Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Forex
  • NKCTTHI - Nanti Kita Cerita Tentang Trading Hari Ini

B217AN4646ANAvatar border
TS
B217AN4646AN
NKCTTHI - Nanti Kita Cerita Tentang Trading Hari Ini


***


Hai Agan-Sista!


Udah lama saya gak nulis di forum tercinta. Ada kali setengah tahun.... xixixixi


Lihat ada event yang berhubungan dengan trading, ternyata menggelitik imin TS buat mulai nulis lagi. Kebetulan TS juga punya investasi di satu bursa sebagai kegiatan sampingan diluar kerjaan utama jadi budak korporat.


Makasih buat om @Papa.T.Bobyang sudah share link event trading ini.


***


Bicara soal trading, jenuh kali ya kalau melulu ngomongin soal profit? Yang ada bukannya nambah motivasi malah bisa bikin orang lain nyinyir kalau kita sering umbar profit ratusan juta dalam sehari. Atau ngomongin teknikal analisis? Menentukan fase trend, tarik fibonacci, ngeliatin candle pattern udah kaya orang ngepet jaga lilin.


Pusing....


Realistis sih, semua instrumen investasi pasti ada profil resikonya. Bahkan emas yang masuk kategori save heaven yang katanya nilainya akan selalu naik tiap tahun ternyata ada masanya koreksi harga. Namun profil resiko ini berbeda-beda di setiap instrumen. Semakin tinggi tingkat return yang kita harapkan, semakin tinggi pula potensi kerugian yang akan kita terima.


Berbekal sedikit pengalaman karena TS juga ikut meramaikan jagat persahaman, TS ingin berbagi ilmu tentang manajemen resiko saat trading, khususnya di instrumen saham.


Cepat Kaya dari Saham


Banyak, bahkan sangat banyak, yang menganggap bila ingin cepat kaya, tradinglah di saham. Atau crypto. Atau valas. Kenyataannya, berapa banyak milyuner yang kekayaannya dihasilkan dari trading? Faktanya semakin panjang timeframe investasi mereka, semakin kecil pula potensi kerugian yang mereka derita.


Kalau Agan-Sista pernah baca berita Elon Musk kehilangan ratusan milyar dalam sehari karena saham Tesla anjlok, apakah Mas Elon langsung jadi gembel? Tentu tidak karena sebelumnya dia sudah menghasilkan profit ribuan milyar selama beberapa tahun dari saham tersebut. Sampai sekarang pun dia belum melepas kepemilikan dari saham tersebut dimana suatu saat apabila ada respon positif dari pasar, aset yang hilang itu akan langsung kembali.


Jadi, ilang ratusan milyar itu cuma kaya kotoran gigi doang.... gak berasa, tapi bisa dibersihin.


Atau Agan-Sista pernah dengar teman sendiri dapat untung besar dalam semalam dari crypto? TS punya teman yang cerita bisa terbeli emas batangan 100gr hanya dari pencairan profit cryptonya padahal dia masuk ke pasar crypto baru sekitar satu bulan. Memang benar crypto mampu memberikan profit hingga ratusan persen dalam satu hari karena tidak ada regulasi seperti saham yang membatasi fluktuasi harga dalam hari yang sama. Selain itu perdagangan crypto juga tidak memiliki jam buka-tutup seperti saham yang bisa meredam fluktuasinya. Jadi pernahkah Agan-Sista sekaligus memperhitungkan kerugiannya?


Coba bayangkan Agan-Sista membeli DOGE di awal Mei misalnya, sampai di pertengahan bulan sudah profit 100%. Pas Hari Raya Lebaran Agan-Sista sibuk merayakan Lebaran bersama keluarga dan tidak sempat memantau pasar crypto yang ternyata harganya anjlok sehingga portifolionya malah jadi loss -15%. Memang, kalau kerugian tidak direalisasikan ada potensi kerugian itu kembali ke harga pembelian kita, atau kalau direalisasikan bisa malah menjadi penyelamat karena kerugian ternyata bisa lebih parah. But who knows.


Hal tersebut bisa juga berlaku di saham, namun karena dalam saham ada jam buka-tutup dan BEI selaku regulator menetapkan batas ARB dan ARA yang jelas, kerugian bisa diminimalisir.


Fase Koreksi


Menurut TS, fase koreksi adalah fase yang wajar terjadi setelah rally. Contohnya BTC yang mulai akhir Januari lalu memulai fase rally hingga menyentuh angka tertingginya di 950 jutaan di pertengahan April. Setelah itu bubble pecah, dan dalam kurun waktu 1,5 bulan, nilai BTC anjlok hingga ke fase 500 jutaan.


