sumber
Hai hai Agan dan Sista, sebentar lagi Ramadan akan meninggalkan kita, ane ucapkan mohon maaf lahir bathin jika ada salah dan khilap

Dalam rangka ikut meramaikan event Kaskus di forum Movie, ada 2 film yang ane tonton meninggalkan kesan yang mendalam buat ane khususnya.

Ada film Korea Hope, yang ini diangkat dari kisah nyata. Kisah seorang anak korban pelecehan seksual yang harus berjuang melawan rasa trauma hingga ia mempertanyakan kenapa ia harus dilahirkan

Sepanjang ane menonton film tersebut, air mata ane nggak berhenti mengalir, GanSist, selain sang anak kecil yang melawan rasa traumatik, ada juga perjuangan sang ayah yang memperjuangkan keadilan bagi anaknya.

Ketika sang anak akibat pelecehan tersebut, tidak sanggup bertemu dengan sosok pria mana pun, bahkan ayahnya sendiri. Beragam cara dilakukan sang ayah agar bisa dekat dan menjaga anaknya.

Akhirnya, sang ayah mengenakan kostum kartun favorit sang anak. Wes embuh, GanSist, ini film cocok banget buat yang suka genre melow-melow, bikin nangis bombay buat yang nonton.

Nah, semalam ane dapat link YouTube tentang sebuah film pendek karya anak negeri yang makjleb juga, GanSist.

Film pendek berjudul "Wei" ini menceritakan tentang Mei, seorang mualaf keturunan Tionghua yang berusaha menunjukkan baktinya agar dapat diterima oleh sang ayah, beragama Kong Hu Chu.

Keberagaman budaya dalam Wei(artinya rasa), apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dipresentasikan dalam sebuah film pendek bertema kuliner.

Film ini mengangkat tema orang-orang yang tertekan karena perbedaan. Banyak sekali kejadian serupa yang digambarkan dalam film Wei, bagaimana respon anggota keluarga jika ada salah satu anggota keluarganya berbeda.

Merasa terpinggirkan, merasakan tekanan batin hanya karena perbedaan.

Setiap hari, sang anak Mei, selalu mengantarkan makanan kepada sang ayah. Jangankan dimakan, disentuh pun tidak makanan tersebut oleh sang ayah.

Mei hanya bisa menitipkan makanan tersebut lewat pekerja yang bekerja di restoran ayahnya, tanpa bisa bertemu langsung dengan sang ayah.

Hingga pada suatu malam setelah melakukan ritual sembayang kuburan, sang ayah akhirnya mau mencicipi makanan yang dikirim Mei.

Merasakan rasa masakan sang anak sang ayah teringat kenangan bersama sang istri tercinta di masa hidupnya.

Sang istri, yang setiap menjelang hari raya selalu membagikan ketupat, opor, dan makanan khas lebaran lainnya kepada tetangganya yang muslim.

Film ini rekomended banget buat Agan dan Sista yang mencari referensi film pendek, ringan, dan penuh makna untuk menemani waktu berpuasa atau waktu berlebaran di rumah saja.

Ane bawakan link-nya, GanSist


Dari kedua film yang ane tonton di atas, mengajarkan ane tentang arti perjuangan, keikhlasan, dan juga rasa syukur.

Apa film favorite GanSist?

Ane pamit undur diri, jumpa lagi di thread ane selanjutnya. Salam sehat dan bahagia selalu.