Berbicara soal sepeda, ada sepeda lipat yang lagi naik daun. Sepeda lipatbanyak digemari karena dirasa lebih simpel, bisa dibawa kemana-mana karena ukurannya yang cenderung kecil.



Awal ane bisa mengendarai sepeda yaitu sejak kelas dua sekolah dasar, saat itu ane dapat kado sepeda roda dua karena juara kelas. Alhamdulillah jadi kenangan manis betapa unik cara orangtua ane buat ngasih motivasi supaya ane rajin belajar, selalu dijanjikan hadiah kalau juara kelas.

Ada kisah lucu, saat kemarin pergi ke pasar bawa si kuda besi, seperti biasa kalau pagi si kuda kecil ane ajak jalan-jalan, nah pagi itu giliran belanja karena stok sayur dan bumbu sudah menipis. Terus terang ane naik sepeda tetep pakai gamis, ribet sih tapi mau gimana lagi, nyamannya begitu.

Sepedaitu ane kayuh perlahan, menyusuri jalan raya yang lumayan padat. Menempuh jarak kurang lebih 4 km akhirnya ane sampai di pasar. Sepeda ane parkir di tempat biasa. Ane muter belanja sekitar 30 menit, dengan segambreng belanjaan ane hampiri lagi tuh sepeda yang sudah setia menunggu di pojokan, diantara barisan sepeda motor yang berdiri kokoh gagah berani, beberapa barang ane cantol di bagian stang setir dan sebagian lagi taruh beberapa barang di bagian belakang (kebetulan ada boncengan nya).

Kembali ane menyusuri jalanan yang banyak berlalu lalang kendaraan bermotor,Matahari sudah cukup tinggi, peluh membasahi sekujur badan. Hanya beberapa orang yang menggunakan sepeda kayuh kebanyakan yang melewati jalan besar itu menggunakan kendaraan bermotor.



Saat semangat mengayuh, tiba-tiba ada bunyi klunting, waduh perasaan sudah ndak enak, ternyata pedal kayuhnya lepas gansis ... dengan susah payah ane lanjutkan perjalanan dengan mengayuh sepeda menggunakan satu pedal. Keringetan sambil nahan malu, karena beberapa kali terdengar orang bercakap "owh pedal e cepot", saat ane memutuskan menuntun itu sepeda ada juga yang bercakap, " Nggowo sepeda kok malah dituntun."



Selain Sepeda lipatsebetulnya di rumah ada juga jenis Sepeda MTB, ane ndak pakai itu bukan karena apa- apa sih, tapi tidak lain dan tidak bukan karena ukuran sepeda MTB di rumah itu bukan yang diperuntukkan buat orang dewasa melainkan buat anak-anak. Yah... Kagak muat lah....



Ada juga sepeda mini milik anak gadis ane, mau pakai itu ndak jadi karena ban nya baru semalam meletus kena paku saat dia berangkat ngaji. Tiba-tiba duar begitu saja, dan angin dalam ban langsung wussshhh.... Kempes!

Agan dan sista butuh info seputar sepeda? Jangan khawatir, kaskus ngasih kita kemudahan, ada banyak info seputar sepedayang bisa kita dapetin dengan berkunjung ke Forum sepeda, di sana agan dan sista bakal dapat banyak info menarik, apalagi saat bingung menentukan jenis sepeda apa yang cocok dan sesuai dengan lokasi tempat tinggal kita. Ada banyak referensi dari para master persepedaan yang sangat membantu kita yang awam.


Nah dulu ane sering banget pinjem sepeda bapak, kami menyebutnya sepeda unta. Selain itu kini di daerah ane ada komunitas sepeda klasikyang memiliki bebrrapa kegiatan termasuk diantaranya kegiatan sosial dan touring bareng anggota komunitas.

Pakaian yang digunakan juga klasik... Ala-ala jaman kolonial dan berjalan beriringan. Ada juga yang full musik. Keren bukan.

Benar-benar pejuang date line ... Kelupaan karena banyaknya aktifitas....

Semoga kisah ane bermanfaat, entah dari sudut pandang mana bisa diambil manfaatnya.