Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nadaramadhan20Avatar border
TS
nadaramadhan20
Dilanda Kudeta, Presiden dan PM Mali Mengundurkan Diri
Presiden dan PM Mali Mengundurkan Diri

Dilanda Kudeta, Presiden dan PM Mali Mengundurkan Diri
AFP PHOTO/Ludovic Marin/Michele Cattani

Presiden sementara dan perdana menteri Mali mengundurkan diri pada Rabu, 26 Mei 2021 waktu setempat, dua hari setelah mereka ditahan dan dilucuti dari kekuasaan pada kudeta kedua negara itu dalam sembilan bulan terakhir.

Di New York, Dewan Keamanan PBB mengutuk keras penggulingan dan penangkapan Presiden Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane, dan menyerukan untuk kembali ke pemerintahan sipil - tetapi tidak membahas tindakan hukuman.

"Para pemimpin sementara, yang ditugaskan untuk mengarahkan kembali ke pemerintahan sipil setelah kudeta Agustus lalu, mengundurkan diri di hadapan mediator yang mengunjungi pangkalan militer tempat mereka ditahan," kata Baba Cisse, penasihat khusus bos junta Assimi Goita.

Namun seorang anggota Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS), Uni Afrika dan misi mediasi misi PBB MINUSMA mengatakan kepada wartawan bahwa para pemimpin sebenarnya sudah mengundurkan diri sebelum mereka tiba.

Delegasi kemudian berbicara dengan Goita - yang memegang pangkat wakil presiden dalam pemerintahan transisi - lagi setelah melihatnya Selasa malam.

Cisse mengatakan presiden, perdana menteri dan pemimpin transisi lainnya yang ditangkap pada Senin akan dibebaskan tetapi ini akan terjadi secara bertahap untuk alasan keamanan.

Dia mengatakan sebelumnya bahwa ada gerakan menuju pembentukan pemerintahan baru di negara bagian Sahel yang miskin tersebut.

Penahanan mereka memicu kecaman internasional yang meluas dan ancaman sanksi.

Dewan Keamanan, yang mengadakan pertemuan darurat atas permintaan bekas kekuasaan kolonial Prancis dan lainnya, menyerukan pembebasan yang aman, segera dan tanpa syarat dari semua pejabat yang ditahan dan mendesak elemen pertahanan dan pasukan keamanan untuk kembali ke barak mereka tanpa penundaan.

Dewan tersebut mendesak pemulihan transisi yang dipimpin sipil, yang membayangkan kembali ke pemilihan dan tatanan konstitusional dalam jangka waktu 18 bulan.

Tapi itu tidak membahas pemberian sanksi dan menahan diri dari menyebut penahanan sebagai kudeta.

https://www.medcom.id/foto/internasi...gundurkan-diri
0
378
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.