Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

benonindAvatar border
TS
benonind
AJIAN SEGORO GENI ( MBAH MBOJO GENI )
AJIAN SEGORO GENI ( MBAH MBOJO GENI )


Kisah mbah mojo geni berjuang melawan belanda dan penghiantan jawara jawa ki nandru braholo.


Assalamualaikum wr.wb

Kembali lagi dengan saya benon
Kisah keilmuan jawa yang berhubungan dengan jagad nusantara

Bergantinya peradaban saat ini membuat sedikit manusia paham akan ilmu linuwih kuno namun hanya beranggapan itu hanya dogeng semata.

Saya akan angkat kisah dari mbah basar yang mendapat julukan “MOJO GENI.”

Manusia awam seperti kita kebanyakan hanya paham kalau ilmu itu terbagi menjadi 2 golongan.

Yaitu ilmu putih golongan dari suci yang hak dari tuhan dan ilmu hitam dari golongan parewangan jin atau khodam tertentu.

Yang saya sampaikan disini, ilmu abangan “AJIAN SEGORO GENI.” ilmu maha dasyat yang di gandrungi pendekar golongan sesat di masa era majapahit.


Mari mulai kisahnya.



Aku hanya anak seorang petani desa yang mendapatkan banyak penindasan dari penjajahan negeri ini, merampas hasil bumi, perampokan meraja rela demi kelangsungan hidup.

Hingga terbesit keinginan diri untuk belajar ilmu bela diri dari padepokan, aku belajar ilmu silat yang hanya mengandalkan penampakan luar atau yang di kenal dengan sebutan jurus.

Setelah bertahun-tahun belajar, kini membuahkan hasil, kepiawaian gerakan, kelenturan tubuh dan juga terbentuknya fisik. Belajar dari kecil sampai kini usia ku sudah matang untuk menapaki kerasnya dunia.

Sampai disuatu malam sepulang dari melihat pertunjukan wayang di kampung.

Aku melihat seorang kakek yang sedang di hadang oleh dua orang perampok. Entah apa yang akan mereka rampok dari orang tua itu yang kelihatannya tidak membawa harta benda.

Sampai aku berniat untuk membantu kakek tua itu, namun tiba tiba golok milik perampok menebas tepat di dadanya.
“mati!!..” teriak ku.

Namun kakek itu malah tersenyum.

“GAMAN MU KURANG LANDEP.” ( Golok mu kurang tajam ).
Lalu satu lagi dari perampok itu mengayunkan goloknya tepat di kepala kakek, sekitar jarak sejengkal atau kurang lebihnya 30 cm, golok tajam itu terhenti dengan sendirinya sebelum menyentuh ikat kepala yang di kenakan kakek itu.
“wess wesss.. anggon mu gojek.” ( sudah sudah cukup kalian bermain main ).

Belum sampai berhenti, terbesit ilmu milik kakek yang tiba2 dengan secepat kilat kakek itu menghancurkan batu besar di sebelah kirinya hanya dengan sekali pukul.


Golok perampok itu berjatuhan ke tanah disusul dengan tubuh yang gemetaran, mereka( perampok ) tersipuh tanpa bergerak. Aku yang masih terdiam dengan posisi berdiri, menyaksikan kesaktian itu, hingga tanpa aku sadari beliau sudah berjalan menjauh.

“kyai tunggu kyai.” Teriak ku memanggilnya.
Dengan berlari aku susul tubuh tua yang berjalan itu, hingga beliau menghentikan langkahnya.

“ngapunten kyai, tenggo sekedap.” ( maaf kyai tunggu sebentar ) kata ku.

“kui mau lembu sekilan.” ( itu tadi lembu sekilan ), itu balasnya tanpa di tanya.

Kakek itu menjawab pertanyaan batin ku sebelum aku bertanya.

“melaku ngetan kanyi restuku yen siro krentek ati.” ( Berjalan lah ke timur dengan restuku jika kamu berkenan dengan hati ).

“Dawuh kyai, anampi restu kyai.” ( siap melaksanakan tugas kyai, menerima dengan restu kyai ) jawab ku yang kini melihat kakek itu berlalu pergi.

“siapa beliau kang?” tanya 2 perampok tadi yang kini berada di samping ku.

“aku juga tidak tau beliau hanya memberi titah untuk ku berjalan ke arah timur maka beliau akan menjumpai ku.” jawab ku menjelaskan kepada mereka yang masih dalam keadaan gemetar.

