Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Harga Daging Ayam RI Naik Terus & Lebih Mahal dari Tetangga


Jakarta, CNBC Indonesia - Selama bulan puasa Ramadan berlangsung 10 hari ini harga daging mengalami kenaikan yang paling kentara, terutama harga daging ayam. Sementara itu harga cabai yang sebelumnya naik tinggi kini berangsur mengalami penurunan. 
Rata-rata harga daging ayam di pasar tradisional Tanah Air hari ini adalah Rp 36.550/kg. Apabila dibandingkan dengan akhir bulan lalu, harga daging ayam telah naik 6% (month to date/mtd).
Kenaikan harga ayam juga diikuti dengan kenaikan harga telur ayam. Pada periode yang sama harga telur ayam ras segar naik 7% menjadi Rp 26.400/kg per hari ini, Jumat (24/4/2021). 

Harga ayam yang mengalami kenaikan membuat polemik. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, kebutuhan akan ayam setiap tahunnya meningkat apalagi saat bulan puasa seperti sekarang ini. 
Hal ini harus diimbangi dengan peningkatan produksi. Namun masalahnya kenaikan ongkos produksi membuat harga ayam domestik melambung tinggi bahkan bisa lebih mahal dari negara lain.
Di Malaysia contohnya, harga satu kilogram daging ayam dibanderol di Rp 25.000-48.000/kg. Sementara di Indonesia harga satu kilogram daging ayam berkisar di Rp 30.000-60.000/kg.
Harga ayam di Tanah Air kisarannya hanya lebih rendah dari Filipina dan Vietnam di mana kedua negara tersebut pola konsumsi masyarakatnya lebih condong ke daging babi. Bahkan lebih mirisnya lagi harga daging ayam di dalam negeri lebih murah 24% dibanding di Uni Eropa. 

Harga daging ayam dalam negeri yang jauh lebih tinggi dibanding negara-negara lain juga terkonfirmasi oleh pernyataan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra.
Apa yang membuat harga daging ayam nasional jauh lebih tinggi dibanding negara lain adalah biaya produksi terutama pakan yang terus meningkat. Salah satu bahan baku untuk pakan adalah jagung.

Harga jagung yang terus melambung membuat biaya produksi meningkat. Belum lagi harga jagung di Indonesia bahkan tiga kali lebih tinggi dibanding rata-rata harga jagung internasional. Inilah yang membuat Syailendra mengatakan bahwa industri ayam dalam negeri kalah saing dengan negara lain. 

Umumnya harga daging-dagingan terutama ayam akan melonjak dua kali dalam setahun. Pertama saat Ramadan dan Idul Fitri, kedua pada penghujung tahun bertepatan dengan Hari Natal dan Tahun Baru.
Permasalahan permintaan yang meningkat dalam waktu singkat ditambah dengan tata niaga dan rantai pasok yang belum efisien membuat harga seringkali melambung tinggi dan menciptakan disparitas harga antara sentra produksi dengan destinasi terakhir konsumen.

Selain daging ayam, harga daging sapi juga merangkak naik. Namun tak sebanyak harga daging ayam. Kenaikan harga minyak sawit mentah juga memicu terjadinya peningkatan harga minyak goreng di pasaran. 
Namun harga cabai yang sebelumnya pedas kini sudah berangsur turun, terutama untuk harga cabai rawit yang sebelumnya mencapai Rp 100.000/kg. Kini sudah turun ke bawah Rp 70.000/kg.


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-dari-tetangga
nomoreliesAvatar border
nomorelies memberi reputasi
1
515
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.