Seperti penggemar sepak bola yang sudah mulai boleh kembali ke stadion, penggemar basket di Amerika Serikat pun mendapat lampu hijau untuk menyaksikan tim kesayangan mereka berlaga di lapangan basket.

Dan momen penggemar kembali ke lapangan bertepatan dengan dimulainya NBA Playoffs.


Dok. Bleacher Report

16 tim akan berlaga di playoff dan berusaha mencapai partai puncak yang mempertemukan dua tim terbaik dari eastern conference dan western conference.

Berbeda dengan musim lalu di mana playoff digelar dengan sistem bubble di satu wilayah, yaitu di Disneyland di Orlando, kini setiap tim bisa berlaga di kandang masing-masing dan didukung para penggemar mereka.



Dan tentu saja para penggemar tidak melewatkan kesempatan itu begitu saja.

Coba tengok seberapa ramai penggemar yang memadati Madison Square Garden saat New York Knicks bermain melawan Atlanta Hawks tadi malam.

15 ribu tiket yang disiapkan oleh panitia ludes terjual hanya dalam hitungan jam, padahal harga tiket yang ditawarkan tidak murah, yaitu sekitar US$1.453 atau setara dengan Rp20 juta per tiket.



Sebuah artikel yang dirilis Bleacher Report pada 2013 menyebut kebedaraan penggemar di tribun bisa jadi sebuah pembeda di setiap pertandingan.

Mereka tak hanya jadi pemberi suntikan semangat bagi tim tuan rumah, tapi juga bisa memberikan intimidasi bagi pemain lawan.

Drama yang dimunculkan oleh para penggemar itulah yang tidak terasa di playoff musim lalu.

Setiap tim bermain tanpa dukungan langsung dari para penggemar dan laga home-away pun jadi terasa hambar.



Tim yang punya catatan kandang oke sebelum pandemi dan sebelum sistem bubble diterapkan mendadak tampil memble di Orlando.

Dan kini, saat pandemi tampaknya sudah bisa dikendalikan di AS, para penggemar bisa kembali ke lapangan dan sensasi bermain di kandang maupun tandang bisa kembali dirasakan oleh para pemain.

Jadi siapa jagoan kalian di playoff NBA musim ini?