Lars dan Sven Bender, si kembar identik yang hanya berbeda 12 menit waktu kelahiran tinggal menunggu beberapa pekan untuk sampai di garis finish karir sepakbola mereka sebagai pemain. 12 tahun sudah mereka menghabisi karir di Jerman dengan catatan dan sejarah yang cukup menarik. Si kembar sempat berpisah klub, Sven hijrah ke Borussia Dortmund, sedang Lars ke Bayer Leverkusen. Namun mereka kembali dipersatukan pada 2017 saat Sven di rekrut oleh Leverkusen dan menjadikannya sebagai klub terakhir mereka sebelum pensiun akhir musim nanti.

Si kembar memiliki posisi dan gaya main yang kembar pula. Mulai dari posisi gelandang bertahan, bek tengah, hingga bek sayap, si kembar juga gemar dan patut diwaspadai soal duel dengan lawan-lawan nya. Namun apa boleh buat, tubuh mereka sulit diajak kerjasama. Setiap musim bisa dipastikan si kembar ini masuk ruang operasi.

Bahkan jika kalian ingat, Sven pernah mengalami cedera yang sangat horror saat masih membela kubu Borussia Dortmund. Saat itu adalah laga fase grup UCL melawan Arsenal, Sven yang tabrakan dengan Vermaelen menjadikan kedua rahang Sven patah. Usut punya usut, bahkan sang dokter menggunakan 2 plat titanium untuk menstabilakan wajahnya.

Berbicara soal komitmen dan dedikasi, si kembar sudah diakui memiliki kedua hal tersebut secara total untuk mewarnai sepakbola Jerman. Mulai dari Rudi Voeller yang menggambarkan si kembar sebagai pemain "profesionalis ekstrem dan berkomitmen tinggi". Eks pemain Dortmund, Nuri Sahin juga mengatakan bahwa si kembar tidak memiliki rasa takut. Hingga Juergen Klopp yang berargumen sambil bercanda: “Saya merasa senang bahwa saya bukan ayah atau ibu Bender Bersaudara.”

Namun setinggi apapun pujian dan pengakuan untuk si kembar, dengan banyaknya luka, cedera, dan kerja keras mereka di atas atau di luar lapangan, keputusan mereka untuk pensiun secara bersamaan di akhir musim nanti mungkin adalah langkah yang tepat.

Lars dan Sven adalah lambang profesionalisme, dedikasi, dan komitmen di Bundesliga, atau bahkan dunia. Musim depan, kita tidak bisa melihat mereka berdua beraksi diatas lapangan. Si kembar dikalahkan oleh cedera, namun bisa dibilang itu adalah akhir dari penderitaan yang mereka alami. Dan tentu saja, kita harus mengakui bahwa mereka adalah salah satu kembar paling sukses di dunia sepakbola.
-
-
-
-
-
Ada lagi pendapat lain kalian tentang Bender bersaudara? tulis di kolom komen yaa!