Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

presisi.coAvatar border
TS
presisi.co
KIsah Inspiratif Penjual Es Kopyor di Balikpapan, Hijrah dari Bali Gegara Pandemi
KIsah Inspiratif Penjual Es Kopyor di Balikpapan, Hijrah dari Bali Gegara Pandemi
Foto: Agung (memegang payung) saat berpose di depan gerobak es kopyor dagangannya yang dibagikan gratis setiap Jumat. (Feramerina/Presisi.co)

Balikpapan, Presisi.co - Matahari masih malu-malu menampakkan diri ketika Agung (40) tengah mempersiapkan bahan-bahan dagangannya. Setiap pagi, sejak lima bulan lalu, Agung mengeruk isi kelapa yang didatangkan dari Jawa tersebut. Tidak lupa membuat sirup sebagai pemanis es kopyor agar dagangannya menjadi lebih sedap disantap. Setelahnya, ia mencampurkan potongan kelapa dan es sirup ke dalam sebuah wadah plastik. Ini ia lakukan bersama sang istri tercinta.

Jumat 12 Maret pagi, Agung bergegas memindahkan dagangannya ke gerobak motor yang setiap hari ia gunakan berjualan. Supaya es kopyor tetap nikmat ketika disantap, Agung meletakkan tumpukan es kopyor di kotak pendingin.

Pria asal Pulau Dewata, Bali, itu setiap harinya berjualan di daerah Manggar, Balikpapan Timur. Sejak pukul 10.00-18.00 Wita. Syukur jika dagangannya laku lebih cepat. Sehingga ia dapat menyandarkan bahu sejenak sambil bermain dengan sang anak.

Setiap harinya, es kopyor seharga Rp 5 ribu ini dapat laku terjual hingga 100-150 porsi. Bergantung cuaca. Memang, es kopyor sangat nikmat jika diminum ketika matahari sedang terik-teriknya.

Meski Agung telah kehilangan pekerjaannya sebagai pelatih selancar dan seniman tato di Bali akibat pandemi, dirinya tidak lupa membagikan sebagian rezekinya dengan memberi es kopyor gratis setiap Jumat.

Biasanya ia baru berjualan ketika umat muslim selesai salat Jumat. Es kopyor racikannya habis lebih cepat, karena pembeli tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar satu porsi es kopyor tersebut.

Ia tidak pernah merasa takut rugi. Sebab, pikirnya, rezeki itu sudah ada yang mengatur, dan tidak mungkin tertukar. Padahal, ia merantau ke Balikpapan hanya bermodalkan nekat.

"Yang penting kita berusaha," tegasnya.

Ia mengaku pindah ke Balikpapan lantaran perekonomian Bali sedang apes. "Di Bali 90 persen pariwisata terdampak," ungkapnya.

Tidak hanya berjualan di daerah Manggar, Agung juga memiliki cabang baru di kawasan Sepinggan, Balikpapan Selatan. Dalam waktu dekat pula, Agung membuka cabang baru di Jalan Indrakila, Balikpapan Utara. (*)

Sumber: Presisi.co
meooongAvatar border
nomoreliesAvatar border
nomorelies dan meooong memberi reputasi
2
807
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.