Kaskus

Sports

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Sports
  • UEFA dan FIFA yang Galak Soal European Super League, Tapi Lembek Soal Kasus Rasisme

ABP1112Avatar border
TS
ABP1112
UEFA dan FIFA yang Galak Soal European Super League, Tapi Lembek Soal Kasus Rasisme
Dalam beberapa hari terakhir polemik European Super League menghiasi halaman utama surat kabar atau media sepak bola dunia.

UEFA dan FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola di Eropa dan dunia sangat vokal menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap turnamen yang digagas 12 tim Eropa tersebut.

UEFA dan FIFA yang Galak Soal European Super League, Tapi Lembek Soal Kasus Rasisme
Dok. Uefa.com

Presiden UEFA Alexander Ceferin dan Presiden FIFA Gianni Infantino pun tak henti-hentinya mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa kompetisi itu ilegal dan para penggagasnya akan diberi hukuman tegas.

EUFA bahkan sudah sempat memberikan pernyataan resmi bahwa 12 tim yang jadi pencetus turnamen itu akan dihukum tak boleh berlaga di kompetisi domestik, kompetisi eropa, dan para pemainnya tak boleh membela timnas masing-masing baik di turnamen Eropa maupun dunia.

Ketegasan dan kecepatan UEFA serta FIFA dalam menghadapi polemik European Super League tentu saja mendapat pujian dari banyak pihak.



Namun di antara pujian-pujian itu, ada satu dua orang yang tetap memberikan kritikan terhadap UEFA dan FIFA.

Orang pertama yang memberikan kritik adalah striker Leeds United Patrick Bamford.

Dalam sebuah wawancara Bamford mengatakan bahwa respons orang-orang akan sangat cepat jika berhubungan dengan masalah uang.

UEFA dan FIFA yang Galak Soal European Super League, Tapi Lembek Soal Kasus Rasisme
Dok. Twitter/@brfootball

Sayangnya, lanjut dia, jika urusannya adalah rasisme tiba-tiba respons orang-orang menjadi lebih lambat dari sebelumnya.

"Respons orang-orang saat dompet mereka diusik sangat cepat dan luar biasa, sayangnya itu tak terjadi saat hal lain terjadi di momen yang bersamaan, contohnya dengan kasus rasisme," kata Bamford.

Selain Bamford, kapten Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang juga menyinggung hal yang sama.

Pemain asal Gabon itu mengunggah Instagram Story yang menyatakan bahwa keputusan tim-tim Inggris untuk mundur dari proyek European Super League adalah kemenangan bagi semua orang.

Namun Auba pun mengingatkan bahwa di belahan dunia lain, di AS, kemenangan juga diraih oleh George Floyd, pria kulit hitam yang tewas akibat perlakuan kasar polisi di Minneapolis.

UEFA dan FIFA yang Galak Soal European Super League, Tapi Lembek Soal Kasus Rasisme
Dok. Instagram/@auba

Auba seakan ingin mengingatkan bahwa kasus rasisme masih terjadi di dunia sepak bola dan apa yang terjadi di AS adalah awal dari perlawanan terhadap hal itu.

"Beberapa hari ini sangat emosional, tapi keputusan terbaik sudah diambil dan itu untuk kepentingan sepak bola serta para fans. Dan lebih penting lagi (keputusan terbaik) diberikan juga untuk George Floyd," kata Auba.

Hhmm, ucapan kedua pemain ini memang bisa berarti banyak hal ya.

Satu hal yang pasti, dalam kasus European Super League ini memperlihatkan bahwa UEFA dan FIFA sangat galak saat masalah yang dihadapi berhubungan dengan uang, tapi mereka lembek saat harus menghadapi kasus rasisme di lapangan hijau.

Gimana nih UEFA dan FIFA?
Diubah oleh ABP1112 21-04-2021 07:22
0
265
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
KASKUS Official
23.5KThread13.4KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.