.

Tradisi Rokat Panḍhaba memiliki tujuan  untuk membebaskan orang atau anak Panḍhaba dari ancaman yang dapat mengganggu kehidupannya, baik kehidupan secara individu (bagi dirinya sendiri) maupun bagi keluarga atau terhadap masyarakat dan paling banyak dirayakan di Kabupaten Sumenep.

Ciri-ciri keturunan yang terlahir sebagai Pandhaba dan harus di ruwat (rokat) ialah Pandhaba Macan (yaitu anak laki-laki atau anak perempuan tunggal/anak tunggal), Pandhaba Ontang Anteng (anak yang jumlahnya tiga bersaudara), Pandhaba Panganten (dua bersaudara yang terdiri dari satu anak laki dan satu anak perempuan), Pandhaba Lema' (yang berjumlah lima bersaudara dengan jenis kelamin yang sama baik itu laki maupun perempuan).

Perayaan rokat panḍhaba melewati berbagai rangkaian ritual serta membutuhkan perlengkapan sesaji berupa bahan makanan yang masih mentah, makanan siap saji, perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan busana, serta adanya seni pertunjukan sebagai sarana ritual utama.

Adapun rangkaian kegiatan ritual secara inti meliputi empat tahap yaitu;

1. Pergelaran topeng dhalang lakon Murwakala (Bathara Kala)

2. Ritual bersuci

3. Ritual pembayaran ijab kabul

4. Ritual penebusan

Tata cara dari pelaksanaan Rokat Pandhaba yaitu dengan memandikan anak yang akan diruwat menggunakan air kembang 7 atau 9 rupa. Pada awal ritual memandikan akan dipimpin oleh seorang pemuka adat dan akan dilanjutkan oleh keluarga besar dari orang/anak yang diruwat secara bergiliran.

Selain air kembang yang perlu disediakan yaitu bambu digunakan sebagai tongkat, penutup kepala dari daun lontar (siwalan), kain warna putih, ayam pilihan yang masih hidup(sebagai penyerta), uang, ke serabi dan bahan lainnya.

Tapi sangat disayangkan, tradisi ini sangat kental dengan dunia kemistikan. Hal inilah yang menyebabkan tradisi Rokat Pandhaba hampir punah dan bahkan telah ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat Madura karena ritual Rokat Pandhaba dianggap bertentangan dengan ajaran serta nilai-nilai agama islam yang dianut oleh masyarakat Madura karena mengandung kesyirikan.

Dan akan lebih disayangkan apabila tradisi tersebut tak tertinggal satu jejak pun.

Tugas kita sebagai penerus melestarikannya. Mungkin dengan tidak merayakannya tetapi cukup dengan mengenalkannya pada dunia bahwa ada sejarah budaya yang pernah lahir yang merupakan warisan leluhur.

Kuy save momennya. Bagi yang hobi selfi bila nemu acara rokat pandhaba gercep yah abadikan dengan layanan



Gak usah khawatir saat ng-upload gambar ada layanan Smartfrenyang telah hadir dengan layanan full 4G di semua aplikasi.

Momentum saat malam pun bisa diabadikan loh!!

Smartfren pun telah memberikan layanan penuh bagi penggunanya yaitu tersedianya layanan Unlimited MAXI kartu perdana dan bagi pengguna kartu prabayar jadi gak perlu khawatir kehabisan kuota.



Unlimited MAXI dihadirkan full speed malam hari dari pukul 01.00 - 05.00 WIB dengan pemakaian wajar 1 GB/hari dan bisa nelpon sepuasnya di mana saja dan kapan. Gratisss!! Bisa ngakses internet di semua aplikasi. Kuy penuhi harimu dengan layanan Smartfren.