Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

Ā© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adegkecilAvatar border
TS
adegkecil
Mengenal Hipospadia, Kelainan yang Diderita Aprilia Manganang
Mengenal Hipospadia, Kelainan yang Diderita Aprilia Manganang
sumber gambar: Youtube; Instagram/@manganang92

Assalamu'alaikum.

Halo, Bro n Sist, selamat datang di tulisan pertamaku.
šŸ˜

Baru-baru ini Indonesia digemparkan dengan kabar seorang mantan atlit puteri Nasional yang dipastikan berjenis kelamin laki-laki. Saya sempat bertanya-tanya, apa dia operasi plastik? Atau berkelamin ganda? Atau bagaimana bisa selama belasan eh, puluhan tahun usianya, baru sekarang terungkap jenis kelamin aslinya yang berkebalikan dengan identitasnya selama ini, yaitu sebagai perempuan?

Hipospadia-lah jawabannya!

Aprilia Manganang, sang mantan atlit voli puteri yang berusia 28 tahun, diungkapkan mengalami kelainan hipospadia sejak lahir.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagaimana diberitakan kompas.com (9/3/2021), "Saat dilahirkan, anak ini punya kelainan pada sistim reproduksinya yang dalam terminologi kesehatan disebut hipospadia." Hal ini berdasarkan hasil rekam medis urologi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

"Dari hasil pemeriksaan itu, dilihat dari urologi ternyata Sersan Manganang lebih memiliki organ-organ jenis kelamin laki dan bahkan tidak ada organ internal jenis kelamin wanita," kata KSAD.

"Kemudian pemeriksaan hormonalnya juga begitu, hormonalnya normal, hormon testosteronnya juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita bisa meyakini bahwa Manganang lebih memiliki hormonal yang masuk kategori normal laki-laki," sambungnya.

Menurut laman alodokter.com, hipospadia adalah suatu kelainan yang menyebabkan letak lubang kencing (uretra) bayi laki-laki menjadi tidak normal. Kondisi ini merupakan kelainan bawaan sejak lahir.

Pada kondisi normal, uretra terletak tepat di ujung penis. Akan tetapi, pada bayi dengan hipospadia, uretra berada di bagian bawah penis. Jika tidak ditangani, penderita hipospadia bisa kesulitan buang air kecil atau berhubungan seksual saat dewasa.

Mengenal Hipospadia, Kelainan yang Diderita Aprilia Manganang
Klasifikasi Hipospadia berdasarkan lokasi
sumber gambar: beranisehat.com

Hipospadia terjadi karena perkembangan saluran lubang kencing (uretra) dan kulup penis saat di dalam kandungan terganggu. Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami hipospadia, antara lain karena sang ibu:

*Mengandung pada saat berusia 35 tahun ke atas
*Menderita obesitas dan diabetes saat hamil
*Menjalani terapi hormon untuk merangsang kehamilan
*Terpapar asap rokok atau pestisida saat hamil


Selain karena faktor di atas, memiliki keluarga yang pernah mengalami hipospadia dan kemungkinan anak terlahir secara prematur, juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami hipospadia.

Penanganan Hipospadia

Jika posisi lubang kencing sangat dekat dari posisi yang seharusnya, dan bentuk penis tidak melengkung, penanganan mungkin tidak diperlukan. Namun, bila letak lubang kencing jauh dari posisi normalnya, operasi perlu dilakukan. Idealnya, operasi dilakukan ketika bayi berusia 6 sampai 12 bulan.

Operasi bertujuan untuk menempatkan lubang kencing ke posisi yang seharusnya, dan untuk memperbaiki kelengkungan penis. Operasi dapat dilakukan lebih dari sekali, tergantung pada tingkat keparahannya.

Pada banyak kasus, fungsi penis anak akan kembali normal setelah operasi. Akan tetapi, perlu dilakukan kontrol rutin setelah operasi untuk memastikan hal ini.

Penting untuk diingat, jangan menyunat anak sebelum operasi dilakukan. Dokter bedah mungkin akan memerlukan cangkok dari kulup untuk membuat lubang kencing baru.

Jadi, begitu bayi lahir pastikan kelaminnya normal, ya.
Kalau dilihat ada yang berbeda, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan lupa pula perhatikan pertumbuhan anak kita. Bisa saja begitu dilahirkan nampak baik-baik saja, tapi saat masa tumbuh-kembang ternyata ada gangguan.

Bertanya kepada ahlinya dan terus upgrade diri dengan menggali informasi atau pun ilmu baru adalah langkah jitu mencegah "efek samping" dari ketidak-tahuan.

Semangat upgrade diri!
ā¤ļø
alfiaunsahAvatar border
mbak.farAvatar border
DianAhmadKaskusAvatar border
DianAhmadKaskus dan 18 lainnya memberi reputasi
19
1.3K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
KOMPAK (Komunitas Penulis Aktif Kreatif)
KOMPAK (Komunitas Penulis Aktif Kreatif)
422Threadā€¢650Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.