Jakarta, CNBC Indonesia - Venezuela masih menduduki puncak daftar Indeks Kesengsaraan Ekonomi Global 2020, menyusul Argentina berada pada peringkat tujuh. Ini merupakan indeks yang diterbitkan dalam edisi terbaru majalah Amerika The National Review.

Dilansir dari MercoPress, selain Venezuela, ada Zimbabwe, Sudan, Lebanon, Suriname, Libya, Argentina, Iran, Angola, Madagascar, dan Brasil yang menduduki daftar 10 besar negara ekonomi termiskin di dunia.

Dalam kasus Argentina, menimbang inflasi, pengangguran, tingkat suku bunga dan variasi PDB per penduduk, negara ini mencapai 95 poin di antara negara-negara yang mengalami perang saudara dan bencana alam.

Menurut data yang dipaparkan, Argentina memiliki pengangguran (11,8%), inflasi (44%) (tingkat tahunan pada akhir 2020), suku bunga tahunan (29,4%) dan penurunan PDB per kapita (9,8%).

Argentina sebelumnya berada di urutan terakhir pada indeks 2019, di belakang Venezuela, tetapi situasinya membaik berkat perluasan studi dari 95 negara menjadi 156. Kini peringkat kedua hingga keenam diduduki oleh Zimbabwe, Sudan, Lebanon, Suriname, dan Libya.

Di sisi lain, daftar negara yang kurang sengsara secara ekonomi pada tahun 2020 adalah Guyana, Taiwan, Qatar, Jepang, dan China. Dari 5 negara yang tampak paling tidak sengsara, dua di antaranya sangat melimpah sumber daya energinya, yakni Guyana dan Qatar, dan sisanya berada di wilayah Asia.

Penemuan minyak di Guyana lima tahun lalu telah menciptakan peluang berkelanjutan yang menaikkan standar hidup bagi semua orang Guyana, baik secara langsung atau melalui bidang ekonomi lain.

Indeks Kesengsaraan Ekonomi Global 2020 dibuat oleh ekonom Arthur Okun, ketua kedua Dewan Penasihat Ekonomi Presiden Lyndon B. Johnson dan profesor di Yale. Indeks terdiri dari jumlah sederhana dari tingkat inflasi tahunan negara dan tingkat pengangguran, dan belakangan ini meluas dengan memasukkan indikator ekonomi lainnya, seperti suku bunga pinjaman bank. 


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...uela-argentina