Hai para Agan dan Sista semuanya, semoga kita tetap dalam lindungan Allah yang Maha Suci dan dijauhkan dari segala penyakit. Tetap semangat ya GanSist menjalani puasanya, dan ingat jika ingin keluar bukber bersama teman atau keluarga atau sekedar cari takjilan utamkan protokol kesehatan ya.

Tulisan ini menceritakan budaya lokal di desa kami ketika menjelang bulan puasa tiba, untuk lokasi desa kami tepatnya di Desa Sukajadi, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Barang kali para kaskuser ada yang sekampung dengan saya atau memiliki tradisi yang sama dengan desa kami.


Sebelumnya saya mu cerita sedikit tentang tradisi kami sebelum memasuki bulan Puasa. Jadi di desa kami ini akan mengadakan sebuah acara berbagi makanan yang dinamakan "Sedekah Dusun", yang artinya makanan tidak dibagikan dijalanan maupun diantar ke sana-sini, jadi hanya menerima tamu siapa saja yang ingin makan dirumah pemberi sedekah.

Mungkin para Agan dan Sista bertanya-tanya apakah ini berlaku untuk semua warga desa? Jawabannya, iya! Untuk acara sedekah dusun ini tidak ada paksaan, baik orang yang mampu atau orang tidak mampu boleh ikut sedekah dusun asalkan tidak ada keterpaksaan.

Tradisi desa ini tidak hanya di ikuti oleh desa kami saja tetapi mencakup se-Kecamatan. Jadi kepala adat masing-masing desa sudah berdiskusi untuk melakukan tradisi ini, jadi hanya desa-desa yang berdekatan saja yang saling bersilaturahmi namun tidak melarang dari desa lain jika ingin datang, misalnya Desa Sukajadi berdekatan dengan Desa Paya Angus, Kertamulia, Sebau dan Petar.

Dua hari sebelum bulan puasa maka Desa Sukajadi dan Paya Angus akan mengadakan sedekah dusun, dan warga Desa Kertamulia, Sebau dan Petar akan datang ke Desa Sukajadi dan Paya Angus untuk menyantap hidangan yang disediakan warga. Dan sehari sebelum bulan puasa maka warga Desa Kertamulia, Sebau dan Petar akan datang juga untuk menyantap hidangan yang disediakan warga tersebut.


Jadi, untuk menentukan desa mana yang akan mengadakan sedekah dusun di hari pertama dan kedua itu dilakukan secara bergantian.

Sesama warga desa juga disarankan untuk saling singgah kerumah masing-masing warga setempat jika tidak mengadakan sedekah, jika ikut sedekah bisa diwakilkan oleh anak atau suami ataupun istri yang penting singgah mencicipi hidangan dirumah tetangga.

Dan setelah lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, desa kami juga melakukan hal yang sama layaknya Sedekah Dusun, dan hari raya pertama dan hari raya kedua akan dilangsungkan desa secara bergantian. Di hari #RamadanBerkah ini sesama warga bisa saling mencicipi makanan, bersilaturahmi serta bermaaf-maafan dan bercanda gurau.


Memang tradisi di desa kami ini kurang menarik, namun memiliki makna yang sangat mendalam. Tujuannya tradisi ini adalah untuk bersilaturahmi sesama warga desa dan keluarga. Dengan tradisi ini akan membuat hubungan antar umat desa akan semakin erat, tidak mengenal kaya dan miskin karena semua mampu memberikan sedekah kepada orang lain meskipun ala kadarnya.

Bagi yang penasaran dengan desa kami, Agan dan Sista boleh datang ketika lebaran tiba, saya jamin Agan dan Sista akan dijamu dengan baik tidak hanya di hari #RamadanBerkah saja. Karena warga desa kami tidak mengenal tamu dari golongan manapun, mereka akan sangat bahagia jika banyak yang berkunjung ke rumahnya.

Demikian tulisan singkat saya tentang tradisi desa kami menjelang bulan puasa, semoga bermanfaat.