Mudik lebaran adalah kebiasaan yang sudah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia. Ketika menjelang lebaran idul Fitri banyak masyarakat yang merantau jauh dari kampung halamannya berbondong-bondong pulang kampung atau mudik.

Namun, sejak adanya pandemi covid-19 pemerintah melarang masyarakat untuk mudik. Alasannya tentu untuk keamanan bersama dari tertularnya virus yang hingga dua tahun ini belum mereda sepenuhnya.

Berbicara tentang mudik, tentu banyak hal yang terlintas di pikiran kita saat mendengar kata itu. Rasa rindu akan kampung halaman, suasananya dan pasti yang paling dirindukan adalah masakan ibu. Hal itu jugalah yang aku rasakan saat sudah ada rencana mudik. Dari jauh-jauh hari sudah terbayang saja itu pintu rumah di kampung, bikin gak nyenyak tidur, pengen cepat-cepat hari H.

Namun, dua tahun ini aku gak bisa mudik, bukan gak bisa tapi karena adanya larangan pemerintah aku memilih patuh untuk #EnggaMudikDulu. Alasan pemerintah melarang mudik pun masuk akal, aku tak mau pulang membawa segunung rindu yang disertai kekhawatiran akan adanya virus yang tak sengaja ikut terbawa pulang dan menularkan pada sanak saudara di kampung.

Ngomong-ngomong tentang kampung halaman, ada beberapa tempat dan kebiasaan yang selalu bikin aku rindu balik kampung.


Masjid Al-Yatimi

Tempat pertama yang aku rindukan setelah rumah emak tentunya adalah masjid Al-Yatimi di Batu Eteng. Masjid ini adalah masjid tertua di desa suamiku, masjid ini biasanya aku kunjungi untuk sholat taraweh terakhir (karena mudiknya biasa satu atau dua hari menjelang lebaran) di masjid ini dan sholat idul Fitri nya juga di masjid ini.


jalan menuju masjid yang ada di atas bukit

Yang menjadi tantangan sekaligus kenangan yang tak terlupakan adalah perjuangan untuk sampai ke masjid ini. Masjid ini bertepatan ada di atas bukit, jadi kakiku yang biasa di kota diajak naik bukit tentu memerlukan tenaga lebih. Namun, semua lelahnya terbayar saat sampai di atas, suasananya sejuk dan bisa melihat pemandangan kampung dari atas, meskipun yang terlihat lebih banyak pohon-pohonnya dari pada rumahnya.


makam para sesepuh

Biasanya setelah sholat idul Fitri sebelum pulang kita akan ziarah ke makam sesepuh kampung yang juga kebetulan ada di sebelah utara masjid Al-Yatimi batu eteng ini.



Setelah ziarah bersama-sama barulah silaturahmi dengan keluarga besar dan menikmati hidangan khas lebaran yang bermacam-macam.



Akan tetapi karena lebaran kali ini tidak mudik, jadi dari pada bersedih, lebih baik ikut seru-seruan di Kaskus dengan ikut meramaikan event #KaskuserBerbagiTHR.

Tak lupa pula Doa dan harapan yang selalu aku langitkan, semoga pandemi covid-19 ini segera berakhir. Semoga masih ada kesempatan untuk bertemu lagi dengan Ramadhan dan idul Fitri tahun depan dan semoga tahun depan mudik sudah diperbolehkan. Aamiin.


Aku @istijabah mengucapkan minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin.
Terima kasih:terimakasih

Referensi dan sumber gambar: cerita pribadi dan dok. Pribadi.