“saya ikut kang.”

“saya juga ikut kang.” Jawab mereka berdua

“ya besok kita bertiga ke arah timur, aku pulang dulu untuk mengambil beberapah baju dan berpamitan dengan bopo dan juga biyung ku.” Pungkas ku.

Tidak ada hasil nihil dalam ketekunan, memulai ilmu dengan keniatan ikhlas maka pembelajaran itu akan menghadiakan ilmu sejati.

Setelah berpamitan dan membawa beberapah pakaian, niat awal langkag ini mengikuti amanah sang kakek.

Berjalan ke arah timur yang tidak pernah tau dimana arah dan tujuannya.

Terlihat dua orang yang sedang berdiri di sisi desa, ya dua perampok semalam yang ingin ikut serta menemukan ilmu yang di miliki sang kyai.

“sebelum kita memulai perjalanan, siapa nama kalian berdua?” Tanya ku pada mereka.

“aku jati waringin kang dan dia adik ku jati randu.” Jawabnya.

“oh.. jadi kisanak ini yang di juluki begak tunggal jati itu.” tanya ku penasaran.

“iya kang, benar itu.”

“kalau kepala kalian saya bawa ke kadipatan, dapat upah saya kang.” jawab ku sambil tertawa.

“kami taubat kang.” Kata jati randu.

“kenapa?, Dengan kejadian semalam itu?” Makin tertawa aku dibuat nya.

“iya kang, golok yang kami miliki ini bukan golok sembarangan, tapi tidak mempan di tubuh kyai itu.” Jelas jati randu pada ku.

“memang, golok yang kisanak miliki itu apa?” Tanya ku masih penasaran.

“sepasang, golok iblis mandala siluman kang.” jawabnya.

Sepasang golok yang sangat diminati oleh para pendakar golongan hitam, pantas mereka menjadi perampok karena memiliki gaman atau pusaka sakti.

Namun pusaka yang mereka miliki ini tak mampu menggores orang tua sakti itu. Betapa dahsyatnya ilmu lembu sekilan, yang dimilikinya.

“karena golok kami tak sanggup menembus perisai gaib kyai itu, kami putuskan untuk menjadi murid beliau dan bertaubat Kang.” penjelasan jati waringin padaku.

“ya sudah mari kita jalan, yang perlu kita ingat diatas langit masih ada langit, jangan berpuas diri dengan apa yang kita miliki saat ini, belum tentu itu yang terbaik.”

“iya kang, mari kita mulai berjalan .” pungkas jati waringin.

Kami bertiga melangkah mencari sumber ilmu yang tak pernah tahu dimana letaknya.

Sangat jauh berbeda dengan orang mencari ilmu jaman dulu dengan zaman sekarang, yang hanya tinggal menerima, sudah enak, masih malas.

Perjalanan yang akan terus mereka cari, menyusuri hutan yang sangat lebat terkihat singup dan menampakan keangkerannya. Sampai senja pun mereka berjalan hingga haus pun mereka rasakan.

Di bawah pohon yang sangat besar, keluar lah mata air dari sela-sela akar kokohnya.

Aku putuskan untuk beristirahat dan meminum air itu… sampai tiba-tiba terdengar suara.

“manusia tidak punya sopan santun.” Terdengar suara wanita dari pohon itu.

“siapa kamu?, Perlihatkan wujud mu.” aku yg penasaran dengan suara tanpa wujud itu menjawab dengan sedikit menantang.

Seketika melesat se ekor rusa dari balik pohon itu, hamya dengan 4 kaki lompatan, rusa itu sudah berdiri di sisi kanan ku.

“awas kang.” Teriak jati waringin dan menarik tangan kiri ku untuk menjauh beberaph langkah.

“siluman terkutuk !!, siapa kamu sebenarnya.” Teriak jati randu

Asap putih melintas tiba2, hanya sekedipan mata, rusa itu berubah wujud menjadi sosok wanita yang anggun dan cantik.

“sepasang golok mandala siluman !!! Kalian kira dengan berbekal itu se enaknya bisa mengotori tempat ku !!.” teriak sosok wanita itu.

“kami hanya kebetulan lewat & menumpang istirahat sambil meminum air di sumber itu .” Terangku pada makhluk itu.

“siapa yang mengizinkan mu hah!!.” bentak sosok wanita itu.

