Hujan seharian seolah mengerti apa yang aku rasakan saat ini. Rasa hampa, rasa sakitnya dikhianati dan ditinggalkan dengan hati yang penuh luka. 

"Tuhan apakah ini jawabanmu atas semua doa-doaku" lirihku dalam tangis

Aku memulai mengemasi satu persatu barang-barangku kedalam koper. Rasanya baru kemarin aku masuk kedalam rumah ini, terlalu banyak kenangan yang mungkin akan sulit untuk dilupakan.

Satu persatu foto di dinding mulai ku masukan kedalam tong sampah, namun ada satu foto yang benar-benar membuatku menangis dan mulai mengingat masa-masa dimana aku dan mantan suamiku berjuang dari nol untuk mendapatkan semuanya.

"Pernikahan Tak Seindah Foto Praweding"

Aku dan Dika (Mantan Suami) pacaran saat kita masih kelas 2 SMA. Meski beda sekolah, namun Dika selalu mengantar jemput aku ke sekolah. Percintaan anak SMA mungkin terlihat biasa namun sangat berkesan. 

Namun sayangnya mendekati ujian sekolah hubungan kami putus gara-gara orang ketiga. Iyaps...Dika selingkuh dengan anak gurunya di sekolah. 

"Kita Putus" 

"Gak bisa gitu dong, kamu dengerin dulu penjelasan aku" jawab Dika

"Mau jelasin apa lagi, semua udah jelas kamu selingkuh!"

"Aku gak ada perasaan sedikit pun sama tu cewek, aku deket sama dia cuma biar nilai ujianku bagus, Aku sayangnya cuma sama kamu!"

"What...alasan yang anjing banget, setelah ketahuan selingkuh baru kamu bilang sayang sama aku, sayang tu gak mungkin selingkuh! dan kamu cuma manfaatin tu cewek doang, gila kamu ya jahat banget!"

"Kiara tunggu.....!!!"

Aku bergegas meninggalkan Dika dan langsung naik Taxi. Sepanjang perjalanan Dika terus menelepon dan mengirim pesan. Salah satu cara untuk melupakan dia dengan mengganti nomor Hp. Memang sulit melupakan seseorang, namun dengan mengganti no Hp, menjadi salah satu cara untuk menutup akses komunikasi kita.

Sebulan berlalu, aku dan Dika pun tak pernah bertemu lagi. Hingga saat perpisahan sekolah tiba, Dika pun datang ke acara perpisahan sekolahku dengan temannya yang bernama Angga dan Kevin. Awalnya pura-pura tak melihat dan terkesan jutek, namun hal itu sirna saat Dika mulai mendekat.

"Udah lama gak ketemu ya!" tanya Dika

"Hhhmmm..." jawabku dengan nada malas

"No Hp kamu ganti ya, boleh minta no hp yang baru?" tanya Dika yang masih berusaha mendekati

"Gak punya Hp" namun tba-tiba hp ku berbunyi dan rupanya telepon dari Maya.

Aku pun bergegas meninggalkan Dika dan teman-temannya. Tak dapat dipungkiri, memang masih ada rasa yang sulit untuk dilupakan, namun ya sudahlah! Setelah selesai acara perpisahan di sekolah, aku dan teman-temanku pun bersiap pergi kesebuah cafe untuk merayakan kelulusan. Namun baru sampai gerbang sekolah, aku pun balik keaula untuk mengambil hp yang ketinggalan. 

Saat sedang mencari Hp, tiba-tiba Dika nyamperin sambil ngasih Hp. Ternyata hp ku bukan jatuh di aula tapi di parkiran saat nunggu temen-temen yang lain. 

"Nih...Hp kamu jatuh diparkiran , tadi aku manggil kamu tapi cuek aja."

"Owh...makasih!" 

"Mau aku anter ke cafe"

"Dari mana kamu tau aku mau ke cafe, nguping ya?!" 

"Tadi Maya telepon aku angkat, terus dia bilang nyuruh aku anterin kamu kesana" 

"Gak sopan angkat telepon orang!"

"Yuk aku anter, tenang udah jinak ko!" canda Dika

Setelah hari itu, hubungan kita pun semakin membaik hingga akhirnya Dika ngajak balikan lagi, dan memulai hubungan yang lebih serius. Setelah 5 tahun pacaran, aku dan Dika pun memilih untuk menikah di usia muda. 


Awal pernikahan kami pun hidup bahagia, kebahagiaan kami pun semakin lengkap setelah dikaruniai seorang putri yang sangat cantik. Namun sayangnya, rumah tangga kami kembali digungcang oleh orang ketiga. 

