sumber gambar

Pintu merupakan salah satu benda di rumah yang sering menjadi permainan seru anak-anak.

Membuka-tutup pintu termasuk permainan yang paling digemari oleh anak kecil, namanya anak-anak, mereka hanya mengerti tentang keseruannya tanpa tahu bahwa hal itu berbahaya baginya.


sumber gambar

Anak kecil kadang juga sembarangan meletakkan tangannya di kusen pintu, baik pintu rumah, pintu jendela atau pintu lemari/laci. Mereka tidak tahu bahwa saat engsel tertutup maka tangan mereka bisa saja terjepit yang bisa mengakibatkan cidera.

Mengingat dampak yang bisa terjadi saat bermain pintu dan banyaknya anak kecil di rumahku. Maka sebagai antisipasi, aku mengganjal semua bagian atas pintu dengan kain sebagai pengaman, agar saat ditutup tidak bisa rapat, jadi hal itu bisa menghindari kejadian tangan terhimpit.


Nah, tadi pagi karena kebetulan beberapa hari lalu ada acara di rumah, jadi tadi aku bersihin semua barang-barang yang kotor, termasuk mencuci semua kain pengganjal pintu.

Karena masih sibuk dengan urusan cucian, aku belum sempat mengganti kain pengganjal itu dengan yang baru. Namun, belum sampai beberapa menit, yang dikhawatirkan terjadi. Jari kelingking anakku yang nomor dua terjepit pintu sampai berdarah dan ada bagian yang darahnya membeku di dalam.


sumber gambar: dok.pri

Lalu bagaimana pertolongan pertama yang bisa kita sebagai orang tua lakukan?

1. Jangan panik

Setiap orang tua pasti merasa khawatir plus panik jika melihat anaknya terluka, apalagi yang terluka adalah jarinya yang masih mungil.

Namun, saat kejadian seperti ini yang pertama kali kita lakukan adalah kita sebagai orang tua harus sigap dan tidak panik, agar si anak juga tidak merasa takut.

2. Rendam dengan air dingin/es dan bersihkan lukanya.

Selanjutnya aku langsung merendam tangan anakku yang terjepit pintu itu dengan air dingin, agar mengurangi rasa nyeri dan agar tidak bengkak. Atau bisa juga dikompres dengan es.

Karena jari tangan anakku itu lecet dan sedikit keluar darah, maka setelah direndam dengan air dingin, aku langsung membersihkan lukanya dan menekan bagian yang keluar darah dengan kapas yang sudah dikasih antiseptik. Atau bisa juga menggunakan kain kasa steril, kebetulan persediaan kain kasa di rumah lagi habis jadi aku pakai kapas.

Setelah itu cuci bersih lukanya.

3. Balut Luka

Setelah lukanya bersih, aku langsung mengolesinya dengan salep antibiotik dan membalutnya dengan perban.

4. Berikan Parasetamol

Yang terakhir aku meminumkan anakku sirup parasetamol, yang selain bermanfaat untuk menurunkan demam juga untuk mengurangi nyeri.


Oke, itulah langkah pertama yang aku lakukan saat tadi tangan anakku terjepit pintu rumah. Alhamdulillah, lukanya tidak parah dan anaknya sekarang masih aktif seperti biasanya tanpa mengeluh apapun.

Namun, jika luka atau cedera yang didapat parah sebaiknya langsung dibawa ke dokter. Selain itu bila terjadi demam tinggi setelah kejadian (terjepit) baiknya segera bawa ke dokter agar ditangani langsung oleh ahlinya.

Terjepit pintu itu bisa berdampak seumur hidup jika parah, seperti yang dialami keponakan suamiku. Hingga kini jari-jari tangan kirinya tidak lulus sempurna, karena dulu semasa kecil pernah terjepit pintu dan hampir saja diamputasi.

Sebagai orang tua mungkin kita memang tidak bisa memantau anak-anak selama 24 jam. Apalagi jika si anak adalah tipe hiperaktif, maka dari itu kita sendiri harus selalu berhati-hati dan waspada.

Keteledoranku hari ini adalah pelajaran yang sangat berharga untukku. Semoga aku bisa ekstra lagi menjaga mereka.

Oke, sampai di sini dulu, semoga bermanfaat dan semoga para kaskuser tidak ada yang teledor seperti aku


Terima kasih :terimakasih

Referensi: pengalaman pribadi