Spoiler for Ilustrasi pergerakan yearly BTC:


Pun selaras dengan pasar saham. Setelah market crash di bulan Maret 2020, perlahan IHSG bangkit dan pada puncaknya di tahun yang sama periode September hingga Desember terjadi bubble market. Pada saat itu bisa dibilang monyet beli saham pun bisa untung. Banyak terjadi aksi pamer porto di dunia maya yang akibatnya mengundang lebih banyak investor baru untuk terjun di pasar saham. Bubble berlanjut hingga pertengahan Januari 2021 didukung dengan banyak sentimen positif. Pada akhirnya, big money memutuskan untuk take profit sehingga IHSG mengalami penurunan tajam selama 7 hari bursa berturut-turut! Walaupun selama bulan Februari indeks cenderung menguat, namun periode Maret sampai bulan Mei 2021, IHSG mengalami fase koreksi.


Market akan selalu mengalami fase naik turun, tidak melulu mengalami kenaikan ataupun penurunan saja. Hal ini berlaku untuk semua komoditas perdagangan baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Coba tanya ke cabai, bawang, kedelai, sepeda dkk kalau tidak percaya...


Pertahanan


Ada satu quotes sakti di kalangan trader. Terdengar simpel namun sangat sulit dilaksanakan.


Quote:


Kalau ingin selamat, terapkan kutipan di atas menjadi prinsip landasan dalam trading. Tinggalkan sentimen pribadi. Pragmatis dengan apa yang sudah didapat. Fleksibel menyesuaikan trading strategy dengan kondisi pasar yang sedang terjadi. Namun kenyataannya, tamak adalah sifat alami manusia yang tidak akan pernah bisa dihilangkan. Berawal dari ketamakan, agan-sista bisa kehilangan seluruh modal awal karena kehilangan fokus.


Sebagai gambaran, Agan-Sista baru memulai investasi saham di bulan Januari 2021. Niat awalnya hanya untuk trading cepat. Karena melihat begitu banyak antusiasme di pasar saham dan banyak sentimen berseliweran, Agan-Sista mulai kehilangan tujuan investasi.


Misalnya pada bulan Januari itu Agan-Sista melihat rally saham BRIS yang sudah naik 1200% dari poin terendahnya. Selain itu didukung kode BRIS yang selalu ada di daftar most active stock dan berbagai berita tentang merger membuat Agan-Sista yakin bahwa saham ini masih akan naik, lalu dibelilah saham itu tanpa melalui analisis dan exit strategy. Hanya selang satu hari ternyata nilai sahamnya naik dan berlanjut hingga 7 hari bursa dan memberi profit 50%.


Namun tiba-tiba, saat berita merger dipublikasikan, saham BRIS anjlok selama 3 hari. Kalau dihitung, profit Agan-Sista berkurang hingga tersisa 30%. Agan yang merasa sudah memilih saham bagus masih yakin kalau harga saham tidak akan jatuh lebih dalam lagi. Dan memang benar pada hari selanjutnya BRIS naik hingga 14% dan keutungan Agan kembali seperti semula. Tujuan Agan yang semula ingin trading cepat mulai goyah karena setelah melihat pergerakan harga. Agan yang seharusnya menjual saham setelah mendapat profit yang cukup malah lanjut hold saham tersebut agar mendapat profit yang lebih tinggi lagi. Pada akhirnya agan tidak tahu bahwa hari selanjutnya menjadi hari-hari berkabung investor karena bubble marketsudah pecah. Dalam kurun waktu 7 hari bursa, harga BRIS dibawa turun hingga -43% dari harga all time high-nya dan setelah kepanikan mereda, Agan kehilangan profit yang sudah digenggam karena Agan tidak mau untuk keluar karena merasa yakin harga akan kembali naik atau bahkan tidak diberi kesempatan untuk keluar sama sekali oleh bandar.


Spoiler for Ilustrasi nasib agan:


Contoh lain KAEF, INAF, IRRA yang lebih parah? Ndak usah lah, kasihan kalau ada Agan-Sista di sini yang kemarin jadi korban bandar farmasi yang sangat kejam. Sini cerita gimana sakitnya dibanting setengah bulan tanpa dikasih napas. Xixixixi....


