Kalau ente, agan-agan sekalian yang baca thread ini karena dikira tusuk yang itu, salah. Karena ini tusuk menusuk yang dimaksud "korupsi" ya. Biarin aja ane dihujat tapi memang kenyataannya begitu kok.

Kenyataannya kasus korupsi di negara ini gak ada habisnya. Ada aja yang melakukannya, ada aja yang terjerat. Seakan ranjau didepan mata tak terlihat karena silaunya emas dipulau seberang. Tak ada habis-habis pokoknya.

Source Image

Ane sempat berpikir, apakah ini memang budaya kita orang indonesia? Yang dimana orang yang pegang kuasa, yang duduk di jabatan, yang diberi wewenang, terus seenaknya pakai uang yang notabenenya untuk kesejahteraan rakyat.

Lantas kalo gitu berarti kesejahteraan rakyat itu mainan ya? Ah gak tau juga lah bagaimana isi otaknya para koruptor itu. Bisa-bisanya dia tinggal bersama, seatap bersama, berpijak ditanah yang sama, sudah dianggap saudara, eh malah menusuk saudaranya sendiri.

Source Image

Contohnya yang udah lewat. Kasus korupsi dana bansos untuk masyarakat di pandemi covid. Kok ya tega gitu ambil, ngutip, dan makan uang-uang untuk rakyat yang udah tau gimana keadaan rakyatnya diluar sana. Kalo gak jahanam ya apa lagi sebutannya.

Disebut tusuk saudaranya sendiri juga sangat pas ini. Kita bayangin aja nih keadaannya kayak gini, tinggal 3 orang dalam perahu terdampar ditengah lautan, gak ada makanan, kondisi udah mau mati. Eh ada kue sepotong, tapi dimakan habis oleh satu orang aja. 2 orang lainnya mati.

Source Image

Kayak gitu lah analoginya menurut ane. Ada lagi uang jaminan kesehatan untuk rakyat, juga diembat. Ada lagi uang hasil kekayaan alam milik bersama juga diembat. Dan kasus-kasus lainnya yang terkait korupsi itu masih banyak lagi di negeri ini.

Sudah sejak pemerintahan awal presiden pertama ane rasa ada yang seperti ini. Eh, atau bahkan mungkin sebelumnya malah. Tapi kok ya masih ada ya? Apakah hukuman terkait ini masih cukup lemah? Sehingga belum mampu buat para koruptor jera.

Kita lirik negara lain seperti China, Korea Utara, Irak, dan Iran, kasus korupsi menurun drastis, bahkan hampir hilang karena diberlakukannya hukuman mati bagi para koruptor (laporan Death Penalty Database of the Cornell Center on Death Penalty Worldwide). Kalau di indonesia gimana?

Hmm ada sih koruptor yang dihukum mati, tapi yang korupsi kemarin sore? Ah gak tau lah. Ane hanya bisa berharap dan berdoa sambil menanamkan diri kepada ane semoga hukum di indonesia terkait korupsi lebih baik lagi, sehingga para wakil-wakil koruptor jera duluan sebelum sempat ambil duit rakyat.

Soalnya kalau gak sedari sekarang, takutnya akan terus ada dan maik banyak para tikus berdasi ini. Dan yang menakutkannya lagi kalau ini jadi budaya dan menjangkiti generasi muda calon pemimpin bangsa. Gimana masa depan nanti kalau kayak gini?

Dah gitu aja, tinggalkan jejak ya gan. Matursuwun.
Semoga bermanfaat.
Jumpa next thread.