- Beranda
- Cerita Pejalan Domestik
Nasib ku sebagai seorang perantau
...
TS
dhani300
Nasib ku sebagai seorang perantau
Aku pernah berhayal ingin menjadi seseorang yang bisa membuat sesuatu yang berbeda dari teman sebayaku, pikiranku untuk hal itu terus membayangi disetiap malamku, aku bukanya tidak melirik dan tersenyum melihat sekelilingku, mereka semua baik dan membuat hidupku lebih berarti, tetapi ketika aku beranjak lebih dewasa, aku memulai membuka sesuatu yang ada diotak dan pikiranku.[/justify]
[justify]Saat di kampung, aku pernah gagal dalam bangku kuliah, pernah gagal dalam menjadikan keluarga yang harmonis, jauh dari orang yang seharusnya sayang ma aku, itu semua aku hadapi dan jalani saat aku berada di kampungku, tapi aku tidak pernah mengeluh dan dan merasakan sakit yang teramat dalam, hanya aku bisa hadapi dengar terkadang air mata ini tak terasa jatuh, sakit tidak, teriris tidak, sepi tidak, tapi jauh dari relung hatiku tak tahu apa yang kurasakan tak bisa ku gambarkan, karena terlalu banyak memori dan kenyataan yang kuhadapi, hingga aku berpikir memori penderitaan diotakku sudah penuh dan meluap, hingga mungkin aku tak sadar apa yang yang terjadi dalam diriku, saking sakit dan pedihnya kehidupan yang terkadang aku alami, semua keraguan, kegalauan dan kesengsaraan seprti angin dan kapas yang melayang, begitu ringan dan dan sendu, meski aku sadari aku manusia biasa yang harus menrima hal seperti itu.
[
Bertahun atahun aku dalam perantauan, membangun jiwa yang besar jauh dari orang seharusnya mencintaiku, orang yang seharusnya rindu padaku, orang yang selalu menunggu kedatanganku. Tapi semua itu seperti tak catatan bagiku, tak pernah ada tersirat ataupun bersurat untuk aku abadikan dalam lubuk hati ini, bahwa aku masih ada yang menantikanku dan merindukanku selama aku diperantauan, aku hanya mengelus dada mengerutkan jidat, menghela nafas, beginikah jalan hidupku, beginikah drama kehidpan yang aku alami.
Tapi aku tak pernah menyerah dan tak pernah mau untuk bersedih, aku selalu berlari dan mengejar apa yang aku inginkan, aku berusaha untuk menghibur diri, meski sesaat. Aku selalu melihat dirimu apa apa adanya, aku selalu berkaca pada diriku sendiri, bahwa aku adalah orang yang angkuh, sombong dan sombong, ia...itulah yang aku rasakan, aku selalu sombong aku selalu angkuh dengan diriku, karena aku tyidak ingin selalu larut dalam ketidak berdayaanku sebagai seorang yang punya keterbatasan dalam segala hal, aku ingin berjalan dan bisa berdiri meski perlahan, namun aku yakin eku masih menggunakan kakiku sendiri.
https://youtu.be/X2WL8u8AmuA
Bersambung........
[justify]Saat di kampung, aku pernah gagal dalam bangku kuliah, pernah gagal dalam menjadikan keluarga yang harmonis, jauh dari orang yang seharusnya sayang ma aku, itu semua aku hadapi dan jalani saat aku berada di kampungku, tapi aku tidak pernah mengeluh dan dan merasakan sakit yang teramat dalam, hanya aku bisa hadapi dengar terkadang air mata ini tak terasa jatuh, sakit tidak, teriris tidak, sepi tidak, tapi jauh dari relung hatiku tak tahu apa yang kurasakan tak bisa ku gambarkan, karena terlalu banyak memori dan kenyataan yang kuhadapi, hingga aku berpikir memori penderitaan diotakku sudah penuh dan meluap, hingga mungkin aku tak sadar apa yang yang terjadi dalam diriku, saking sakit dan pedihnya kehidupan yang terkadang aku alami, semua keraguan, kegalauan dan kesengsaraan seprti angin dan kapas yang melayang, begitu ringan dan dan sendu, meski aku sadari aku manusia biasa yang harus menrima hal seperti itu.
Bertahun atahun aku dalam perantauan, membangun jiwa yang besar jauh dari orang seharusnya mencintaiku, orang yang seharusnya rindu padaku, orang yang selalu menunggu kedatanganku. Tapi semua itu seperti tak catatan bagiku, tak pernah ada tersirat ataupun bersurat untuk aku abadikan dalam lubuk hati ini, bahwa aku masih ada yang menantikanku dan merindukanku selama aku diperantauan, aku hanya mengelus dada mengerutkan jidat, menghela nafas, beginikah jalan hidupku, beginikah drama kehidpan yang aku alami.
Tapi aku tak pernah menyerah dan tak pernah mau untuk bersedih, aku selalu berlari dan mengejar apa yang aku inginkan, aku berusaha untuk menghibur diri, meski sesaat. Aku selalu melihat dirimu apa apa adanya, aku selalu berkaca pada diriku sendiri, bahwa aku adalah orang yang angkuh, sombong dan sombong, ia...itulah yang aku rasakan, aku selalu sombong aku selalu angkuh dengan diriku, karena aku tyidak ingin selalu larut dalam ketidak berdayaanku sebagai seorang yang punya keterbatasan dalam segala hal, aku ingin berjalan dan bisa berdiri meski perlahan, namun aku yakin eku masih menggunakan kakiku sendiri.
https://youtu.be/X2WL8u8AmuA
Bersambung........
Diubah oleh dhani300 02-04-2021 16:52
0
3.7K
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cerita Pejalan Domestik 
2.1KThread•2.7KAnggota
Komentar yang asik ya