ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
ANS, Bus Mewah Asal Ranah Minang Yang Menjadi Kebanggaan
Halo Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar ANS, Bus mewah yang berasal dari tanah Minangkabau.

Hayo, siapa yang gak kenal dengan ANS? ANS yang merupakan akronim dari "Anas Nasional Sejahtera" atau "Aman, Nyaman, Sampai tujuan" ini adalah perusahaan otobus yang berasal dari Sumatera Barat, dan telah dikenal orang-orang Sumatera dan Jawa, menjadi salah satu andalan untuk menuju ke Sumatera Barat.

Anas Nasional Sejahtera terkenal dengan livery ombak birunya yang sangat khas, yang sudah diganti dari livery sebelumnya yang dominan putih polos, dengan garis-garis berwarna biru untuk mengikuti perkembangan zaman.


PO yang memiliki armada mewah ini berawal ketika Bapak H. Anas (founder ANS), pada akhir tahun 1950an atau awal 1960an mulai menjadi distributor rokok, dan membeli sebuah truk. Beliau mengawalinya dari pedagang asongan yang menjual rokok lalu melesat, dan bisa menjadi distributor rokok dan membeli sebuah truk. 

Pada tahun 1964, ketika Bapak H. Anas sudah mempunyai beberapa truk yang mendistribusikan rokok dan usahanya sudah melesat, beliau mencoba mendirikan sebuah usaha travel yang beliau namakan "Pancabakti". Pancabakti ini melayani trayek Padang-Bukittinggi.


Usaha travel tersebut berjalan cukup lancar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan serta menabung, dan pada tahun 1972 Bapak H. Anas melihat peluang, dan beliau mulai membuka trayek AKAP Sumatera Barat-Jakarta dengan bus besar. Armada mereka adalah armada bus-bus Amerika seperti PO-PO lainnya pada waktu itu yang berjumlah beberapa armada, ane kurang tahu pastinya. Trayek AKAP tersebut Bapak H. Anas namai "ANS".


Seiring dengan dibukanya trayek ANS dari Jakarta ke Sumatera Barat, Bapak H. Anas juga menamai ulang bisnis travel miliknya menjadi "ANS". ANS sewaktu itu mulai merajai trayek Sumatera, mulai membuka trayek baru, menambah armada, dan lain-lain. ANS bahkan sempat membuka trayek Banda Aceh-Bali yang transit di Jakarta, dengan panjang trayek lebih dari 3600 kilometer via Lintas Tengah Sumatera. Wah, bisa seminggu lebih tuh, ane gak bisa bayangin seberapa capeknyaemoticon-Big Grin.



Pada awal milenium baru, ANS mulai memasuki masa-masa suram. Seiring dengan munculnya pesawat LCC dan selisih tiket pesawat tak jauh dengan tiket bus, ANS mulai mengalami kesulitan. Penumpang lebih memilih naik pesawat ketimbang naik bus.


ANS pun selama belasan tahun menjadi "mengecil" dibanding era-era kejayaan pertamanya pada tahun 80an dan 90an. Hingga akhirnya, akhir-akhir ini manajemen memutuskan untuk me-reborn bus ANS. Livery diganti, bus-bus diganti, dan bus tua digudangkan. Hasilnya, penumpang pun mau naik bus lagi. ANS memasuki masa kejayaan keduanya pada era sekarang ini, bus berangkat dari Jakarta ke Padang bisa 10-15 bus sehari, belum trayek lain. Okupansi pun meningkat, bahkan ada yang setiap trip pasti fullseat.


Kini, ANS memiliki ratusan armada yang melayani berbagai trayek, tetapi hampir semua trayek adalah trayek yang jurusannya ke Sumatera Barat. ANS memiliki ratusan armada dengan berbagai sasis, berbagai body, berbagai kelas dan lain sebagainya.

ANS biasa mengandalkan body dari karoseri Morodadi Prima sejak hampir 50 tahun yang lalu. Alasan dibalik itu adalah, body dari karoseri Morodadi Prima itu kuat, tak gampang rusak, dan awet. Selain itu, body dari Morodadi Prima memiliki desain yang "eropa" banget Gansis, serta memiliki lisensi dari Setra. Bahkan, body Morodadi Prima yang dibuat untuk microbus Elfnya, pada bagian samping belakang jika kita teliti, masih menggunakan "lekukan" body khas Setra, perusahaan karoseri dari Eropa.


