Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

B217AN4646ANAvatar border
TS
B217AN4646AN
Yang Muda, Yang Menggapai Hari Tua

Hai Agan-Sista!

Ngomongin investasi kayanya gak habis-habis, ya. Efek lebaran mungkin? Habis dapet THR, uangnya bisa dikonversi ke aset yang lain. Atau malah udah pada habis buat ngasih ke bocil-bocil kemarin? Kalo iya, sama..... xixixixi

Jujur, walaupun TS alumni Fakultas Ekonomi yang notabene gak asing sama dunia investasi, TS termasuk orang yang telat untuk mulai berinvestasi. Banyak sebabnya, tapi sebab paling utama ya karena masih pengen foya-foya. Xixixixi.... biar macem pribahasa terkenal itu. "Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga". Ye, gak?

TAAAAPPPIIIIIIIIII...... akhirnya pandemi mengubah itu semua.

Banyak gejolak yang terjadi di dunia dalam setahun terakhir yang menyebabkan perubahan pola kehidupan di berbagai aspek, tak terkecuali di dunia investasi. Karena itulah TS agak menyesal kenapa tidak memulai lebih awal lagi.

Si Kilau yang Menyilaukan

Kalau dengar kata investasi, aset investasi yang pertama kali terlintas di pikiran Agan-Sista apa sih? Coba TS tebak, pasti EMAS!

Ehehehehe.... TS ni mantan dukun emang.

Emas memang menjadi primadona sebagai alat investasi yang liquid. Saham? Ribet ngurus pembukaan rekening sama pelaporan pajaknya. Tanah? Lewat! Lama kejualnya. Emas? Sebagian besar atau malah hampir semua orang pasti ingin punya walaupun cuma beberapa gram saja. Cara membeli dan menjualnya pun tergolong mudah. Selain itu, LOW RISK DAN NILAINYA SELALU NAIK!

Coba bayangkan, sekitar 5 tahun lalu saat TS sedang mempersiapkan pernikahan, TS sempat mengikuti harga emas karena TS berencana menjadikan logam mulia itu sebagai mahar pernikahan walaupun ternyata saat itu istri tidak mau diberi mahar emas. Saat itu harga emas masih di kisaran Rp 550.000 per gram. Update harga per hari ini (16/4/21) Rp 945.000 per gram. Dalam waktu 5-6 tahun, nilainya naik 72% diluar lonjakan anomali tahun 2020. Untuk aset emas, persentase segitu termasuk sangat tinggi, lho. Wow!

Spoiler for grafik harga emas:

Beneran TS nyesel kenapa dulu gak nabung beli emas dikit-dikit. Istri TS? Lebih nyesel lagi. Xixixixi...

Tahun lalu emas juga bikin heboh dengan harganya yang melonjak dan menyentuh harga tertingginya pada 11 Agustus 2020.

Spoiler for spoiler:

Tapi untuk beberapa tahun ke depan, TS agak pesimis nilai emas akan meningkat setajam kemarin kecuali ada krisis global yang membuat negara-negara memperkuat cadangan emasnya. But who knows?

Selain akselerasi harga yang signifikan dalam 3 tahun terakhir yang membuat masyarakat antusias dengan aset ini, emas makin digemari karena produsen logam mulia seperti ANTAM dan UBS mulai merevolusi desain emas batangan menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. Sejak tahun 2015, ANTAM mempunyai lini batik series dan UBS yang akhir-akhir ini meluncurkan desain Disney yang eye-catching. Tak hanya itu, produsen lain seperti MG tak mau kalah dengan membuat produk dengan gramasi kecil supaya terjangkau oleh semua kalangan. Contohnya saja waktu Idul Fitri kemarin, anak TS diberi THR sebuah emas koin 0,05 gr dari MG. Lumayan lah sekalian untuk menanamkan pendidikan investasi sejak dini. Daripada diberi uang tunai, bisa-bisa langsung habis dipakai Bapaknya. Xixixixi.....

Spoiler for emas mini dan emas disney:

Kalau opini TS, untuk emas ini sih lebih tepat disebut alat lindung nilai ya, alih-alih disebut sebagai investasi karena tingkat return yang dihasilkan aset ini pada kondisi perekonomian yang normal bisa dibilang tidak terlalu signifikan. Kelebihan yang ditawarkan aset ini adalah kenaikan nilainya yang tidak pernah kalah dengan tingkat inflasi tahunan.

Di Rumah Saja tapi Duitnya Banyak. Pasti Ngep... Main Saham!

Tidak seperti dulu jaman TS masih kuliah yang prosesi jual-belinya harus via telepon dengan broker masing-masing yang mana pasti membebani tagihan telepon. Sekarang pengelolaan portofolio saham bisa dilakukan secara mandiri dan dari mana saja. Modal kuota doang!

Well, kalau ini TS memang kudet banget. TS banyak ketinggalan isu-isu seputar pasar modal karena terakhir kali TS mengikuti perkembangannya, ya, pas TS kuliah. Itu sekitar 11 tahun yang lalu. Eheheheh... tua.

