Hallo Agan dan Sista seKASKUS Raya

Membuat suatu karya yang dituangkan dalam bentuk tulisan nggak mudah seperti apa yang dipikirkan. Sebelum menulis, agansis harus membaca serta mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku pada platform kepenulisan maupun penerbit suatu buku tentang hal-hal yang layak untuk bisa di approve sebagai suatu karya informatif dan fresh yang dapat dibaca oleh berbagai peminatnya. Agansis pasti setuju bahwa peraturan umum bagi penulis yang familiar adalah tentang plagiarisme. Agan mencoba membuat karya orisinil, apalagi karya tulis ilmiah yang perlu ditambah beberapa referensi dan fakta pendukung lainnya untuk memperkuat apa yang akan agan jelaskan. Hingga saat karya agan yang sudah susah payah dibuat, mendapat notifikasi dari pihak penerbit maupun pihak platform kepenulisan karena suatu alasan bahwa karya agan TERTOLAK. Gimana sih cara agan menyikapi bentuk penolakan tersebut, pada kesempatan kali ini ane akan membuat daftar lima tipe penulis ketika menyikapi karyanya ditolak.


Agan yang memiliki karakter kepribadian sabar dan ikhlas ketika karya agan ditolak oleh penerbit maupun pihak penyelenggara hanya bisa menerima dengan lapang dada. Sedih? pasti ada dong, sudah manusiawi. Namun ketika agansis menyikapi bentuk penolakan tersebut dengan sabar maka itu menunjukkan tingkat kedewasaan agan semakin meningkat. Bersabarlah, suatu saat nanti karya agan akan diterima oleh yang lebih menghargai, jangan menyerah!


Merasa marah saat karya orisinil agan dalam proses membuatnya saja bahkan menyita banyak waktu, pikiran dan tenaga sampai harus mempelajari apasih yang selama ini orang nggak tau? Agan berpikir untuk harus berbagi ilmu sesuai pengalaman dengan latar belakang pendidikan/pekerjaan agan nih biar bisa bermanfaat bagi orang-orang dan bisa saling memotivasi para pembaca untuk take action terhadap yang agan sampaikan.


Semua orang pantas untuk belajar dari kesalahan yang pernah dibuat, setelah mendapatkan penolakan karya. Agan akan termotivasi untuk menulis lebih baik, coba untuk mencari penjelasan kesalahan. Agan akan memperbaiki diksi, kata per kata, kalimat, tanda baca, dan pengolahan alur yang bisa mengajak pembaca untuk ikut merasakan yang agan tulis. Agan pun mulai berkomunitas bersama yang memiliki passion terhadap literasi dan saling berbagi tentang tata cara kepenulisan. Keren banget!


Merasa sedih ketika mendapat penolakan sehingga menganggap bahwa diri agansis nggak layak untuk menulis. Merasa pesimis gak ada bakat dan kurang pengetahuan meski dirinya sudah berusaha keras. Tipe seperti ini seolah menganggap bahwa bentuk penolakan adalah suatu ketidaklayakan yang absolut.


Sudah mencoba untuk mengirim karya tulisan ke sejumlah platform kepenulisan dan penerbit buku namun berujung penolakan. Sehingga menjadi malas untuk melakukan aktivitas tulis menulis, badmood yang gak karuan membuat agan berhenti untuk menulis. Tipe orang seperti ini merasa dirinya cemas ketika mendapat penolakkan.

Demikian kelima ulasan diatas mana nih cara agan menyikapi penolakan karya agan oleh penerbit, apabila agansis ingin menambahkan atau memiliki saran yang baik bisa berikan tanggapan dikolom komentar agar ane bisa belajar lebih baik lagi.