Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Sports
  • Yang Buat Pep Guardiola Jadi Pelatih Spesial dan Jarang Dikritik

HernandezJoeAvatar border
TS
HernandezJoe
Yang Buat Pep Guardiola Jadi Pelatih Spesial dan Jarang Dikritik
Pep Guardiola, pelatih satu ini bisa dibilang menjadi pelatih yang jarang mendapat kritikan di dunia sepak bola, baik dari netizen mau pun fans klub yang ia latih, harus diakui bahwa Guardiola merupakan salah satu pelatih jenius yang ada di dunia sepak bola. Jarang kan melihat hashtag 'Guardiola Out' di media sosial atau malah tidak ada sama sekali?

Yang Buat Pep Guardiola Jadi Pelatih Spesial dan Jarang Dikritik
(Pep Guardiola Kalah di Final Liga Champions 2021, Foto: Twitter Liga Chamipions)


Guardiola pun sangat handal dalam meracik strategi permainan, bahkan setiap tim yang ia latih selalu memainkan sepak bola indah dengan mengandalkan penguasaan bola. Jaminan trofi pun bisa Guardiola berikan untuk tim yang ia latih.

Gak usah jauh-jauh membahas bagaimana luar biasanya Barcelona dan Bayern Muenchen di tangan Guardiola, Manchester City klub yang ia latih sekarang di Inggris menjadi salah satu klub rakasa dan disegani di tanah Inggris. Sejak ditangani Guardiola, Manchester City selalu panen trofi tiap musimnya dari trofi Liga Inggris hingga trofi 'piala chiki' yang dianggap gak penting oleh sebagian tim Inggris.

Karena bisa membawa tim yang ia latih menjadi superior dan meraih trofi menjadikan Guardiola jarang mendapat kritik. Ingat betul ketika Liga Inggris 2020-21 dimulai, Manchester City sempat terseok-seok, namun tidak ada netizen dan fans Manchester City yang mengkritik dirinya kan? Coba jika itu pelatih dari klub lain, wah pasti sudah ramai di media sosial dengan hashtag 'Out'.

Yang Buat Pep Guardiola Jadi Pelatih Spesial dan Jarang Dikritik
(Pep Guardiola Raih Trofi Liga Inggris, Foto: Manchester Evening News)

Ambil contoh tim tetangganya, Manchester United, sang pelatih Ole Gunnar Solskjaer selalu jadi sasaran fans Manchester United ketika Manchester United tampil jelek dan mengalami kekalahan, media sosial pun akan ramai dengan hashtag 'Ole Out' walaupun Manchester United berada di peringkat dua Liga Inggris 2020-21.

Dari sini, bisa dilihat, pada dasarnya fans sepak bola ingin melihat tim yang ia dukung meraih trofi bukan berada di peringkat dua Liga Inggris. Karena dengan tim jagoannya meraih trofi, hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan seorang fans ketika sedang nongkrong dengan teman-teman fans sepak bola lainnya atau paling tidak untuk memamerkan timnya meraih trofi di media sosial.

Yang Buat Pep Guardiola Jadi Pelatih Spesial dan Jarang Dikritik
(Solkajer Kalah di Final Liga Europa, Foto: Kompas)


Jadi mau gak mau ni, Solskjaer harus bisa meraih trofi bersama Manchester United jika ingin meredam hashtag 'Ole Out' di media sosial ketika Manchester United tampil jelek dan mengalami kekalahan.

Balik lagi ke Guardiola, sebenarnya momen dirinya bisa menjadi sasaran kekesalan netizen dan fans Manchester City ketika Manchester City gagal di final Liga Champions usai kalah 0-1 dari Chelsea. Dari memilih pemain yang bisa dibilang salah karena Guardiola sangat berani tidak menurunkan gelandang bertahan melawan Chelsea terus permainan Manchester City juga gak bagu-bagus amat, malahan anak asuh Guardiola cuman bisa menghasilkan satu on target ke gawang Chelsea.

Tapi tetap saja kegagalan Manchester City di final Liga Champions tidak membuat Guardiola jadi sasaran empuk netizen dan fans Manchester City di media sosial walaupun ada beberapa, itu pun tidak banyak. Yasudah lah, waktu pun telah berlalu, Guardiola masih jadi salah satu pelatih jenius yang ada di dunia sepak bola, mungkin belum saatnya aja Guardiola mendapat kritikan seperti pelatih-pelatihnya lainnya.



Ngomong-ngomong soal jenius, bisa dibilang kejeniusan Guardiola dalam meracik strategi Manchester City karena ada bantuan biaya yang sangat besar, gak tanggung-tanggung selama melatih Manchester City, Guardiola telah menghabiskan Rp 17 triliun untuk membeli pemain yang ia inginkan, alhasil Manchester City meraih banyak trofi di Inggris. Dengan uang yang melimpah di Manchester City, Guardiola pun tinggal tunjuk pemain yang ia inginkan untuk melengkapi strateginya.



Namun sayang 1000 sayang, uang sebanyak Rp 17 triliun belum mampu membuat Guardiola membawa Manchester City menjuarai Liga Champions, kira-kira butuh uang berapa banyak lagi agar Manchester City menjuarai Liga Champions?

Dilansir dari 90min, legenda Manchester United, Rio Ferdinand mengatakan tujuan pemilik Manchester City, Syeikh Mansour mendatangkan Guardiola untuk membawa Manchester City menjuarai Liga Champions.

Fyi aja ni GanSis, dari uang sebanyak itu, Guardiola lebih sering membeli pemain bertahan loh, dan biayanya juga cukup besar. Wah-wah, gak kebayang deh kalau Guardiola gak mendapat dana besar masih jadi pelatih yang jenius gak ya?



Diubah oleh HernandezJoe 31-05-2021 12:33
0
913
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
SportsKASKUS Official
23.3KThread12KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.