Seluk Beluk Trading Untuk Pemula

Beranda

...

Forex
Seluk Beluk Trading Untuk Pemula

bayuep

24-05-2021 08:39

Seluk Beluk Trading Untuk Pemula

Perkenalkan saya @bayuep

Baru baru ini jagat media massa, dunia maya dan dunia nyata dihebohkan dengan adanya issue tentang babi ngepet. Isu ini makin menjadi ketika seorang oknum merancang hoax ini dengan tujuan popularitas semata. Lantas apa bedanya babi hutan dan babi ngepet. Konon katanya, babi ngepet ini bisa membuat anda kaya raya hanya dengan DIRUMAH SAJA. Yakin saya orang yang masih percaya judge itu dia belum tau ada pekerjaan sebagai trader yang tak perlu pergi ke kantor ataupun keluar rumah untuk mengumpulkan pundi pundi rupiah.

Secara umum trading dapat diartikan sebagai transaksi jual-beli, di mana sebuah produk dapat berpindah kepemilikan dengan membayarkan sejumlah uang sesuai harga yang ditetapkan. Saat ini aktivitas trading lebih indentik dengan aktivitas jual-beli produk keuangan seperti forex (foreign exchange/ mata uang asing), komoditi, dan index. Ingat ya JUAL BELI bukan tebak tebakan naik turun. Seyogyanya trading yang benar menurut saya pribadi ya jual beli itu, entah apapun bentuknya. Bukan seperti menebak apakah nilai mata uang itu akan naik atau turun. Apa bedanya? Jika jual beli apabila nilai real naik atau turun , nilai yang kita milikipun akan naik atau turun juga sesuai pasar. Sedangkan kalau tebak tebakan jika tebakan kita benar maka aset kita akan naik dan jika tebakan kita salah tentu aset akan hilang, mirip judi kan.

APA SAJA YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM DUNIA TRADING?

Konsep dan tujuan umum dalam dunia trading khususnya saham maupun crypto adalah membeli dari harga murah dan menjual ketika harga mahal, sehingga membuat pundi pundi aset kita semakin banyak.

Bagi trader pemula yang ingin terjun di didunia saham sepertinya harus memulai dari membeli saham yang terdaftar dalam Indeks LQ45 atau IDX30, lantas apa indeks yang di maksud?

Quote:

Indeks LQ45

adalah indeks pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari 45 perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu di antaranya termasuk dalam 60 perusahaan teratas dengan kapitalisasi pasar tertinggi dalam 12 bulan terakhir, nilai transaksi tertinggi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir. Indeks LQ45 dihitung setiap 6 bulan oleh Divisi Riset BEI.

dibawah ini adalah kumpulan saham LQ45

Sedangkan

Indeks IDX30

adalah merupakan kumpulan 30 saham terpilih dari 45 saham LQ45 yang ada di Bursa Efek Indonesia. Saham-saham tersebut harus memiliki likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar.

*Likuiditasnya tinggi = sangat diminati oleh para investor.

*Kapitalisasi Pasar Besar= nilai perusahaan.

Indeks diatas tentu hanyalah acuan untuk memilih saham yang likuid namun untuk prospek ke depannya agansista harus belajar menganalisa fundamental bisnisnya serta valuasinya. Saham yang bisa masuk ke jajaran indeks tersebut tentunya tidak sembarangan.

Quote:

Pelajari istilah ini juga dalam menentukan mana saham yang bagus atau tidak, biar tidak terjebak dalam saham gorengan

1. Price-To-Earnings Ratio (P/E)

Rumusnya adalah P/E Ratio = Harga Saham / Earning Per Share

Hasil ini mengindikasikan berapa besar investor bersedia membayar setiap rupiah atas pendapatan perusahaan tersebut. Pada umumnya, investor lebih senang memilih saham dengan P/E Ratio rendah. Semakin rendah P/E Ratio suatu saham, semakin murah saham saham tersebut sehubungan dengan pendapatan perusahaan.

Secara sekilas, Agan dan sista mungkin merasa harga saham perusahaan B lebih “murah”, atau memiliki “nilai” yang lebih baik dibanding perusahaan A. Akan tetapi, perlu dimengerti bahwa harga saham adalah angka yang sangat dinamis dan bisa berubah‐ubah dan hampir tidak berarti apa‐apa. Sejujurnya Harga saham tidak menunjukkan jumlah Nilai pasar dari suatu perusahaan. Agan dan sista tidak akan mampu menilai perbedaan di antara dua perusahaan hanya berdasar harga saham saja.

sedangkan

2. Price-To-Book Ratio

Ada kelemahan yang dimiliki P/E ratio diatas, karena hanya dapat digunakan untuk perusahaan yang menghasilkan keuntungan. Sedangkan, hanya karena perusahaan tidak memnghasilkan keuntungan pada selama satu tahun, bukan berarti tiba-tiba menjadi tidak berharga.Padahal itu perusahaan memiliki Aset dalam neracanya, yang juga pastinya mempunyai nilai yang nyata.

Price-To-Book ratio, juga dikenal dengan P/B ratio, digunakan untuk mengukur nilai pasar (misal, harga saham) perusahaan terhadap nilai bukunya (misal, aset yang dimiliki minus kewajiban). P/B ratio 1, berarti nilai pasar perusahaan tersebut sama dengan nilai bukunya.

P/E dan P/B ratio itu seperti P/E ratio sebagai gaji dari perusahaan dan P/B ratio sebagai properti yang dimiliki. Seseorang mungkin mempunyai gaji tinggi tapi hanya sedikit aset. Orang lain mungkin mempunyai banyak aset tapi hanya sedikit penghasilan.

Nah selalu gunakan uang dingin/ uang yang tak terpakai ya gan sista biar tidak mengganggu kehidupan perekonomian agan sista, dan jangan pernah berpikir untuk berhutang guna trading, percayalah

Sekian dari nubi, untuk ilmu lebih lengkapnya agan bisa mendapatkannya di FORUM FOREX

sumber referensi dan gambar:
Ulasan Pribadi, Investasiku, info data broker