Clifford Sydney Bastin adalah seorang mantan pemain sepak bola yang membuktikan bahwa kekurangan fisik tidak akan menghambat seseorang untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita.

Pria yang sepanjang kariernya akrab dipanggil Cliff Bastin ini lahir di Exeter, Inggris, pada 14 Maret 1912. Sepanjang lebih dari 19 tahun kariernya, Bastin hanya pernah memperkuat dua klub yakni Exeter dan Arsenal.

Dalam buku Arsenal Who’s Who karya Jeff Harris, di usia remaja Bastin terserang infeksi telinga akut yang membuatnya hampir tuli. Hal ini pula yang menyebabkannya tidak lolos wajib militer di tengah berkecamuknya perang dunia kedua.

Namun ibarat sebuah blessing in disguise, tertutupnya kesempatan Bastin untuk membela negaranya sebagai militer justru membuka peluang karier sepak bola yang kelak akan ia lalui secara fantastis.

Sejak berusia 14 tahun, Bastin sebenarnya telah membela tim muda sekolah Inggris. Takdirnya sebagai pesepak bola pun berlanjut kala ia menandatangani kontrak profesionalnya pertama kali bersama Exeter City pada usia 16 tahun.

Pada usia tersebut pula ia berhasil melakukan debutnya bersama tim Exeter di pertandingan liga. Dalam musim perdananya di tim senior, ia pun berhasil mengemas enam gol dari 17 pertandingan.

Catatan apik yang membuat Arsenal yang saat itu dilatih Herbert Chapman mengontraknya pada tahun 1929, saat Bastin genap berusia genap 17 tahun.

Padahal semakin bertambahnya usia, gangguan telinga Bastin semakin parah dan bersifat permanen. Kemampuan mendengarnya yang cuma 20 persen membuatnya tidak bisa mendengar teriakan dan panggilan rekan setim saat sedang bertanding.



Di tengah kekurangan tersebut, kerja keras yang dilakukan Bastin di saat latihan membuatnya tak butuh waktu lama untuk langsung masuk ke skuat utama Arsenal.

Ia pun berhasil memperoleh debutnya bersama Meriam London saat melawan Everton di Goodison Park. Ia didapuk sebagai penyerang sayap yang apik bermain di sisi kanan maupun kiri penyerangan.

Di musim perdananya, dalam 21 laga ia mampu mencetak tujuh gol. Arsenal pun finis di peringkat 14. Meski tidak berprestasi di liga domestik, Bastin mampu membawa Arsenal menjuarai Piala FA dan menjadi pemain termuda yang mampu bermain di final (18 tahun 43 hari).



Musim selanjutnya, Cliff Bastin mampu membawa Arsenal menjuarai titel liga perdananya. The Gunners mampu finis di peringkat pertama dengan raihan 66 poin.

Di musim kedua inilah Bastin mendapat julukan “Wonderboy” karena mampu mengemas 28 gol di saat baru berusia 19 tahun.

Tak berhenti sampai di situ, performa apiknya membuat namanya mendapat panggilan Timnas Inggris untuk berlaga di kancah internasional.

Meski kemampuan pendengarannya semakin berkurang, perjalanannya bersama Arsenal terus berlanjut. Hanya butuh waktu tiga musim saja hingga Cliff Bastin menjadi top skorer kompetisi di musim 1932-1933 dengan 33 gol.

Tercatat Cliff Bastin membela Arsenal selama 18 musim dengan total 395 penampilan dan torehan 178 gol.


Namanya Cliff Bastin pun tercatat abadi sebagai salah satu pencetak gol terbanyak The Gunners dan winger produktif di era awal kompetisi Liga Inggris.