muthialaqilahAvatar border
TS
muthialaqilah
Curhat Itu Perlu. Tapi...

source : pinterest


Masalah yang ada selalu dikaitkan dengan ujian yang diberikan Tuhan kepada kita. Baik masalah tersebut datang karena faktor eksternal, maupun internal. Masalah kecil maupun besar, pasti membuat pikiran berat dan setidaknya akan menjadi beban selama hal itu masih belum diselesaikan.

Banyak orang memilih untuk langsung menyelesaikannya dengan bertindak tegas take action atau menunggu waktu yang tepat sehingga masalah bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Setiap orang punya tenggat waktu yang berbeda-beda untuk menyusun langkah demi langkah untuk memfinalisasi masalah yang dimiliki. Bentuknya ada berbagai macam, mulai dari kesalahpahaman dengan keluarga, konflik bersama teman, ketidakcocokan dengan rekan kerja, kerabat, masalah finansial, sosial, atau bentuk-bentuk masalah lainnya.

Sebagai manusia, sangat wajar apabila perlu meluapkan emosi guna mengurangi beban di kepala. Tapi, ada juga yang memilih untuk memendamnya dan menyelesaikannya sendiri.

Tipikal orang yang memilih untuk meluapkan curahan hati atau yang sering disebut dengan curhat, mereka biasanya akan merasa lebih baik apabila menceritakan apa yang dirasakan kepada orang lain. Tapi gansis, tahu gak sih kalau semakin kita sering cerita masalah kita ke orang lain, itu malah bisa berdampak buruk!

Loh kenapa? Bukannya jadi plong, ya?

Plong sih iya. Tapi tak dapat dipungkiri itu hanya berlaku sementara. Kecuali, jika teman yang mendengarkan curhat kita itu bisa menyampaikan solusi dan memberikan pendapat terbaiknya.

Ketika curhat, pastinya kita memilih seseorang yang benar-benar dipercaya. Umumnya, yang sudah dikenal lama dan mampu menjaga rahasia. Kita patut berterima kasih kepada dia atau mereka yang dengan senang hati membuka telinga mereka lebar-lebar untuk mendengarkan curhatan kita.

Tapi, masih banyak loh orang yang tidak bisa menjaga rahasia. Dan malah senang dengan kondisi terpuruk kita di balik sikap ramahnya itu. Kita tidak pernah tahu perasaan asli seseorang itu seperti apa. Apakah ia berbangga ketika kita sedang menderita, atau benar-benar merasa simpati dan berusaha untuk membantu kita menyelesaikan masalah yang dimiliki. Kita harus tetap waspada, tanpa menaruh prasangka yang berlebihan. Maka dari itu, memang wajib sekali untuk mengetahui sifat luar dalam orang yang akan menjadi tempat curhat kita. Apalagi ini menyangkut soal masalah pribadi yang dimiliki.

Jangan ceritakan masalahmu ke semua orang!

Masalah, kekurangan, penderitaan, keterpurukan, biarlah menjadi urusan kita dengan Tuhan. Orang-orang di luar sana tak perlu tahu apa yang sedang kita rasakan, terutama perasaan sedih yang mendalam. Seperti yang sudah disebutkan tadi, kita tidak pernah tahu siapa yang senang melihat kita ditimpa masalah. Kita memang tidak bisa mengontrol perasaan mereka apakah mereka semua harus selalu bersimpati. Namun, guna menjaga nama baik sendiri dan (bahkan) keluarga, kita memang harus merahasiakan masalah kita dari khalayak umum. Karena bisa saja dampaknya akan berujung kepada konflik yang lebih besar lagi. Ditakutkan, ada orang yang memanfaatkan keadaan terpuruk kita menjadi sesuatu yang merugikan diri kita sendiri. Misalnya, aib dan masalah kita tersebar dan orang-orang mengetahui hal itu. Padahal, cerita yang menyebar belum tentu persis seperti kenyataannya. Nanti jatuhnya akan seperti fitnah bahkan nama kita bisa saja sedikit tercoreng dengan sesuatu yang kurang baik.

Zaman sekarang, menyebarkan masalah sendiri sering kita jumpai di sosial media. Contohnya, ketika seseorang curhat dan bercerita secara detail mengenai masalah yang sedang dihadapi. Padahal, hal itu termasuk perilaku yang tidak bijak. Sosial media terkadang bukanlah tempat yang tepat untuk meluapkan segala yang dirasa secara gamblang dan lugas. Ada banyak orang yang mengambil langkah lebih baik jika ingin memposting perasaan, dan mereka mengungkapkan melalui sebuah karya. Seperti puisi, quotes, ataupun memposting ulang hadits-hadits yang menguatkan atau kata-kata mutiara religius yang akan membawa pencerahan bagi semua orang.

Masalah itu memang ada. Sesuatu yang dipendam akan menjadi sesak, bila disebarkan ke khalayak malah merugikan diri sendiri.

Pendengar curahan hati terbaik adalah Tuhan kita sendiri. Jawaban dari-Nya akan terlihat dari bagaimana Ia menunjukkan jalan-Nya sehingga kita sampai kepada selesainya masalah yang selama ini dihadapi. Curhat kepada sesama manusia itu boleh. Namun, usahakan orang-orang di luar sana jangan pernah tahu masalah pribadi kita. Termasuk, melalui sosial media. Karena, tidak semua orang paham dan mengerti apa yang sedang kita hadapi. Tidak perlu bersusah payah, jatuh bangun meminta simpati dan empati orang lain. Karena yang benar-benar tulus dan yang mengerti akan menghampiri. Apalagi, selama ini ada Tuhan yang senang mendengar curhatan kita. Salah satu arti dari ujian yang dihadapi adalah Tuhan rindu dengan rintihan dan tumpukan beban yang selama ini kita bawa di pundak.

Hampiri saja Tuhan, karena Ia tak akan pernah berkhianat. Sedangkan manusia, terkadang masih penuh dengan rahasia.

#MuthisOpinion
Diubah oleh muthialaqilah 12-04-2021 04:28
ayaswordsAvatar border
i.am.legend.Avatar border
i.am.legend. dan ayaswords memberi reputasi
2
331
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.