ilakk78Avatar border
TS
ilakk78
Sahabatku Sayang, Sahabatku Malang


Sebelum melanjutkan tulisan ini, saya ingin mengungkapkan, jika cerita ini murni saya alami dan semoga kamu juga ikut baca cerita saya ini dan bisa kita berjumpa kembali sahabatku.

16 tahun sudah cerita ini saya simpan, dan terus ingin mencari sahabat saya yang kini entah dimana keberadaanya.

Bermula pada saat ia ingin menentukan soal pilihan pendamping hidupnya, namun tidak mendapatkan restu dari ibunya, kebetulan ayah teman saya sudah meninggal.

Sudah berbagai cara sahabat saya lakukan untuk bisa mendapatkan restu dari ibunya, bahkan saya juga ikut meminta dan meyakinkan, jika calon suami teman saya yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris di sebuah sekolah SMP yang ada di Aceh.

Sedikitpun tidak ada tergerak hati ibunya untuk mengenal terlebih dahulu calon mantunya, dan langsung mengatakan jika ia tidak akan merestui hubungan anaknya dengan laki-laki tersebut.

Awalnya ibu tidak menjelaskan kenapa Fitria tidak di beri restu dengan pria pilihannya, kan sudah memiliki pekerjaan tetap dan sudah sarjana S2 pula.

Saya berusaha membujuk,ingin mengetahui saja,apa alasan ibu tidak suka pada pilihan Fitria.

Akhirnya ibu mau buka suara dan hanya mengatakan jika laki-laki itu tidak baik, nanti akan jahat sama Fitria ungkapnya.

Hanya itu alasan yang saya dengar dari ibu, dan saya berfikir kenapa dan apa yang membuat ibu yakin jika laki-laki itu orang yang tidak baik,tapi ibu hanya mengatakan, ibu bisa tau katanya, hanya itu.

Apa yang saya dengar langsung saya sampaikan pada Fitria dan rupanya alasan itu juga yang ibu ucapkan sama Fitria setiap minta restu dari ibu, tanpa ada alasan lain, ibu wanti-wanti jika jangan menikah dengan dia pasti kamu akan sengsara, Fitria mengungkapkan itu kepada saya.

Tapi mereka saling mencintai,namun dari pihak keluarga yang lain, mereka merestui hubungan itu, dan juga akan berusaha untuk bicara pada ibu Fitri dan juga akan meyakinkan jika pria pilihan Fitri orang yang sangat baik, dan saya juga tau itu.

Tidak sedikitpun terlihat dari cara, sikap dan lain sebagainya yang aneh-aneh,semua terlihat biasa yang memang dia orang yang baik.

Sampai akhirnya sahabat saya itu menikah tanpa restu dari ibunya,saya tidak bisa hadir kala itu lantaran sudah pindah ke kota Palembang dan teman saya di Medan.

Namun kami selalu berbagi kabar dan ia mengatakan jika ibunya hanya diam saja, dan sesekali hanya tersenyum pada tamu undangan,tapi saya bersyukur terlihat ibu tampak sedikit menerima atas pernikahan kami, cerita Fitria melalu telefon kala itu,saya ikut senang dan bersyukur atas apa yang sahabat saya alami sekarang.

Biasanya tiap sekali seminggu dia telepon saya, namun sudah berapa bulan ini sudah jarang telepon saya, hanya sekali-sekali saja dan itupun via SMS.

Katanya semuanya aman dan baik-baik saja, syukurlah dalam hati saya untuk sahabat saya tersebut.

Dengan jarangnya kami untuk saling kontak, sampai akhirnya Fitria telp saya dan mengatakan ia sudah hamil dan minta doa agar semuanya tetap baik-baik saja, dak dia minta maaf kadang jarang balas SMS dan kontak saya karena sibuk, dia cuma beralasan begitu, walaupun saya tau,semenjak menikah dan pindah ke Aceh, Fitria sudah berhenti kerja pada sebuah perusahaan swasta karena suami nya yang meminta.

Tapi sudahlah, mungkin sekarang dia ada kesibukan lain, dalam hati saya hanya berkata seperti itu.

Sama-sama sibuk, hingga saya dan Fitria jarang sekali untuk sama-sama memberi kabar sampai akhirnya dia telefon saya mengatakan jika ia sudah melahirkan,dan ibu tidak pernah datang menjenguknya kata Fitria sambil menangis, saya juga tak kuasa menahan tangis setelah mengatakan jika sudah 2 bulan melahirkan suaminya seolah telah berubah drastis pada dirinya, saya kaget dan takut kala itu saat Fitria telepon saya,tiba-tiba ada suara seperti membentak manggil nama Fitria. Telepon pun terputus dan saya hanya bisa terdiam dan teringat alasan ibunya waktu itu.

