Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DikiRamadhan14Avatar border
TS
DikiRamadhan14
RUBRIK RAMADHAN; PUASA RAMADHAN, TUJUAN DAN FUNGSINYA
Ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan, bulan penuh ampunan. Dalam KBBI, Ramadhan merupakan bulan ke-9 tahun Hijriah (29 atau 30 hari), pada bulan ini orang Islam yang sudah akil balig diwajibkan berpuasa. Puasa Ramadhan juga merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan, Rasulullah shallallaahu‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Islam dibangun di atas lima (tonggak): mentauhidkan (mengesakan) Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan Haji”. Seorang laki-laki mengatakan: “Haji dan puasa Ramadhan” maka Ibnu Umar radhiyallahuanhu berkata: “Tidak, puasa Ramadhan dan haji, demikian ini aku telah mendengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Dalam pelaksanaanya, puasa Ramadhan dimulai saat sahur dan ditutup saat maghrib, perintah melaksanakan puasa bertujuan untuk mengisyaratkan hakikat puasa, karena Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat ke 183 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Diistilahkan takwa karena dalam penerapan puasa Ramadhan seorang muslim diperintahkan untuk melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya misalnya tidak mengkonsumsi makanan, minuman dan melakukan hubungan badan dengan pasangan pada siang hari bulan Ramadhan. Intinya, semua bentuk perjuangan setiap muslim dalam menggapai keridhoan Allah pada ibadah Ramadhan tergolong bentuk ketakwaan sebagaimana tujuan murni dari ibadah tersebut.
Keutamaan puasa Ramadhan disampaikan Rasulullah saw sebagai sarana untuk mendapatkan ampunan, dalam hadits yang artinya: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.” 
Selain menjadi sarana untuk mendapatkan ampunan, puasa Ramadhan juga menjadi saran untuk berjihad di jalan Allah, guna menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, karena hakikat jihad adalah suatu daya upaya untuk mencapai kebaikan. Puasa Ramadhan juga menjadi sarana dakwah Islam untuk menyerukan manusia dalam mengokohkan iman.
Dari penjabaran sederhana di atas, maka tujuan dan fungsi puasa Ramadhan adalah
1. Sebagai sarana untuk mendapatkan ampunan Allah swt
2. Sebagai jalan jihad kepada Allah guna menegakkan amar ma’ruf nahi munkar
3. Sebagai sarana dakwah Islam
4. Sebagai sarana memperkokoh iman


Telah banyak penelitian soal puasa dalam kesehatan, contohnya puasa itu bagus untuk pengendalian emosi, sehingga hati lebih tenang, kesehatan mata juga terjaga. Allah subhaanahu wa ta’ala telah menciptakan tekanan fisiologi dalam bola mata yang disebut dengan tekanan intraokuler. Tekanan yang memiliki rentang normal antara 10 - 20 mmHg7 ini berfungsi untuk menstabilkan bentuk mata, mensuplai nutrisi ke mata dan sebagai mediator refraksi/pembiasan cahaya sehingga mata dapat digunakan untuk melihat. Tekanan intraokuler dianalogikan seperti tekanan darah dimana ketika tekanannya menurun atau meningkat dapat mempengaruhi fungsi mata.  Kaitannya dengan puasa Ramadhan, ibadah ini memiliki pengaruh secara langsung terhadap kesehatan mata baik ditinjau dari fisiologi tekanan intraokuler itu sendiri hingga kadar air mata, dan juga fungsi lensa mata.
Bukan hanya itu berdasarkan penelitian, puasa juga memiliki pengaruh terhadap peningkatan tekanan intraokular khususnya pada pagi hari baik pada orang sehat maupun orang dengan gangguan glaucoma.  Hal ini disebabkan karena asupan cairan atau makanan khususnya pada saat sahur.
Puasa Ramadhan juga memiliki pengaruh terhadap penurunan fungsi air mata sebagai efek perubahan porsi asupan makanan sehingga ketika sahur dan berbuka disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zinc, kalium, vitamin A, vitamin B6 dan vitamin C untuk menjaga fungsi dan kadar air mata.12 Sementara dari aspek lensa mata, sebuah penelitian menyimpulkan bahwa puasa Ramadhan tidak berpengaruh terhadap derajat keparahan penyakit myopia13atau rabun jauh.
Maka puasa merupakan salah satu ikhtiar pengobatan, selain pengobatan ruh juga fisik, karena  bagi pasien yang sedang mengalami penyakit mata semisal glaukoma disarankan untuk konsultasi dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan saran aman atau tidaknya menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Namun bagi pasien yang sehat, sebuah studi menjelaskan bahwa, puasa Ramadhan tidak memiliki pengaruh terhadap fisiologi mata baik dari sisi tekanan intraokuler dan fungsi pengelihatan.
0
319
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.