jeffmalayuAvatar border
TS
jeffmalayu
Mengubah Dunia Dengan Jurnalisme
Ada beragam tulisan dalam dunia perbukuan. Antara lain cerpen, puisi, artikel, dll. Namun, ada genre yang sangat sensitif dalam pembentukan informasi yaitu "Jurnalisme". Berbeda dengan yang lainnya karena jurnalisme memiliki bobot yang berat dan berada di kelas yang tinggi.

Penulis jurnal disebut dengan "Jurnalis". Dalam bidang ini, seluruh fokus diarahkan pada kajian akademik. Maka dari itu, semua orang bisa memiliki kesempatan untuk menjadi penyair, novelis ataupun pencipta lagu, namun tak semua orang berhak memiliki kesempatan untuk menjadi seorang jurnalis.

Dalam perspektif Penulis, baik itu kampung, desa, kota, negara bahkan dunia bisa kita rubah dengan jurnalisme. Kita semua tau bagaimana cara kerjanya dalam pembentukan informasi, media ini yang memegang kendali atas persemakmuran pola pikir masyarakat.

Sangat bangus apabila kita bekerja dalam bidang jurnalisme. Namun sayang seribu sayang, tak seluruhnya jurnalis ini memberikan dampak yang baik dalam menyampaikan informasi. Memang nyata bahwasannya dunia ini selalu ada sisi baik dan buruk. Kita bisa berkaca dengan kondisi real di negara kita. Lihatlah betapa maraknya beredar informasi sampah disetiap kanal berita. Di lain sisi, masyarakat yang jengkel mengkritik pedas kinerja para jurnalis, akan tetapi alibi tersebut tidak laku. Para jurnalis bisa jadi meliput suatu hal karena terikat dengan perintah atasannya, kita semua tau apa yang terjadi apabila bawahan berani membantah atasan. Kemudian, bisa jadi atasan mengarahkan bawahannya meliput hal-hal yang condong condong ataupun negatif dikarenakan pilihan hanya ada pada bagian tersebut. Sebuah fakta bahwa penduduk Indonesia, memiliki minat baca yang rendah dan buruknya lagi para pembaca yang sedikit jumlahnya itu malah menghilangkan diri dalam masyarakatnya.

Apakah opini publik akan selamanya seperti ini? Apakah tak ada lagi harapan Republik Indonesia, untuk menjadi negara berisikan manusia-manusia yang bijaksana? Kalau kita hanya pasrah sembari berharap, harapan itu hanya menjadi angan-angan belaka. Namun, jika kita segera bertindak entah itu untuk kampung kita maupun kampung orang, percayalah kita akan memancing hasrat orang lain untuk berambisi yang sama seperti kita.

Saatnya berhenti sebentar untuk menghela nafas, sudah saatnya berpikir untuk memulai sebuah tindakan.

Sekian.
0
475
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.