Bayern Munich memastikan nama Julian Nagelsmann akan mengisi kursi pelatih tim per 1 Juli 2021, menggantikan Hans-Dieter Flick yang dirumorkan akan mengisi pos pelatih Timnas Jerman. Nagelsmann yang baru berusia 34 tahun dikabarkan telah diikat FC Bayern hingga 2026.

Nama Nagelsmann mencuat sebagai pelatih muda potensial dalam beberapa musim terakhir. Awal karier kepelatihan profesionalnya dimulai sejak menangani tim utama TSG 1899 Hoffenheim pada 2016. Saat itu ia masih berusia 27 tahun.

Di musim pertamanya Nagelsmann berhasil mengeluarkan Hoffenheim dari jurang degradasi. Kemudian di musim selanjutnya, Nagelsmann membawa Hoffenheim finish di posisi empat besar Bundesliga, sekaligus membawa tim ini untuk kali pertama tampil di Liga Champions.

Kiprah Nagelsmann bersama Hoffenheim menarik minat RB Leipzig untuk memboyongnya pada 2019. Di musim perdananya menukangi Si Banteng Merah, Nagelsmann mampu mengantarkan skuadnya finis di peringkat ketiga Bundesliga dan menjadi runner-up DFB Pokal.

Tangan dingin Nagelsmann tidak luntur di musim terakhirnya menangani Leipzig. Klub “Jerman Timur” ini hingga pekan ke-31 masih bercokol di peringkat kedua Bundesliga, dengan selisih 7 poin dari FC Bayern selaku pemuncak klasemen. 

Musim ini, Naglesmann pun membawa Leipzig mencapai perempatfinal Liga Champions, setelah musim sebelumnya berhasil membawa tim ini menjadi semifinalis Liga Champions.



Menarik tentunya untuk menerka seperti apa kelak formasi Bayern Muenchen di bawah kendali Naglesmann. Pelatih satu ini terkenal gemar mengubah formasi tergantung lawan yang dihadapi.

Dikutip dari Transfermarkt, Leipzig di musim ini sudah menggunakan sembilan formasi yang berbeda. Akan tetapi terdapat lima formasi yang paling sering Leipzig gunakan dalam pertandingan musim ini, yaitu, 3-4-2-1, 3-4-3, 4-3-3, 4-2-3-1, dan 4-3-3.

Kita semua tahu bahwa sosok Julian Naglesmann begitu lekat dengan barisan pemain mudanya. Naglesmann adalah satu dari segelintir pelatih di tim liga top Eropa yang masih percaya bahwa kesuksesan klub bergantung pada kemampuan klub dalam mengembangkan pemain muda.

Di RB Leipzig Naglesmann memiliki skuad dengan rata-rata usia 24,6 tahun. Tercatat hanya nama dua kiper yakni Piter Gulaschi dan Philipp Tschauner, serta gelandang Kevin Kampl yg memiliki usia kepala tiga.

Jika menilik dari catatan aktivitas transfer pemain yang dilakukan Naglesmann, ia pun tidak pernah membeli pemain yang berusia di atas 25 tahun. Musim ini ia mendatangkan Angelino (22 tahun) dari Manchester City, dan Justin Kluivert (21 tahun) dari AS Roma.

Waktu masih di Hoffenheim bahkan Naglesmenn punya andil dalam mempromosikan nama-nama pemain akademi klub yang saat ini sudah mentas di level tertinggi sepak bola Eropa mulai dari Niklas Sule, Nadiem Amiri, hingga Sead Kolasinac.

Melihat rekam jejak tersebut, hampir dipastikan Naglesmann akan mengembangkan banyak pemain muda di FC Bayern. Mungkin Naglesmann hanya mempercayakan satu atau dua pos untuk tetap diisi oleh pemain “veteran”, salah satunya adalah posisi di bawah mistar yang pasti masih akan diisi oleh kiper senior sekaligus kapten tim Manuel Neuer.



Walau kerap bereksperimen terhadap formasi, beberapa pertandingan penting yang dijalani RB Leipzig di bawah asuhan Naglesmann kerap menggunakan formasi 3-4-2-1.

Berdasarkan data statistik Opta Sports, sebanyak 58 persen pertandingan yang dijalani RB Leipzig di musim 2020/2021 menggunakan formasi tersebut. Jadi, sistem ini sangat mungkin akan diadopsi Naglesmann di skuat FC Bayern musim depan.

Tiga bek sejajar kemungkinan besar akan diisi oleh Lucas Hernandez (25 tahun), Niklas Sule (25 tahun), dan Dayot Upamecano (22 tahun). Nama terakhir merupakan anak asuh Naglesmann di RB Leipzig yang turut hijrah ke FC Bayern.

Naglesmann sepertinya akan fokus pada lini pertahanan karena musim ini FC Bayern kerap kebobolan oleh gol krusial karena tim memiliki garis pertahanan tinggi yang cenderung berlebihan.



Dengan adanya perubahan sistem, FC Bayern diprediksi akan sering menggunakan serangan balik yang mengandalkan kecepaan kedua sayap.

Untuk mendukung rencana tersebut, pos sayap kiri sudah pasti akan diisi oleh pemain asal Kanada Alphonso Davies (20 tahun) yang memang punya kecepatan luar biasa. Untuk mengimbangainya di sisi kanan ada nama Serge Gnabry (25 tahun) yang pernah menjadi anak asuh Naglesmann di Hoffenheim.

Sementara di pos gelandang tengah, nama Marco Roca (24 tahun) sepertinya akan menggantikan Javi Martinez (32 tahun) yang mulai dimakan usia. Di posisi ini juga masih ada nama Leon Goretzka (26 tahun) dan Joshua Kimmich (26 tahun) yang usianya tengah memasuki periode emas pemain sepak bola.



Satu dari dua posisi pemain di belakang striker kemungkinan akan diisi oleh wonderkid keturunan Inggris, Jamal Musiala (18 tahun), yang belakangan lebih memilih membela Timnas Jerman senior.

Adapun satu pos lainnya di belakang striker hampir pasti diisi oleh Leroy Sane (25 tahun) yang musim ini sudah mencetak 8 gol dan 11 assist di seluruh kompetisi untuk FC Bayern.

Sama seperti di posisi penjaga gawang, di posisi ujung tombak Naglesmann juga hampir tidak punya pilihan lain selain memainkan striker kaya pengalaman Robert Lewandowski (32 tahun).

Selain musim ini sudah mencetak 36 gol dari 26 pertandingan liga, peran Lewandowski sebagai mentor akan sangat diperlukan Naglesmann untuk membimbing pemain-pemain muda di atas lapangan.

Sebagai disclaimer, proyeksi formasi di atas belum mempertimbangkan transfer pemain yang pastinya juga akan dilakukan oleh Naglesmann musim depan.


Apakah agan-agan sepakat dengan terkaan formasi FC Bayern musim depan yang saya buat, atau punya ide lain? 

Kalau punya pendapat lain, silakan sampaikan aja ya Gan di kolom komentar.