Kalau pengalaman TS sendiri di BRIS cuma berani masuk sehari saja untuk scalpingtipis karena secara teknikal BRIS termasuk emiten baru yang belum berani TS analisis. Lumayan lah ambil margin 10% sudah cukup. TS gak se-berani orang-orang yang bisa sampai profit ratusan persen dari BRIS. Xixixixi....


Dalam keadaan market yang cenderung tidak menentu, terkadang rebahan adalah tindakan yang paling baik. Berusaha untuk tidak tamak itu susah. Bener deh, sumpah...


Manajemen Dana yang Baik


Contoh di atas adalah salah satu dari penyakit akut dalam trading. Yang awalnya mau jadi trader, karena sahamnya nyangkut langsung berubah menjadi investor sambil menunggu harganya kembali ke average awal. Biasanya yang seperti ini disebabkan karena takut untuk cut loss. Bisa juga karena sudah tidak ada dana lagi di RDN.


Memang ada 2 strategi dalam investasi yaitu lump sum dan dollar cost averaging(DCA). Secara gampangnya lump sum itu strategi all in, trading dengan memakai semua dana yang ada. Sedangkan DCA adalah mencicil beli di rentang harga yang berbeda. Bukan berarti strategi lumpsum tidak baik untuk diterapkan. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun untuk menyiasati keadaan pasar yang sedang tidak stabil setelah bubble market pecah perlu disiapkan dana cadangan untuk melakukan average down atau menurunkan rata-rata harga saham kita. Tentu entry point penambahan jumlah saham harus diperhitungkan dengan matang juga sehingga kerugian bisa diminimalisir saat market kembali normal.


Contohnya, TS pernah masuk di saham PTBA, saham favorit TS karena biasanya membagikan deviden dengan jumlah yang wow. Waktu TS masuk, harga PTBA termasuk masih murah. Pertama kali TS entry di harga 2000 sambil terus memonitor pergerakan harga komoditas. Tak berapa lama harga saham turun ke 1950. Karena TS masih yakin bahwa penurunan bersifat sementara sebab harga komoditas batubara masih bagus, TS putuskan untuk membeli lagi di harga tersebut. Setelah itu banyak berseliweran berita tentang kenaikan harga batubara yang memicu rally pada harga saham emiten batubara lainnya seperti ITMG, ADRO. Walaupun sudah disajikan berita bagus dan harga PTBA semakin dikerek naik, TS berusaha untuk tidak mengkonversi seluruh cash dan tetap membeli saham PTBA secara bertahap di 2320 dan terakhir di 2550. Pada akhirnya PTBA mencapai harga 3100. Saat PTBA menyentuh harga tertingginya profit TS sudah +/-40%. Setelah itu, berita penurunan harga batubara dunia mengoreksi harga PTBA sampai ke level 2680. Namun sentimen bubble market membuat harga naik kembali dan TS memutuskan untuk take profit di harga 2960.


Lumayan lah profitnya buat beliin kado istri biar makin disayang. Xixixixi...


Spoiler for keuntungannya dikonversi menjadi aset lain:


Profit yang didapat memang tidak semaksimal apabila TS all in di PTBA di rentang harga awal 2000an, namun strategi ini efektif untuk mengantisipasi supaya bisa menurunkan harga rata-rata saham/average downapabila sewaktu-waktu terjadi penurunan harga karena biasanya saham komoditas sensitif dengan pergerakan harga komoditas terkait.


Di sini TS hanya ingin mengingatkan bahwa dana cadangan sebaiknya juga disiapkan walaupun market sedang masa bullish. Namun trading plan tetap kembali kepada masing-masing trader.


Terakhir, TS ingin membagi sebuah kutipan sebagai motivasi kita dalam investasi.


Spoiler for Quotes:


Eh, maaf salah gambar. Yang betul quotes di bawah ini.


Spoiler for Quotes yang betul:


Kunci untuk entry dan exit ada pada psikologis manusia. Apabila trader mampu mengontrol ego masing-masing, TS percaya agan-sista semua bisa menghasilkan uang dari rumah sampai dikira hasil ngepet.


Akhir kata TS undur diri.


Sekian dan terimacendol


Artikel : Mantapmantapman


***


Jangan lupa apabila agan-sista tertarik untuk investasi, rajin-rajinlah mencari referensi ilmunya. Contohnya diForum Forex Kaskus tercinta.


Papa.T.BobAvatar border
Papa.T.Bob memberi reputasi
1
492
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Forex
ForexKASKUS Official
19.6KThread3.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.