Pendidikan - Mungkin bagi umat Islam, menghormati ibu lebih dahulu dibandingkan ayah mungkin bukan sebuah perihal baru bagi mereka. Peribahasa yang mengatakan kasih ibu sepanjang hayat dan pengulangan kata ibu sebanyak tiga kali oleh Baginda Rasulullah SAW. Hal itulah yang menjadi patokan dan sering diperdengarkan oleh banyak orang, guru, dan ustadz dalam mendidik anak.
Walaupun sudah ditetapkan dan sudah mengakar hal demikian, apakah kalian tidak bertanya kenapa hal tersebut bisa terjadi. Apa alasannya dan kenapa perbandingan ayah dan ibu itu tiga banding satu? Apakah ayah yidak terlalu bejasa dalam hidup seorang anak, tentu tidak demikian bukan.
Untuk mengetahui semua jawaban tersebut, mari kita cari beberapa alasan yang melandaskan argumen tersebut.

Kasih Ibu Sepanjang Hayat
Sama-sama kita ketahui bahwasanya semua yang dikatakan baik itu pribahasa maupun pepatah itu benar adanya. Jika di hitung kasih sayang yang diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya memanglah tak tergantikan.
Mulai dari melahirkan yang mana berjuang dan bertarung dengan kematian. Walaupun dalam dunia teknologi sekarang banyak alat yabg dapat membantu persalinan. Namun bukan berarti menurunkan resiko hingga nol persen. Setelah itu ibu juga menyusui dan mengurus anaknya hingga setidaknya dia bisa mengurus dirinya sendiri.
Jika dalam keadaan normal semua jasa tersebut pasti diberikan oleh ibu kepada anaknya tanpa dia hitungan berapa uang dan biayanya. Lebih lagi jika ada perihal khusus seperti anak sakit dan yang lainnya. Tentu ibulah yang paling pertama merawat anaknya.
Bahkan tak jarang keluarga yang sudah bercerai sekalipun, hak asuh tetap dan di lanjutkan oleh ibu. Ketika itu terjadi maka ibu akan siap menjadi tulang punggung dan tetap mencurahkan kasih sayang kepada anaknya.

Bagaimana dengan kasih sayang ayah?
Walaupun dalam penjelasan diatas Ibu lebih diutamakan untuk dihormati. Bukan berarti bahwasanya ayah bisa disepelekan dan tidak berhak untuk dihormati. Dalam kasus normal, jasa yang diberikan oleh ayah dan ibu itu sama. Namun dalam segi hal yang dipertaruhkan mungkin Ibu lebih terlihat jelas dalam mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan anak.
Bukan berarti ayah tidak ada mengorbankan apapun untuk anaknya. Bahkan jarang diketahui oleh seisi rumah bahwasanya ayah telah mempertaruhkan suatu hal yang besar ketika menafkahi keluarganya. Bisa jadi dalam perjalanannya mencari nafkah atau bekerja ayah menemukan suatu hal yang dapat membahayakan nyawanya sendiri.
Namun pada kasus ini, kenapa Ibu harus dihormati terlebih dulu dari ayah iyalah karena ayah bertanggung jawab untuk semua keluarga. Apa yang dilakukan oleh ayah itu memang tanggung jawabnya dan bukan hanya kepada anaknya sendiri. Berbeda dengan ibu yang memang memiliki kewajiban dalam mendidik anak. Bahkan Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menjelaskan bahwasanya tugas utama dari ibu ialah mendidik anak. sedangkan urusan rumah tangga seperti mencuci baju dan hal lainnya itu merupakan tugas suami. Namun tidak ada salahnya jika istri bisa membantu untuk meringankan itu semua ketika suami memang melakukan pekerjaan dalam mencari nafkah.

Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya kedua orang tua itu wajib dihormati. Tak ada perbedaan perilaku yang boleh dilakukan oleh anak kepada kedua orang tua. Namun dalam segi kasih dan sayang wajar jika seorang anak lebih mengasihi ibunya daripada ayah.