“maafkan kelancann kmi, siapa anda sebenarnya nyai?” aku mencoba meminta maaf dengan nada yang sopan.

Namun tiba2 keluar suara tantangan dari jati randu.
“banyak bicara maju kamu iblis betina.” Teriak jati randu.

Dia berlari sambil mengayunkan golok untuk menebasnya, namun tebasan itu sia2 karena ketika golok iblis itu di tebaskan, sosok itu berubah menjadi kabut putih dan seketika berubah menjadi wujud wanita lagi.

“hahaha, manusia golok.” Ungkap nya.

Kekehan dan umpatan amarah itu mengancam, jadi randu yang masih berdiri dengan kuda-kudanya.

“cukup!!!.” Teriak ku mencoba menghentikan pertarungan yang jelas akan membuat jati randu kalah jika di teruskan.

Hingga wanita itu melayang di udara sambil tertawa dan berkata.

“masih banyak manusia bodoh seperti kalian di jagad ini!! Bermulut besar tidak memiliki kamampuan sedikit pun.”

“siapa nyai sebenernya?” jawab jati randu yang merasa kalah olehnya tanpa perlawanan sedikit pun.

“aku dewi kidang kuneng, ratu di alas ini dan kalian manusia sombong berani sekali menginjakan kaki busuk kalian di alas kekuasaan ku.” jelas dewi kidang

“kami hanya jalan saja, bertujuan ke arah timur & memohon maaf atas segala kelancangan kami bertiga nyai dewi.” Ucap ku menjelaskan juga meminta maaf.

“pergilah kalian dari sini!!!, Keluarlah sebelum fajar atau nyawa kalian akan di lumat oleh makhluk penghuni sini! Hahahaha”.

Sosok itu menghilang dari hadapan kami, dengan ancaman yang sangat mengerikan.

Inti dari sebuah cermin, walau hanya kaca maka berkaca lah sampai ke dalam hati, dimana letak budi pekerti itu terlihat.

Berkaca lah untuk menata kekurangan diri agar lebih bisa membawa diri dan memawas diri sendiri.

Sekelumit kesombongan itu mencerminkan jati diri, yang di duduki kebodohan.

Pertarungan yang tanpa perlawanan itu terjadi pada jati randu dengan dewi kidang kuneng atau siluman rusa betina penunggu alas yang memiliki belik ( sumber mata air ).

Pertarungan itu di akhiri dengan menghilangnya sosok wanita dengan menyuruh kami bertiga segara meninggalkan alas angker itu sebelum fajar.

Perjalanan kami lanjutkan dengan berlari, agar segara keluar dari belik misterius ini, sampai langkah kami terhenti oleh sungai yang membentang luas dengan arus nya yang sangat deras.

“kang kita sudah sampai kali selo projo.” Jelas jati waringin.
“kita harus sebrangi sungai ini dan terus susuri hutan sampai tanah tidar.” jawab ku sambil mengajak kedua tunggal jati.

“ayo kang sebelum terbit matahari kita harus di sebrang sungai.” Ajak jati randu


Sedikit penjelasan, kali selo projo adalah sungai yang mengalir membelah antara gunung merapi dan merbabu, yang kini di kenal oleh penduduk setempat sebagai sungai progo. Dan yang di sebut tanah tidar adalah gunung tidar yang menjadi pusaran nya tirta jagad tanah jawa.

Kembali ke penyebrangan, aku dan dua tunggal jati harus menghanyutkan diri untuk mencapai seberang sungai selo projo yang menghubungkan laut selatan dengan merapi, sudah sangat jelas jin penunggu selo projo sangat tidak terhitung jumlah dan jenisnya.

Akhirnya dengan perjuangan dan pertempuran, aku berhasil menyeberangi kali luas ini. Namun sampai di tepian sungai, aku belum melihat kedua tunggal jati tersebut. Kemudian menunggu di tepian sungai sembari membuat perapian sebagai tanda untuk mereka.

Ketika fajar menyingsing.

“kang.. kang mojo.” suara panggilan dari kejauhan.
“siapa itu.”

“aku jati waringin kang.”

Jadi waringin yang ku lihat mendekat berjalan seorang diri.

“dimana adik mu jati randu??” tanya ku.

“tidak tau kang, aku sendirian sampai tepi sungai, lalu aku liat asap hingga aku mengikuti sampai sini.” jelasnya.