Dika emang orangnya baik dan penuh perhatian sama siapa saja, hal itu lah yang malah sering membuat cewek salah sangka, dan akhirnya timbul rasa nyaman. Tadinya aku pikir hanya teman biasa, namun ternyata sikap Dika pun berubah lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Hingga akhirnya perselingkuhan Dika dan temen kantornya pun terungkap. 

Sempat minta bercerai, namun Dika gak mau bercerai dan memilih mempertahankan pernikahan kita. ia pun berjanji tidak akan pernah berhubungan dengan cewek itu  atau cewek lainnya, sampai-sampai ia rela ganti no Hp dan pindah kecabang di Bandung. 


Dua tahun tinggal di Bandung, keluarga kami pun akhirnya kembali dikaruniai seorang putra yang tampan. Keluarga kami pun semakin lengkap dan harmonis. Namun sayangnya, kebahagiaan kami tak bertahan lama. Setelah melihat chatan cewek di Hp Dika, aku pun kembali curiga.

"Pesan dari selingkuhan lagi?" tanyaku

"Gak bun dari customer, baca aja". jawab Dika

Percakapannya pun terlihat biasa namun terlihat ada yang berbeda, aku pun mulai menyadap Hp Dika. Selama sebulan percakapan mereka semakin tak karuan sering Vc'an sering balas koment SW. Sampai suatu ketika aku melihat fakta jika namaku di Hp Dika ditulis nama cowok (Zevri). Ia pun mengirim pesan kepadaku dan bilang pulang telat. Pas aku buka sadapan Hp Dika, ternyata dia jalan bareng sama cewek yang bernama Dinda. 

Bagai petir disiang bolong yang kembali meluluh lantahkan keluarga kami. Rasa sakit yang telah berlalu pun kembali meradang. Bagaimana bisa orang yang aku percaya, orang yang selalu aku banggakan ternyata kembali berkhianat. Rasa sakit ini pun semakin menggila dikala melihat anak-anak. Kebahagiaan anakku direbut pelakor dan suami biadab. 

Untuk ketiga kalinya ia berselingkuh dan sekarang aku pun mantap bercerai. Pernikahan yang dihiasi pengkhianatan tidak akan berjalan dengan baik karena akan terus seperti itu bila tidak ada niatan untuk berubah. Kepercayaan dan janji yang selama ini dipegang pun hanya isapan jempol belaka.

"Siapa cewe itu?" tanyaku

"Dia hanya temen biasa" jawabnya

"Biasa maksud kamu, pergi bareng, janjian pula, apa itu yang dinamakan teman biasa?"

"Maaf bun, ayah khilaf"

"Khilaf katamu, khilaf sampe 3 kali itu namanya ke enakan!"

"Terus bunda maunya gimana" tanya Dika

"Kita Cerai" jawabku lantang

"Gak bisa gitu dong, anak-anak gimana, kamu gak kasian sama anak-anak?"

"Kamu bilang kasian sama anak-anak, hey kamu selingkuh, kamu enak-enakan sama jablay itu dan gak mikirin dampaknya ke anak-anak! Apa pernah kamu mikirin anak-anak?"

Dika pun diam seribu ia pun kembali mengeluarkan air mata buayanya dan aku gak akan ketipu untuk kesekian kalinya. 

"Mulai sekarang kamu keluar dari rumah ini, bawa baju-baju kamu. Balikin kunci rumah, mobil dan motor karena itu semua aku yang beli dan uang jeripayahku sendiri." 

"Ra kita masih bisa memperbaiki hubungan kita kaya dulu," pinta Dika

"Aku udah mantap bercerai, kamu udah ngerusak kepercayaan aku untuk yang ketiga kalinya, kamu udah khianati aku dan anak-anak, kamu udah ancurin rumah tangga kita, dan apa yang kamu hancurin gak akan bisa kembali utuh!"

Perceraian bukan akhir segalanya, bila masih bisa diperbaiki maka perbaikilah. Namun sekiranya sudah tidak bisa, maka perceraian adalah jalan terakhir. bahagiakan dirimu dahulu sebelum membahagiakan orang lain. 



#Laki-laki yang biasa selingkuh, ia akan kembali mengulangi kesalahan yang sama. Dia gak akan pernah jera sebelum hatinya sendiri yang ingin berubah.



Quote :

"Selingkuh meninggalkan yang tak sempurna untuk yang lebih tidak sempurna"