Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

krupuksehatAvatar border
TS
krupuksehat
Teknologi Jamur untuk Menerangi Jalanan
Teknologi Jamur untuk Menerangi Jalanan

Ceritanya, ane dulu terpesonah dengan pilem Avatar yang disutradari James Cameron. Itu pilem sampai detik ini masih terngiang di kepala. Banyak dari pilem itu yang ngebuat ane mikir.

Ya seperti mulai Hometree tempat tinggalnya suku Na'vi yang dirobohin pasukan manusia, terus Eywa yang memiliki jaringan kehidupan seluruh planet Pandora, sampe tanaman bioluminescence keren yang terlihat saat Jake Sully pacaran sama Neytiri.


Spoiler for Tanaman Pandora:



Nah, itu tanaman bioluminescence yang paling membuatku heran dan kagum. Dulu pas sekitar tahun 2010 nonton itu (lawas banget emoticon-Frown), ane pernah mikir, itu tanaman kalau memang ada, kan bagus tuh. Bisa dipake jadi penerang jalan dan hemat energi karena alami.

Beberapa tahun kemudian, pernah ramai penemuan jamur bercahaya di daerah Kalimantan. Di Australia dan Brasil juga ada. Mungkin itu sekitar tahun 2014. Di arsip Kaskus kayaknya masih tersimpen itu berita karena pernah ada yang nulis.

Pikiran ane semakin nggak karuan saat baca kabar ada penemuan jamur yang bercahaya. Kok kayaknya bakal ada kemungkinan tuh tanaman bioluminescence di pilem Avatar jadi kenyataan.

Sampai saat ini, kadang ane masih kepikiran itu. Eh, kok rupanya betul ada ilmuwan yang ngembangin jamur bercahaya untuk dijadikan pencahayaan alami. Mungkin semacam rekayasa genetik.

Dua orang keren namanya Konstantin Purtov dari Institute of Biophysicdan Ilia Yampolsky dari Institute of Bio-organic Chemistry di Rusia pada tahun 2018 bikin penelitian tentang itu.

Mereka bilang jamur yang menyala itu punya senyawa luciferin kayak yang di kunang-kunang. Cuma memang tidak sama. Dan temuan mereka menunjukkan luciferin  di jamur bercahaya bisa diupayakan kompatibel dengan tanaman lain.

Cara kerja jamur bercahaya ketika senyawa luciferin berinteraksi dengan enzim luciferase lewat adanya oksigen. Reaksi tersebut memancarkan cahaya yang disebut oxyluciferin.

Seiring waktu, oxyluciferin melepaskan oksigennya dan membawa luciferin kembali ke keadaan aslinya. Prosesnya berulang, memungkinkan jamur memancarkan cahaya dengan adanya oksigen sepanjang ia hidup.

Itu orang Rusia yang namanya Ilia Yampolsky rupanya masih terus ngelanjutin kerja ilmiahnya. Dia terus kerja kelompok bikin tugas dengan ilmuwan London yang bernama Karen Sarkisyan, mengembangkan teknologi untuk bisa menyuntikkan DNA jamur bercahaya ke tanaman tembakau. Nama jamur yang digunakan Neonothopanus nimbi. 

Hasinya keren! Sumpih! Itu tanaman tembakau jadi bercahaya. Cahayanya kayak cahaya fosfor yang hijau kekuning-kuningan. Ya seperti dulu pernah rame kaos yang sablonannya menyala di dalam gelap.

Spoiler for Intip tembakau bercahaya:



Ane jadi ngebayangin tuh, kalau bisa diterapkan di tanaman lain, itu tanaman tiap pinggir jalan raya bisa menyala tiap malam. Kan hemat listrik yak? Ya itung-itung ane nggak usah bayar pajak penerangan jalan, gitu.

Saat ini kan santer banget isu konversi energi fosil ke energi terbarukan. Ini kan bagus buat dikembangkan. Hemat, alami, jelas ramah lingkungan. Dan pasti bakal jadi wisata! emoticon-Jempol


Sumber rujukan:

Teknologi Cahaya Alami dari Jamur
[url=https://phys.org/news/2017-04-mushrooms.html#:~:text=The%20new%20research%20showed%20that,light%2Demitting%20substance%20called%20oxyluciferin.]Researchers find means by which mushrooms glow[/url]
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
ziontAvatar border
jagotorpedoAvatar border
evywahyuniAvatar border
evywahyuni dan 2 lainnya memberi reputasi
3
386
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.