Jakarta, CNBC Indonesia - Meski sudah tidak menjabat lagi sebagai presiden, perkataan Donald Trump masih kontroversial. Dalam beberapa kesempatan Trump masih menyinggung kekalahannya dalam Pemilu Presiden 2020, yang ia anggap curang itu dalam setiap momen pernyataannya.

Kali ini, ia kembali muncul untuk menyuarakan pendapatnya mengenai perhelatan Oscar ke-93. Acara itu baru saja berlangsung Minggu (25/4/2021) lalu.

Ia menyebut bahwa Oscar tahun ini sangatlah culun alias payah. Hal ini ia nyatakan berdasarkan data penonton Oscar tahun ini yang hanya menyedot 9,85 juta penonton.
Angka ini turun 58% dari tahun 2020. Sebelumnya Oscar mencatatkan 23,6 juta penonton.
"Apa yang dulu disebut The Academy Awards- dan sekarang disebut 'Oscar'- nama yang jauh lebih penting dan elegan, memiliki rating televisi terendah dalam sejarah yang tercatat. Bahkan jauh lebih rendah dari tahun lalu, yang mencetak rekor terendah lainnya," kata Trump dalam pernyataan itu, dikutip dari Variety Rabu (28/4/2021).
Menurutnya, ini malapetaka karena ulah para host dan selebritis yang memilih Partai Demokrat dan rival Trump memenangkan pemilu. Trump sebelumnya mencalonkan diri dan didukung Partai Republik.
"Orang-orang televisi ini menghabiskan seluruh waktunya untuk memikirkan bagaimana mempromosikan Partai Demokrat, yang menghancurkan negara kita, dan membatalkan konservatif dan Republikan," tambahnya.
Ia juga mengkritik penghargaan pendukung wanita terbaik yang dimenangkan artis senior Korea Selatan (Korsel) Yuh-Jung Youn. Sebelumnya, ia mendapat nominasi Oscar karena perannya di film Minari.
"Kita mendapat cukup banyak masalah dengan Korea Selatan dalam perdagangan. Tapi mereka (Oscar) memberi mereka film terbaik tahun ini? Itu baik? Saya tidak tahu," katanya.
"Ayo kita 'Gone With the Wind.' Bisakah kita mendapatkan 'Gone With the Wind' kembali?".
Trump memang sejauh ini tidak banyak tampil di publik. Selepas menjabat sebagai presiden, ia kembali ke rumah resor miliknya di Florida dan jarang terlihat dalam panggung-panggung publik.
Terlepas dari kekalahan presiden asal New York itu pada November lalu oleh Demokrat Joe Biden, ia tetap berpengaruh di Partai Republik. Ia mungkin akan kembali mengikuti pencalonan presiden pada 2024 mendatang.

https://www.cnbcindonesia.com/lifest...lapetaka-culun