diosettaAvatar border
TS
diosetta
[ Cerita Horor ] Makhluk di Pohon Beringin Asrama
    Chapter 1

Makhluk di Pohon Beringin Asrama

Pagi itu kami siap-siap berangkat dari ibukota menuju kawasan Puncak yang biasa dijadikan tempat untuk berwisata oleh warga yang sudah jenuh akan hiruk pikuknya ibukota. Tapi kali ini kami ke sana bukan untuk berlibur melainkan untuk mengantarkan aku untuk bersekolah dan tinggal di asrama.

            Saya Dio , ini adalah ceritaku  saat masih kelas 4 SD. Sebelumnya aku bersekolah di sekolah swasta di Jakarta ,sekolah yang sama seperti kedua kakakku, namun entah kenapa hampir setiap tiap kali aku ke sekolah , aku selalu merasa badan tidak sehat badan lemas dan selalu mual .. hampir dalam satu minggu aku mungkin sekitar 2-3 kali dipulangkan ditengah mata pelajaran karena sakit,  tapi sampai rumah aku kembali sehat… hal ini membuat orang tuaku juga bingung apakah aku memang sakit? Atau memang aku yang pemalas?

            Akhirnya ada salah seorang guru, merekomendasikan orang tuaku  untuk menyekolahkanku di asrama di daerah puncak dan orang tuaku setuju, karena di satu sisi udara di sana bagus dan sekaligus melatihku untuk lebih disiplin.

            Waktu sudah menunjukan pukul 10.00 dan kami sudah sampai di lokasi, Rasanya apabila kalian sering ke daerah sini kalian sering melewati lokasi ini karena sekolahku ada di pinggir jalan . kami berkeliling melihat komplek asrama dan sekolah. Betapa takjubnya aku melihat sebuah pohon beringin raksasa yang berdiri kokoh di belakang sebuah gereja di komplek sekolah dan asrama itu.. bahkan pohon itu masih bisa terlihat dari beberapa kilometer jauhnya.

            Sembari orang tuaku berbincang-bincang dengan kepala sekolah , aku berkeliling melihat-lihat suasana sekitar, udara yang dingin membuat aku merasa sedikit nyaman di tempat ini.

            “Srek… srek….”  suara seperti benda diseret tiba-tiba memecah lamunanku.

Seketika aku mencari sumber suara itu.

Sesosok bayangan melewati belakang bangunan tua yang tidak jauh dari pohon beringin yang sangat besar .

Hei.. apa itu anak asrama sini?” Pikirku…

 aku yang penasaran mencoba untuk mencari tahu dan mengikuti ke arah pohon beringin raksasa itu.

Srek… srekk…”suara benda di seret itu semakin jelas ,

Tak terasa  suasana menjadi semakin  gelap, tapi ini masih siang.

Ternyata tanpa disadari aku sudah dibawah pohon beringin. Rimbunya dedaunan menutupi  masuknya sinar matahari , akar-akar yang menggantung sedikit menggangguku untuk melihat dengan jelas.

            “Hihihi… “ suara tawa kecil mendadak terdengar di telinga aku..

 Akupun mencoba mencari sumber suara itu. Namun tidak ada satupun petunjuk asal suara itu, Aku tetap melihat sekeliling berharap suara itu berasal dari seseorang.

“Hihihihi….” Suara itu terdengar lagi,

 tapi Tunggu .. sumber suara itu berasal dari atas!

Ini ada yang tidak beres.

seketika tubuh aku merasa lemas , nyaliku ciut untuk menoleh ke sumber suara itu.

Tiba-tiba Angin dingin berhembus di leher belakang aku ,dengan reflex aku menengok ke belakang ke arah pohon beringin raksasa itu.

“Guk!! Grrrr….” Seekor anjing  menggonggong di dekatku dan menggigit celanaku.. sontak aku kaget dan berlari namun anjing itu terus mengejar.

Aku terus berlari sampai akhirnya menemukan ibu keluar dari ruang kepala sekolah bersama ibu kepala sekolah

“kenapa di? “

“Dikejar anjing ma, celanaku robek nih…”

“Bu yang cokelat itu itu anjing siapa sih bu? “ tanyaku pada kepala sekolah.

“Yang itu?” sambil menunjuk seekor anjing yang berjalan sedikit melompat sambil menjulurkan lidah seolah mengajak bermain.

“Itu Moses, Anjing peliharaan Asrama sini… dia memang senang ngajak main orang baru” Lanjutnya…

Aku yang sudah kelelahan hanya bersembunyi di belakang orang tuaku.

            “Liat rumahnya Bu Ranti yuk di… “ajak ibuku

            Ternyata ibuku kurang tega untuk memasukanku di asrama dan ibu kepala sekolah menawarkan alternatif lain , yaitu kos di rumahnya.. sudah ada beberapa anak yang tinggal di rumahnya. Di sini memang sudah biasa untuk mereka yang tidak kebagian tempat di asrama bisa kos di rumah guru-guru atau warga Namun  tetap bersekolah di sana dan dengan disiplin seperti di asrama. Tentunya biayanya juga lebih mahal.

            Bu Ranti adalah kepala sekolah di sini , beliau juga mengurus sekitar 5 anak yang dititipkan orang tuanya di tempat ini. Rata-rata karena latar belakang yang kurang menyenangkan ada yang ditinggal pergi ayahnya sehingga ibunya harus bekerja ke luar negeri , ada yang tidak memiliki orang tua sehingga saudaranya membiayai untuk bersekolah dan tinggal di sini..

            Kami berjalan kaki dari komplek asrama menuju pintu gerbang keluar karena rumah Bu Ranti cukup dilalui dengan berjalan kaki . Tiupan angin bertiup membuatku menoleh ke arah pohon beringin , Seketika aku teringat kejadian tadi.

            Makhluk apa yang berada diatas pohon beringin itu… Jelas itu bukan manusia, tidak mungkin ada seorang manusia yang mau memanjat pohon beringin itu

sambil menyeret kepalanya sendiri…


Spoiler for Chapter 2- Tanah Kuburan:






Diubah oleh setta 19-03-2021 15:14
nogrenklola409Avatar border
riri49Avatar border
BALI999Avatar border
BALI999 dan 22 lainnya memberi reputasi
23
6.2K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.