Kini tinggal jati randu yang belum sampai. Entah dia selamat atau tidak saat mengarungi sungai selo projo yang penuh akan dedemit itu.

Kami menunggu sampai siang hari sambil membakar pisang yang kami temukan.

Karna hanya menemukan pisang yang belum masak, akhirnya kami bakar untuk di makan.

“bagaiman kalo kita susuri sungai sambil mencari adik saya kang.” ungkap jati waringin padaku.

“iya mari kita cari jati randu sambil mencari jalan keluar.”

Lalu kami berdua menyusuri tepian sungai sambil mencari sesekali juga meneriak kan nama jati randu. Sampai senja hari pun tiba, langit temaram terlihat cahaya warna jingga di ujung cakrawala bagian barat. Akhirnya kami menemukan sebuah desa di atas tebing sungai.

Sayu terdengar suara lantunan gending gamelan, di depan rumah warga yang berplataran luas, sedang riuh berkumpulnya warga desa yang menyaksikan ledek sedang menari.

“ini desa manusia, apa lelembut ya kang??” tanya ku penuh keraguan.

“alah sudahlah kang, kita liat saja nereka itu manusia apa dedemit alas sini.” jawab jati waringin.

Sak kluminting pangucap tanpo lemek ngelmu itu tinuju patenge laku. Mulo penggayuh ngelmu iku seko jembar ing manah tinuju pakerti ning laku.

( Sekelumit ucapan tanpa dasar ilmu hanya akan menuju gelapnya langkah "kesesatan" , Maka menggapai suatu ilmu itu dari kesabaran hati menuju kesopanan dan tingkah laku "budi pekerti ).

Lanjut yok sekalian menunggu pergantian tahun.

Menyebrangi sungai Selo Projo dan menaklukan segala jenis jin juga lelembut penunggu sungai Progo. Aku sudah mencapai seberangan sungai yang disusul oleh Jati Waringin.

Derasnya arus sungai membuat Jati Randu belum terlihat batang hidungnya. Kami putuskan menyusuri sungai untuk mencarinya. Sampai tiba dibawah desa yang sedang mengadakan pertunjukan tari ledek. Antara yakin dan tidak ditengah alas ini ada sebuah desa.

Kami berjalan memasuki kerumunan itu dan melihat para among memainkan gamelan. Ada empat wanita yang sedang melenggak-lenggok ditonton oleh seluruh warga desa. Sampai kami ditegur oleh seseorang.

"Kisanak, sugeng rawuh wonten dusun engasn Mbudur" Ucap seorang Bayan Desa yang menegur juga mengucapkan selamat datang.

(Kisanak, selamat datang didesa engasn mbudur).
"Matur sembah nuwun kyai dipun tampi wonten dhalem puniko" Jawabku.

(Terima kasih banyak kyai, sudah diterima di desa ini).
"Monggo pinarak kisanak"
(Mari mampir kisanak)
Ajak bayan desa itu mengajak kami ke dalam rumahnya.

Dan ternyata di dalam rumah itu sangat banyak orang yang sedang merawat Jati Randu.

"Loh, muniko sanak kadhang dalem sinuwun"
(Loh, itu saudara saya sinuwun)
Ucap Jati Waringin kepada pemimpin desa.

"Njih kisanak muniko dipun pinanggih wonten lepen Selo Projo "
(Iya kisanak ini ditemukan ditepi sungai Selo Projo)
Jawab bayan desa tersebut.

Bayan dalam istilah sekarang itu perangkat desa yang menjabat sebagai wakil kepala desa.

Jati Randu ditemukan dalam keadaan pingsan di hulu sungai lalu dibawa oleh warga desa yang kebetulan sedang mengadakan sukuran panen desa yang melimpah ruah.

Di daerah ini rata-rata petani palawija. Bekerja diperkebunan pala milik pemerintah keraton yang dipegang oleh kolonial.

Belanda dimasa itu. Perkebunan pala sekarang dikenal dengan kebon polo. Mungkin warga sekitar akan faham dan tau daerah ini yang masih berada di tanah Tidar (gunung Tidar)

LANJUT DI PART 2.
Diubah oleh benonind 03-06-2021 15:47
gajah_gendutAvatar border
dimaschevy62Avatar border
redricesAvatar border
redrices dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.7K
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
SpiritualKASKUS Official
6.3KThread2.4KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.