Bicara soal sasis, ANS selalu mengandalkan sasis Mercedes-Benz sejak sasis bus dari Mercedes-Benz mulai masuk ke Indonesia. Pada zaman dulu, PO-PO di Sumatera pada era 80-90an, 99% pakai Mercedes-Benz. Yang tak memakai Mercedes-Benz, hanya PO SAN, dan PO-PO lainnya yang mungkin bisa dihitung dengan jari sebelah tangan.

Perpaduan antara Mercedes-Benz dan body dari Morodadi Prima, membuat bus-bus ANS ini selayaknya bus-bus Eropa. Menaiki bus ANS ini kesannya seperti "wah gw naik bus eropa nih, rancak bana!". Selain itu, kenyamanan bisa didongkrak, terlebih bagi sasis Mercedes yang menggunakan suspensi udara.


PO ANS menyediakan berbagai kelas yang mungkin terbilang sedikit. Setahu ane, saat ini kelas di PO ANS yang beroperasi hanya Eksekutif dan Royal Eksekutif. Perbedaan kelas Eksekutif dan Royal Eksekutif ada di jumlah seat dan fasilitas, serta body yang digunakan dan sasis yang digunakan. Eksekutif umumnya menggunakan body Grand Tourismo atau Ventura dan sasis OH 1526, sementara Royal Eksekutif menggunakan body New Patriot dengan sasis OH 1626. Untuk perbedaan fasilitas, Eksekutif menggunakan konfigurasi seat 2-2 dengan jumlah seat 40 tanpa legrest, sementara Royal Eksekutif menggunakan konfigurasi seat 2-2 dengan jumlah seat 30 dengan legrest.

Untuk harga tiket, ane rasa untuk sekelas bus dengan pelayanan bagus yang sudah di-reborn, ane rasa wajar tapi tak bisa dibilang murah. Harga tiket Jakarta-Padang untuk kelas Eksekutif adalah 450.000 sementara harga tiket kelas Royal Eksekutif adalah 550.000.


Bicara soal sistem penjatahan BBM yang digunakan ANS, ane kurang tahu juga sih. Mungkin, sama sistemnya seperti PO-PO di Sumatera, tergantung sewa, atau mungkin sistem "solar jatah". Tak mungkin sistem penyediaan BBM dari ANS ini adalah "solar cor", sebab ANS jarang kelihatan ugal-ugalan.

Sebenarnya, "ANS" itu bisa berarti macam-macam, ada banyak orang yang mengartikannya. Ada yang mengartikan ANS itu "Antar Nusa Sumatera", "Aman, Nyaman, Sampai tujuan", "Aman, Nyaman, Sejuk" dan lain-lain, tetapi yang resminya adalah "Anas Nasional Sejahtera". 


ANS kini setahu ane sudah memiliki usaha di bidang transportasi, rumah makan, dan SPBU. Tapi, yang uniknya, jika solar langka SPBU milik PO ANS tak akan dibuka untuk umum, bila bus-bus ANS yang lewat ke arah Padang atau Bukittinggi dan Jakarta atau Bandung belum mengisi BBM di SPBU milik PO ANS.

Kalau bicara soal pengalaman menaiki ANS, sayang ane belum pernah ke Padang. Paling jauh hanya sampai Palembang saja, itupun menyetir sendiri bersama keluarga, bukan naik bus. Jika ane ingin ke Padang atau Bukittinggi, bolehlah mencoba layanan bus biru kebanggaan masyarakat Minang yang satu ini.


Jadi, gimana pendapat Gansis seputar PO ANS? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih jika Gansis mengoreksi informasi di thread ane yang salah!

Sumber: 123
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk menjatuhkan ataupun mempromosikan siapapun
Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Toastemoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh ulungrinjani 24-03-2021 13:51
jlampAvatar border
budayAvatar border
buday dan jlamp memberi reputasi
2
2.8K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.