Sepeda, atau kalau orang jaman dulu lebih mengenalnya dengan sebutan "kereta angin" adalah alat transportasi yang menggunakan energi gerak dari manusia untuk membuatnya mampu melaju di jalanan.

Sepeda ada banyak jenisnya, seperti sepeda balap, sepeda gunung, sepeda jengki, sepeda lipat, sampai pada sepeda sirkus yang memiliki satu roda (unicycle).



Ane masih ingat saat pertama kali dulu belajar mengendarai sepeda jengki milik bapak ane, saat itu ane masih kelas 5 SD, postur tubuh ane saat itu terbilang cukup mungil, dengan gaya tomboy yang selalu mengenakan celana pendek dan topi di kepala.

Kalau di ingat-ingat lagi, saat itu ane mengendarai sepeda yang ukurannya lebih besar daripada diri ane sendiri, sama persis seperti tokol Mail dalam serial film kartun Upin & Ipin.

Sudah sangat lama sampai akhirnya trend mengendarai sepeda sempat redup karena bermunculannya kendaraan bermotor yang lebih praktis untuk dikendarai tanpa harus capek mengayuh sepeda sampai berkeringat.

Namun, belakangan di masa pandemi COVID19 seperti sekarang ini, orang-orang mulai menyadari untuk melakukan pola hidup sehat, melakukan berbagai kegiatan sehat yang juga menyenangkan, salah satunya yaitu bersepeda.

Bersepeda mampu membakar lemak dan juga kalori di dalam tubuh, sama halnya dengan berlari atau berjalan kaki dengan jarak jauh. Namun, bersepeda akan terasa menjadi lebih menyenangkan, karena kita dapat merasakan sensasi berkendara tanpa menghasilkan polusi udara.

Salah satu trend sepada yang saat ini lagi naik daun selain menggunakan sepeda lipat, yaitu mengendarai sepeda Minion.



Sepeda Minion sendiri sebenarnya adalah jenis sepeda Phoenix jadul yang direstorasi sedemikian rupa sehingga menjadi sepeda sebuah Minion.

Kalau GanSis, masih ingat dulu di era tahun 80an sampai 90an sepeda Jengki dengan merek Phoenix buatan Cina ini sempat ngetrend banget, memiliki sepeda ini sudah wah banget rasanya, banyak ibuk-ibuk atau pun bapak-bapak jaman dulu yang mengendarai sepeda ini untuk pergi bekerja atau pergi ke pasar.

Sepeda jengki merek Phoenix jaman dulu juga seingat ane ada dua tipe, sepeda untuk perempuan dengan rangka menyerupai huruf U dengan satu batang besi, dan sepeda untuk laki-laki yang memiliki 2 rangka besi utama penyambung antara roda depan dan roda belakangnya. Nah, punya bapak ane dulu yang versi sepeda Phoenix untuk laki-laki.

Saat ini sepeda Phoenix yang sudah lama berada di gudang atau bahkan di tempat penjualan besi tua, mulai dicari oleh para penghoby sepeda. Desain rangka sepedanya yang unik membuat siapa saja yang melihatnya pasti ingin memiliki.

Merestorasi sepeda Phoenix tua menjadi sepeda Minion tentulah memiliki kepuasan tersendiri, walau pun harus merogoh kocek lebih dalam sedikit, tak akan menjadi masalah kerena sepeda ini adalah sepeda yang kita bangun sendiri dengan warna juga aksesoris dan spare part sepeda yang kita pilih dan membelinya sendiri.

Ane sendiri membangun sepeda ini dengan berburu sparepart sepeda dari mencarinya di toko offline maupun toko online. Mungkin karena lagi ngetrend-ngetrendnya sekarang sparepartnya yang cocok untuk membuat sepeda Minion, seperti rem cakram, stang, gear 7 speed, tuas pedal kaki, ban dan juga pelengnya sudah mulai susah untuk dicari, kalau pun ada harganya luamayan mahal.



Tahap awal yang bisa kita lakukan untuk membangun sepeda Minion ini bisa kita mulai dari proses pembersihan karat hingga pengecetan rangkanya, yang sesuai dengan warna yang kita inginkan. Untuk membangun sepeda ini sendiri, rata-rata kita harus menyiapkan dana minimal 3 juta rupiah, itu sudah dari awal perburuan rangka sepeda Phoenix sampai finishing.

Nah, karena desainnya yang mungil, dan sekilas menyerupai sepeda lipat. Sepeda Minion ini sangat cocok apabila dipergunakan di daerah yang memiliki jalanan datar. Sepeda ini bisa kita pergunakan untuk jalan-jalan ke pantai, berkeliling kota, atau pun untuk pergi ke kantor tempat kita bekerja, juga oke banget.

Dan tetap, kita juga harus memperhatikan safety riding saat bersepeda, seperti memperguanakan helm sepeda, pelindung siku dan pelindung lutut. Saat mengendarai sepeda juga kita tidak boleh memotong atau berada secara tiba-tiba di jalur cepat kendaraan bermotor. Kalau ada lintasan khusus sepeda sebaiknya kita melaju di jalur itu. Kalau tidak ada kita dapat melaju di jalur paling kiri.

Ane sendiri mempergunakan sepeda Minion ini untuk gowes keliling kampung atau jalan-jalan ke pantai di akhir pekan bersama keluarga.

Satu lagi tips dari ane yang mungkin orang kebanyakan juga sudah melakukannya. Apabila kita berangkat ke tempat kerja dengan bersepeda terutama di kota-kota besar, sebaiknya jangan sendirian, berangkatlah bersama teman-teman GanSis, atau komunitas sepedayang kalian miliki, guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti jambret, copet, begal atau pun yang lainnya.

Semoga saja kita semua selalu dalam lindunganNya ya. Semoga bersepeda tidak hanya menjadi trend sesaat saja, seperti halnya trend batu akik. Tapi supaya menjadi gaya hidup sehat masa kini yang mana ane berharap anak-anak sekolah juga dapat lebih memilih dibelikan sepeda saja dibandingkan minta dibelikan sepeda motor.

Sudah menjadi rahasia umum bukan? Setiap kenaikan kelas, atau pun tahun ajaran baru, para orang tua siswa pasti jadi pusing tujuh keliling memikirkan cara untuk mendapatkan uang demi membelikan anaknya sebuah sepeda motor, atau pun memikirkan uang cicilan motor tiap bulannya.

Dan yang lebih penting lagi, penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi sehari-hari pasti akan sangat mengurangi polusi udara.

Nah, sekian dulu thread ane kali ini, mohon maaf apabila dalam thread ini ada salah kata, sampai jumpa lagi pada thread ane selanjutnya.

Penulis : srinami

Sumber referensi : opini pribadi
Sumber gambar : dokumen pribadi