Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pelatihbaruAvatar border
TS
pelatihbaru
TAA Absen di Euro 2020 Karena Tak Bisa Bertahan, Mitos atau Fakta?
TAA Absen di Euro 2020 Karena Tak Bisa Bertahan, Mitos atau Fakta?

Trent Alexander-Arnold atau TAA menjadi dianggap sebagai salah satu full-back terbaik di dunia, setidaknya dalam tiga musim terakhir. dikarenakan perannya yang sangat krusial dalam membawa Liverpool meraih gelar Liga Champions 2018/2019 dan Premiere League 2019/2020, 


Pemain bernomor punggung 66 ini lebih banyak dipuja karena karena kontribusi ofensifnya yang menonjol. Sejak melakukan debut profesional pada musim 2016/2017, total TAA sudah menyumbang 42 assist untuk Liverpool.

Kontribusinya yang cukup besar untuk gol-gol Liverpool membuat sejumlah pandit sepak bola dan media melabeli dia sebagai fullback playmaker.

Meski punya kapasitas untuk dilabeli sebagai bek kanan terbaik di dunia, TAA berpotensi untuk absen dalam ajang Euro 2020 yang berlangsung tahun ini.

Indikasinya, nama TAA selalu absen dalam tiga pertandingan terakhir di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022. Padahal ia sedang dalam kondisi fit alias tidak cedera.

Southgate belakangan lebih nyaman memasang pemain Manchester City Kyle Walker di pos bek kanan dengan pemain senior Kieran Trippier sebagai pelapisnya.

Menurut Pandit Sky Sports yang juga bek kanan legendaris Timnas Inggris, Gary Neville, TAA bukan menjadi pilihan utama pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate, karena bek sayap kelahiran 1998 ini tidak memiliki kemampuan bertahan yang cukup baik.

Neville menilai , sisi sayap tempat TAA bermain rawan terekspos tim lawan karena TAA sering melakukan overlap dan tidak disiplin untuk kembali bertahan.

Argumen Neville didukung  dengan data kebobolan Liverpool dari sisi kanan pertahanan. Berdasarkan data whoscored.com, Liverpool memang lebih rentan di sisi kanan. 

Sebanyak 21 persen tembakan yang dihadapi The Reds berasal dari kanan, 14 persen kiri, dan sisanya tentu saja dari tengah. Liverpool rentan kebobolan peluang dari daerah yang seharusnya dijaga TAA.

Data itu memang menunjukkan bahwa Liverpool lebih rentan terekspos dari sisi yang dikawal oleh TAA. Namun, kerentanan tersebut tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai kemampuan individu pemain.

Jurgen Klopp cenderung menginstruksikan full-back untuk naik ke posisi yang sangat tinggi. Andrew Robertson dan TAA didorong aktif beroperasi di sepertiga akhir lawan.

Untuk itu, lini belakang memerlukan cover ketika full-back naik. Jika pressing lini depan berhasil dipotong lawan, gelandang dan bek tengah wajib memberi perlindungan hingga bek sayap kembali ke daerah pertahanan.

Dalam kondisi ideal musim lalu, saat Liverpool merengkuh juara Liga Inggris, Joe Gomez dan Henderson adalah dua pemain yang cakap menutup sisi kanan ketika full-back kanan naik.

Sayangnya, tiga pemain kunci Liverpool di pos bek tengah menderita cedera panjang pada musim ini. Virgil van Dijk dan Joe Gomez absen sejak paruh pertama musim, disusul Joel Matip.

Klopp pun sempat mengalihkan dua gelandang terbaik The Reds, Fabinho dan Jordan Henderson ke pos bek tengah.

Jadi apa yang membuat TAA terlihat tampil buruk dari perspektif kemampuan bertahan sebenarnya adalah kegagalan kolektif untuk mengantisipasi serangan dari sayap.

Padahal berdasarkan statistik yang dihimpun panditfootball.com, di Premier League musim 2020/2021, catatan tekel sukses Alexander-Arnold mencapai 61,9 persen lebih baik dari dua musim sebelumnya, yakni 43 persen pada 2019/2020 dan 49 persen pada 2018/2019.

Persentase tekel sukses sang pemain terhadap dribel lawan juga meningkat, 57,4 persen pada 2020/21 berbanding 40 persen pada musim 2019/2030 dan 34,2 persen di musim 2018/2019.

Dari data tersebut terlihat bahwa TAA sulit dilewati melalui duel satu lawan satu. Namun, perannya sebagai attacking full-back membuat dia tidak mengandalkan pemosisian untuk menghadang serangan lawan.

Berdasarkan statistik yang ada sih, TAA sebenarnya punya kemampuan bertahan yang solid. Tapi apakah Trent Alexander-Arnold masih punya peluang untuk bermain di ajang Euro tahun ini?

Kita tunggu saja tanggal 25 Mei 2021, sesuai tenggat waktu yang dijanjikan Southgate untuk mengumumkan skuat Timnas Inggris di ajang Euro 2020. emoticon-Jempol
0
383
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Olahraga
Berita OlahragaKASKUS Official
15.1KThread4.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.