Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Resto Dituding Picu Klaster Corona, Pengusaha Tak Terima!


Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menganalisa bahwa cara buka bersama (bukber) menjadi salah satu sumber munculnya klaster Covid-19 baru, termasuk di perkantoran.
Namun, pengusaha di kalangan restoran menolak anggapan tersebut. Menurut Wakil Ketua bidang Restoran Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Emil Arifin, aturan yang masih berlaku saat ini tetap di kapasitas 50% pengunjung di restoran.
"Restoran kapasitas masih sama, walau boleh (dibuka) tapi kapasitas sama jadi nggak bisa. Kalau klaster terjadi karena restoran, nggak deh karena protokol kesehatan double standard, terutama di mal," kata Emil kepada CNBC Indonesia, Senin (3/5/21).

"Kalau terjadi di kantor, memang orang di kantor lama ketemu di kantor, jangan salahin restorannya, praktisnya kapasitas 50% tetap saja. Peningkatannya bukan di resto, kemungkinan di kantor, tapi mungkin di kendaraan umum, kita nggak tahu," lanjutnya.

Ia bilang bila restoran mencoba melanggar protokol kesehatan, maka ada sanksi yang menanti. Hal ini terjadi misalnya di Solo, sda sejumlah rumah makan yang kedapatan melanggar protokol kesehatan saat buka bersama dan mendapat peringatan dari Satpol PP. Hal itu seperti menggambarkan animo masyarakat untuk berbuka bersama.
Emil mengakui saat ini masyarakat lebih berani untuk keluar dan berkumpul bersama kerabatnya di momen bukber. Namun, Emil menilai tidak ada peningkatan berarti dari sisi omzet restoran karena sejak siang harinya restoran banyak yang tutup.
"Meskipun sore lebih ramai, namun karena siangnya kosong tidak beroperasi, secara overall pendapatan ya sama saja. Omset malam seperti untuk menutupi ke siang," sebut Emil.

Potensi meningkatnya jumlah pengunjung ketika bukber mendapat sorotan Pemerintah. Kementerian Kesehatan mengkhawatirkan kemunculan klaster penularan buka bersama dan tarawih di bulan Ramadhan bisa menyebabkan super spreader virus Corona. Terlebih kedua agenda tersebut biasanya menjadi ajang berkumpulnya orang-orang dari berbagai tempat.

"Beberapa minggu ini muncul berbagai klaster seperti klaster perkantoran, klaster buka bersama (bukber) klaster tarawih di Banyumas, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dikutip dari detikcom
Saat mengadakan kegiatan buka bersama, otomatis banyak yang melepas masker untuk makan. Melepas masker sambil makan dan berbicara tentu meningkatkan risiko keterpaparan.
"Pada prinsipnya, berbicara pada saat makan bersama menjadi faktor yang sangat memungkinkan terjadinya penularan virus Corona," sebutnya.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...aha-tak-terima
nomoreliesAvatar border
nomorelies memberi reputasi
1
1.1K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.