Mulai dari trading online, portofolio mandiri, perubahan jumlah lot, asli TS baru tahu tahun lalu kalau hitungan 1 lot sekarang 100 lembar, yang mana tentu berdampak positif untuk perdagangan saham.

Saham hanya untuk orang berduit? Saham itu judi? Saham itu haram! Hmmm... sampai sekarang hanya ini polemik yang masih sering TS dengar, dari jaman dulu gak berubah. Kalau dua terakhir itu sih tergantung mindset masing-masing orang ya. Tapi kalau dari TS pribadi secara Syariat bisa mengacu ke DSN MUI.

Saham memang portofolio investasi yang umum dilakukan orang-orang kaya. Dan memang banyak orang-orang yang menjadi kaya dari saham karena entah dari capital gain atau akumulasi deviden. Namun untuk mendapat kedua hal tersebut, kita perlu ilmu yang cukup karena tidak sedikit pula orang yang boncos dari saham.

Buat TS, saham adalah investasi terbaik yang TS miliki untuk saat ini. Alasannya sederhana. Terjangkau.

Baik secara nilai dan ilmu, TS merasa masih bisa menjangkau aset ini. Tidak seperti tanah yang harus menyiapkan uang puluhan bahkan ratusan juta. Minimum modal yang dipergunakan bisa senilai puluhan ribu hingga jutaan Rupiah. Saham juga sewaktu-waktu dapat dijual dan dicairkan minimum 3 hari setelah saham terjual. Selain itu, aman. Saham tidak akan hilang karena sudah dilindungi oleh OJK bila sewaktu-waktu emiten saham kita terkena likuidasi.

Spoiler for Portofolio:

TS baru terjun di saham tahun lalu dimana #CuanXtraluber-luber di pasar saham. Kalau yang baru masuk seperti TS sih masih kebagian senengnya, coba untuk para investor yang merasakan kengerian jatuhnya IHSG. Udah hilang berapa duit tuh!

Namun karena sifat pasar yang selalu mencari titik equilibrium supply-demand, IHSG perlahan mulai kembali normal. Portofolio TS di atas adalah porto yang sudah TS re-balancing. Portofolio sebelumnya beberapa sudah TS cairkan lalu modalnya dibelikan saham emiten lain yang masih punya potensi dan profitnya berubah jadi helm premium. Lumayan lah self-gratification pakai hasil #CuanXtra, hehehehe....

Niat awalnya TS masuk ke saham karena waktu awal pandemi kemarin TS merasa uang di tabungan terlalu sayang untuk dianggurkan. Nilai uang yang TS kumpulkan untuk biaya sekolah anak bisa-bisa cuma digerus inflasi dan biaya admin. Jadi TS inisiatif untuk konversi sebagian tabungan menjadi 2 aset di atas, emas dan saham, dan disisakan sedikit uang tunai apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Syukur-syukur dua aset TS di atas bisa bertahan lebih lama dari perkiraan, jadi bisa diwariskan sampai anak cucu kelak.

Selain itu, investasi yang bisa dilakukan adalah investasi tak berwujud seperti hobi. Kumpul dengan teman-teman yang memiliki antusiasme yang sama, menambah relasi dan pengetahuan, juga bisa menyalurkan kepenatan dari rutinitas sehari-hari yang menjemukan sehingga kualitas hidup kita menjadi lebih sehat lagi. Dapat #CuanXtradari hobi? Anggap saja bonus. Hehehe.... Sejatinya hobi yang bisa menghasilkan adalah investasi yang paling tepat.

Spoiler for Hobi TS:


Investasi tanah/bangunan? TS juga pengen banget punya tanah lalu bikin bisniswarung kopi kecil-kecilan di kampung. Atau nostalgia bikin bisnis warnet lagi bareng temen-temen seperti dulu. Tapi sayang untuk saat ini modal belum mencukupi, jadi TS pilih aset yang masih terjangkau saja sebagai alternatif investasi. TS juga percaya kalau tanah/rumah itu ada rejekinya masing-masing. Semoga bisa terkabul suatu saat nanti.

Menurut TS investasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan harus dipaksakan. Terserah mau beli emas, saham, reksadana, deposito, tanah, bangunan, hewan ternak dll. Siap tidak siap harus mulai mencicil karena seiring dengan berjalannya waktu nilai uang akan kalah dengan inflasi. TS ingat jaman masih SD dulu uang Rp 100 bisa dipakai untuk bayar angkot pulang sekolah, sekarang? Boro-boro.

Begitulah inflasi.

Maka dari itu, sekarang TS belajar untuk menyisihkan sebagian pendapatan dan mengubah pola pikir "tunggu beli emas/saham ketika harganya turun" menjadi "langsung beli emas/saham ketika ada uang". Karena kalau uang dingin tidak segera dikonversi, entah mengapa terasa cepat sekali menghilang.

Buat jajan.

Xixixixixi.....

Akhir kata, TS undur diri

Sekian dan terimacendol
Artikel : Mantapmantapman

0
236
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
BisnisKASKUS Official
69.9KThread11.5KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.