Ramadhan tiba, ramadhan tiba, ramadhan tiba….
Gimana gan, sist…lancar kan ibadah puasanya? Bulan ramadhan yang penuh berkah dan ampunan selalu menjadi bulan yang dirindukan oleh setiap umat muslim lengkap dengan tradisinya. Rasanya kurang lengkap kalo melewati bulan #RamadanBerkah ini tanpa sesuatu yang khas yang tidak ada di bulan lainnya. Walaupun masih dalam kondisi pandemi yang belum berkesudahan ini, harus tetep semangat ya.

Rasanya memang ada yang beda sih dari tahun-tahun yang lalu, ada beberapa hal yang tidak bisa berjalan seperti biasanya. Bila diadakan juga tidak sebebas tahun-tahun sebelum dilanda pandemi. Untuk mengobati rasa rindu ramadhan terutama untuk anak rantau, yuk simak beberapa tradisi ramadhan yang ada di daerah ane di Jogja, tepatnya di daerah Sleman barat.

1.      Membangunkan sahur dengan gamelan

sumber : dokumen pribadi

Ini niih yang selalu dirindukan di setiap bulan ramadhan, selalu ada yang muter desa buat bangunin sahur. Yang menjadi ciri khasnya adalah bukan pake toa, tapi pake gamelan Jawa. Dulu sih sempet di jadwal buat giliran pake gamelan atau kentongan gitu, tapi lama kelamaan yang sudah berusia tua udah nggak semangat buat muter.

Jadilah sekarang yang keliling buat bangunin sahur anak-anak muda. Nada yang dimainkan mulai dari gamelan jatilan sampai diiringi dengan lagu dangdut campursari yang sedang hits diselingi dengan ajakan bangun sahur. Pokoknya meriah dan dijamin langsung bangun karena suaranya keras banget. Nih, lihat para pemudanya penuh effort kan, manggul gamelan sambil jalan demi bangunin warga buat sahur.

2.      Mercon / petasan bumbung

sumber : dokumen pribadi

Mainan ini juga selalu jadi favorit anak-anak pas ramadhan, namanya mercon bumbung. Mercon ini terbuat dari batang bambu yang bias meletup seperti meriam dan suaranya menggelegar. Biasanya sih anak-anak maininnya di siang hari sampai menjelang ashar. Mainan ini cukup berbahaya bila dimainkan oleh anak kecil, jadi biasanya yang memainkan anak yang sudah agak besar dan yang kecil hanya menonton saja.

3.      Tradisi ruwahan

sumber : di sini

Tradisi ini lebih dikenal di daerah Jawa dan di daerah ane masih sering diadakan menjelang bulan ramadhan. Kegiatan ini diadakan untuk mendoakan arwah para orang yang sudah meninggal dan dilanjutkan dengan membersihkan makam. Selain itu, makanan yang dibagikan saat kenduri juga sarat makna dan sebagai perlambangan sedekah.

4.      Nyekar / ziarah makam

sumber : di sini

Jelang bulan ramadhan, akan ada banyak orang yang mengunjungi makam untuk berziarah kubur, membersihkan makam dan mengirim doa bagi keluarga yang sudah meninggal. Tak heran bila di bulan ini akan ada banyak penjual bunga tabur yang ditemui di sekitaran Jogja terutama di pasar-pasar. Ziarah ini juga akan mengingatkan kita bahwa setiap jiwa pasti akan kembali kepada Tuhan.

5.      Bermain kembang api

sumber : dokumen pribadi

Ramadhan sepertinya nggak lengkap tanpa bermain kembang api. Biasanya anak-anak memainkannya di depan rumah di waktu jeda menunggu shalat tarawih atau setelah shalat tarawih. Kebiasaan ini yang selalu bikin ramai halaman rumah karena menjadi hal yang sangat menyenangkan melihat nyala kembang api.

6.      Buka puasa bersama

sumber : dokumen pribadi

Agenda sore hari untuk anak-anak daerah ane adalah berbuka puasa bersama di masjid. Acara ini baru dimulai lagi di ramadhan tahun ini setelah tahun lalu tidak diadakan. Untuk tahun lalu makanan untuk berbuka puasa diambil dengan sistem take away, jadi tidak ada kerumunan samasekali. Namun tahun ini Alhamdulillah sudah diadakan kembali dengan prokes yang ketat yaitu tetap cuci tangan, memakai masker dan mejaga jarak.
 
Nah, itu tadi beberapa tradisi di daerah ane yang selalu ada dan dirindukan di bulan ramadhan. Semoga pandemi segera berakhir dan semuanya segera normal seperti sedia kala. Jaga kesehatan ya gan sist, semoga keberkahan selalu menyertai hidup kita dan bertemu hari kemenangan.