Untuk berapa lama,saya belum berani untuk telepon Fitria,takut ia jadi sasaran suaminya, dan hanya bisa menunggu telepon dari dia saja.

Tapi saya masih tak tenang,dan ingin lebih tau, apa yang telah terjadi pada Fitria akhir-akhir ini, tanpa basi basi saya telefon dia, baru saja nyambung, telepon saya langsung dia angkat dan menangis.

Saya kaget, dan bertanya kenapa, disanalah Fitria mengatakan semuanya, dan dari kemaren menunggu telepon dari saya karena ia tidak ada pulsa dan tak bisa keluar rumah sebelum suaminya pulang kerja,ada apa ini kata saya,rupanya suaminya orang yang sangat temperamental dan ini terlihat saat Fitri sedang hamil masuk 8 bulan.

Waktu melahirkan saja suaminya tidak ada,malah memilih untuk penataran keluar kota dan hanya tetangga yang menemani bergantian pada saat itu.

Tak cukup disitu, setiap ada kesalahan sedikit saja, piring dilempar ke lantai,dan nama teman saya di ganti nama binatang dan sebutan yang kotor.

Anak menangis saja, teman saya yang jadi sasaran, dan yang paling membuat saya sedih dan campur sakit hati serta marah, pernah teman saya capek, begandang karena baby nya rewel saat malam, sehingga bagun kesiangan,dan sarapan tidak di buat, namun ada roti tawar dan selai serta cemilan yang lain, saat buat kopi untuk suaminya,malah di banting gelasnya dan teman saya di dorong hingga jatuh dan di tendang pula,sumpah,saya sedih dan campur aduk rasanya, kami sama-sama menangis kala itu.

Untuk beberapa hari kedepan, kami tidak ada kontekan karena telepon saya tidak di angkat dan kadang hp nya tidak aktif.

Sampai akhirnya Fitria telepon dan memberikan kabar yang mengejutkan, jika ia akan lari dan menitipkan anaknya ke panti asuhan kalau om nya tidak bisa merawat dan menerima anaknya, Fitria janji, nanti akan di ambilnya lagi, mendengar itu saya makin sedih, teramat sedih dengan anaknya yang masih bayi dan juga sahabatku itu, disana saya menasehati, agar pulang saja menemui ibu,dan minta maaf atas semua, mungkin ini jawabannya makanya ibu tidak pernah sedikitpun merestui kalian dulu ucap saya, menerima telepon saya saja ibu tak mau katanya,apalagi menerima saya kembali di rumah ucap Fitria dengan tersedu-sedu.

Sedih sekali yang saya rasa pada saat itu, tapi saya terus memberikan semangat pada Fitria,agar jangan bosan untuk terus menghubungi ibu dan minta maaf,rupanya saat saya bicara, rupanya saya bicara sendiri karena telepon Fitria sudah terputus.

Saya telepon lagi sudah tidak aktif, saya panik,kenapa ya,hp Fitria tiba-tiba mati dan tak bisa lagi di hubungi.

Saya merasa mungkin habis batrei,untuk beberapa saat saya mencoba menghubunginya lagi tapi masih tak bisa.

Saya telepon adek dan ibunya juga tak bisa, yang saya tau memang adeknya sering gonta ganti nomor Hp.

Tapi ibunya kok juga tidak bisa di hubungi, saya bingung dan terus mencoba, tapi tetap nihil.

Ya Allah, saya bingung dan tak tau mau hubungi siapa lagi.

Saya hilang kontak dari Fitria sampai sekarang, saya ingin tau kabarnya tapi tidak ada yang bisa saya hubungi, tapi saya terus mencoba untuk hubungi teman kami yang lain mana tau ada nomor Fitria yang lain, rupanya mereka juga tidak tau kontak Fitria yang sekarang.

Saya berharap suatu saat nanti ada kabar mengenai Fitria dan ingin tau gimana kabar dia dan anaknya.

Begitu gansis, kisah saya dan sahabat saya yang hingga kini tidak ada kabar berita.

Moga suatu saat nanti kami akan bertemu kembali.
g3nk_24Avatar border
Cloney72Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.