Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Myanmar Terancam Kelaparan: Harga Naik, Utang & Tak Ada Uang


Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi di Myanmar pasca-kudeta semakin mengkhawatirkan. Tak hanya pertumpahan darah, kondisi masyarakat juga makin memburuk karena ancaman kelaparan yang diprediksi akan dialami Negeri Seribu Pagoda itu.

Data dari Program Pangan Dunia (WFP) menunjukkan bahwa diperkirakan 3,4 juta lebih orang akan berjuang untuk membeli makanan dalam tiga hingga enam bulan ke depan. Jumlah ini terkonsentrasi di wilayah perkotaan karena banyaknya lapangan pekerjaan yang hilang. 

"Semakin banyak orang miskin kehilangan pekerjaan dan tidak mampu membeli makanan," kata Direktur WFP untuk negara itu Stephen Anderson dalam sebuah pernyataan, dilaporkan Reuters, Kamis (22/4/2021).

"Respons bersama diperlukan sekarang untuk meringankan penderitaan segera, dan untuk mencegah kemerosotan yang mengkhawatirkan dalam keamanan pangan."

WFP mengatakan harga pasar beras dan minyak goreng telah naik masing-masing sebesar 5% dan 18% sejak akhir Februari. Keluarga di ibukota komersial Yangon banyak yang melewatkan waktu makan, makan makanan yang kurang bergizi, dan mulai berhutang.
Tentara Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintah sipil yang terpilih secara demokratis pada 1 Februari. Ini menjerumuskan negara yang sering disebut Burma itu ke dalam kekacauan.
Aparat menindak protes massa, gerakan pembangkangan sipil nasional, dengan kekuatan brutal. Menurut kelompok pemantau AAPP, lebih dari 700 orang meregang nyawa.

Krisis telah membuat sistem perbankan macet, menutup banyak cabang bank, membuat bisnis tidak dapat melakukan pembayaran. Pemilik akun bank juga tidak dapat menarik uang tunai.

Banyak orang bergantung pada kiriman uang dari kerabat di luar negeri. Sebagian besar impor dan ekspor telah dihentikan dan pabrik-pabrik ditutup.

Sementara itu Bank Dunia sendiri memperkirakan PDB Myanmar akan berkontraksi 10% pada tahun 2021. Ini kebalikan dari tren yang sebelumnya positif. 


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...g-tak-ada-uang
jerrystreamer1Avatar border
tepsuzotAvatar border
tepsuzot dan jerrystreamer1 memberi reputasi
2
974
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.