Merindu Masjid Manarul Islam dengan Berjuta Kenangan

Hari Raya Idul Fithri 1442 Hiijriah adalah hari yang dinanti-nanti kaum muslimin sedunia. Karena hari itu adalah bukti puncak kemenangan bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Mengapa demikian? Karena genab satu bulan penuh kaum muslimin semua di penjuru dunia berhasil berpuasa di bulan Ramadhan, hari penempa jiwa raga.

Bagaimana tempaan satu bulan itu dapat menjadikan insan-insan menjadi lebih sabar, lebih taat dan juga sanggup bersyukur. Maka tibalah hari yang sangat dinanti-nanti yaitu hari nan Fithri.



Idul Fitri adalah hari dimana saat seperti itulah melepaskannya seluruh dosa , maka hati setiap jiwa akan kembali suci, terlepas atas segala khilaf sebagaimana bayi yang baru saja dilahirkan.

Tak ayal hari itu menjadikan perasaan jiwa-jiwa muslimin sedih dan bahagia bercampur baur menjadi satu di dalam hati, apa lagi hingga hari ini, detik ini, tahun ini kita semua masih berada di masa pandemi covid-19 dan kita semua dilarang untuk berkunjung kemana-mana, karena dikhawatirkan akan menyebarkan lebih luas virus ke daerah-daerah.



Senang tidak senang, sepakat tidak sepakat dan rela maupun tidak rela, maka kita tetap harus #EnggakMudikDuluTahunInihampir semua menjawab, semua demi keselamatan diri sendiri dan kerabat-kerabat yang berada di daerah.

Berbicara tentang peraturan mudik Hari Raya ke kampung halaman, pasti selalu ada saja hal-hal yang dirindukan setiqp orang.
Entah itu masakan ibu di rumah, kebiasaan berkumpul yang hanya ada di hari raya tiba, saling silaturahim antar keluarga, atau bahkan berkunjung ke tempat-tempat istimewa yang sering kali membuat merindu saat kita lama tidak singgah untuk mengunjunginya.



Begitu juga dengan ane GanSist, di masa pandemi yang menuntut semua orang untuk tidak pulang ke kampung halaman terlebih dahulu, justru ane merasa ada yang merasa aneh dan kehilangan.

Merindu ingin pulang ke kota religi, ke kota berjuta santri dengan banyak berdirinya pondok di kota ibukota Pasuruan ini.

Di tempat inilah, ane belajar banyak tentang agama. Di kota itu pula ada masjid Manarul Islam, masjid yang biasanya ane kunjungi untuk menjalankan i'tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan.

Tempat inilah yang paling ane rindukan, tempat yang nyaman untuk beribadah. Lebih menyenangkan saat hari jum'at, kita tidak akan temui becak atau kendaraan umum yang akan melintas di sepanjang jalan di kota santri Bangil. Karena hari itu secara serempak pertokoan dan pedagang-pedagang akan menutup lapaknya. Baru akan buka kembali lepas salat jum'at.

Tempat-tempat di kota kecil ini selalu saja menyisakan hal-hal yang membuat terkenang, selalu saja dirindukan meski dimana pun ane berada.

Barang kali tahun yang akan datang saat pandemi sudah benar-benar tiada dan kondisi memang memungkinkan untuk berkunjung ataupun sillaturrahiim.

Kali ini kita semua harus tetap belajar menahan kerinduan kita lebih dalam, demi kebaikan banyak orang dan demi kebaikan GanSist juga.

Baiklah gansist, itulah masjid Manarul Islam, masjid kebanggaan, tidak hanya tempat ibadah yang benar-benar nyaman, tetapi juga salah satu tempat yang ane rindukan, apalagi saat tidak dapat kemana-mana alias di rumah saja. Gansist bisa ikutan #KaskuserBerbagiTHR.

Jika ada gansist yang memiliki tempat istimewa bahkan sangat istimewa, ada yang mempunyai tempat teristimewa untuk dikunjungi?
Silakan bagikan kisah gansist dengan ikut event #KaskuserBerbagiTHR. 
Tetaplah berpilih di rumah saja.

Terima kasih banyak untuk GanSist yang sudah rela membaca thread ane hingga akhir, sampai jumpa di thread ane yang lainnya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi


Penulis: @s3chamdani ©2021
Ulasan : Narasi pribadi
Sumber gambar: Dokumen pribadi