Jika reksadana pasar uang dikatakan yang memiliki risiko paling kecil, maka kebalikannya adalah reksadana saham. Alasannya tak lain karena reksadana saham sangat terpengaruh dengan kondisi market stock yang fluktuasinya begitu cepat. Meskipun demikian investasi satu ini digadang memiliki keuntungan yang lebih besar.

Hal yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang harus kita lakukan ketika sedang pasar saham sedang turun? Apakah masih bisa konsisten membeli reksadana saham? Jawabannya adalah iya, tapi dengan mempertimbangkan banyak hal. Misalnya kamu sudah memahami risikonya, kemudian tujuannya, apakah untuk jangka panjang? Jika iya maka lanjutkan.

Sekarang, volatilitas pasar tidak dapat diprediksi. Jadi kami memiliki seperangkat persyaratan, agar pasar turun, Anda harus menyimpan penyangga kecil. Itu harus cukup kecil agar Anda tidak kehabisan buffer itu. Jika sangat besar maka pasar harus runtuh, dan inilah yang diperkirakan.

Singkatnya, tidak peduli apa pun perubahan pasar, Anda harus menjual. Lakukan itu dan investasikan setidaknya sejumlah dana selama bertahun-tahun. Namun, cobalah juga untuk menyimpan beberapa saham besar di akun Anda.

Jika Anda memutuskan bahwa Anda tidak ingin menggunakan dana tersebut, maka Anda harus mengurangi batas saldo kas Anda dan memasukkannya ke dalam jumlah yang lebih kecil. Pertahankan suku bunga Anda rendah dan bayar kembali dividen. Jadi, jika pasar saham bagus, tetapi pasar tidak selalu bereaksi ke arah yang benar, Anda perlu berinvestasi di saham dan pasar akan pulih, dan seterusnya.

Kalau kamu berminat untuk berinvestasi, maka bisa dimulai dari dengan membuat beberapa rekening dahulu. Selain untuk transfer antar bank, tentu digunakan sebagai wadah investasinya.